Tolak Aksi Anarki saat Demo, Seniman Semarang Lakukan Aksi Ini di Jalan
Kelompok Masyarakat Jaran Kepang Semarang Serasi melakukan aksi long march dari Taman Indonesia Kaya hingga Kawasan Simpang Lima. Dalam aksinya itu, mereka menyampaikan aspirasi penolakan atas demo yang berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Demo menolak UU Cipta Kerja berakhir rusuh di berbagai tempat. Akibatnya banyak fasilitas-fasilitas yang mengalami kerusakan dan pemandangan kota menjadi tidak enak dilihat.
Menyikapi hal itu, Kelompok Masyarakat Jaran Kepang Semarang Serasi melakukan aksi long march dari Taman Indonesia Kaya hingga Kawasan Simpang Lima. Dalam aksinya itu, mereka menyampaikan aspirasi penolakan atas demo yang berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Seperti apa keseruan aksi yang ditampilkan kelompok seni itu? Berikut selengkapnya:
Menampilkan Tarian Jaran Kepang
©Instagram/@cilacap_kekinian
Aksi ini diikuti oleh rombongan para seniman Jaran Kepang yang datang dengan pakaian penari mereka. Dalam aksi long march-nya, mereka menampilkan tarian Jaran Kepang mengelilingi Simpang Lima Semarang.
Selain itu, mereka membawa juga sebuah spanduk hitam bertuliskan “Ojo Gawe Bubrah Jawa Tengah”. Mereka ingin aspirasi yang ingin disampaikan dalam demo bisa dilakukan dengan “rembugan”.
Siap Mengusir Para Pendemo Rusuh
©Instagram/@cilacap_kekinian
Dalam orasinya, koordinator aksi Bowo Sulaksono mengatakan bahwa kelompok kesenian Jaran Kepang tidak akan takut untuk melawan para pendemo rusuh. Semua itu dilakukan agar kota tempat mereka tinggal tetap aman dan tenteram.
“Iklim demokrasi, membuka ruang dialog, diskusi untuk menemukan solusi. Tapi jika aspirasi disampaikan dengan brutal, disampaikan dengan anarkisme, kami warga Semarang siap untuk mengusir, siap untuk melawan anda-anda semuanya. Mari kita jaga kota kita tercinta Semarang ini,” ujar Bowo seperti dikutip dalam akun Instagram @cilacap_kekinian pada Senin (19/10).
Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
©Instagram/@cilacap_kekinian
Walaupun mengajak kelompok Jaran Kepang untuk melakukan demo, Bowo mengatakan bahwa tidak semua seniman, melainkan cukup menunjuk perwakilan saja. Semua itu ia lakukan agar protokol kesehatan tetap bisa dijalankan.
"Para seniman yang hadir di sini sudah cukup mewakili para seniman Jaran Kepang untuk menolak aksi anarki tersebut," kata Bowo.