Demo Tolak RUU Pilkada di Semarang Rusuh, Mahasiswa Tergeletak Dibawa ke Rumah Sakit
Dia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Dua orang mahasiswa merupakan massa aksi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Jawa Tengah (Jateng) dilarikan ke rumah sakit ketika mengikuti demo di depan Balai Kota Semarang, Senin (26/8). Sebagian aksi massa terkapar di Jalan Pemuda. Sejumlah ambulans menerobos barisan massa aksi untuk menolong salah seorang mahasiswa yang sudah terkapar di Jalan Pemuda.
Seorang massa aksi yang dilarikan ke rumah sakit adalah mahasiswa UIN Walisongo akibat kena pukulan polisi. Dia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
"Mata sebelah kirinya ada luka lecet. Kena pentungan polisi saat demo," kata seorang mahasiswa UIN Walisongo Semarang Rizqi, Senin (26/8).
Dia menyatakan tidak tahu persis mengenai kronologi mahasiswa UIN Walisongo yang terluka tersebut. Mahasiswa itu dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Sebelumnya, massa aksi dari Geram Jateng ini gabungan dari mahasiswa di beberapa kampus Kota Semarang. Mereka memulai konvoi aksi dari UIN Walisongo dan berakhir di depan Balai Kota Semarang.
Sedangkan tuntutan massa aksi Geram Jateng diantaranya mengawal PKPU Pilkada, menolak revisi UU TNI/Polri, segera sahkan RUU Perampasan Aset, menyoroti perampasan ruang hidup di Jateng dan meminta Presiden Jokowi turun dari jabatannya.
27 Orang diamankan
27 Orang yang terlibat demo anarkis menolak revisi undang-undang Pilkada diamankan Polisi. Puluhan yang diamankan diantaranya siswa pelajar dan mahasiswa dari berbagai kampus di Semarang.
"Ada sekitar 21 orang pelajar dan ada 6 yang berasal dari mahasiswa itupun masih data sementara karena sejak tadi mereka diangkut ke pokrestabes semarang mereka belum sama sekali bisa kita temui," kata Pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Tuti Wijaya.
Kuasa Hukum demo Geram, Nasrul Dongoran mengatakan sampai saat ini, pihaknya selaku kuasa hukum belum bisa masuk ke ruang pemeriksaan. Bahkan sampai saat ini informasinya mahasiswa dan pelajar yang diamankan ke Polrestabes Semarang masih dalam pendataan.
"Mereka semua belum kita temui. Hingga saat ini kami belum bisa masuk untuk melihat proses pemeriksaan tersebut. Kami sangat menyayangkan tindakan dari polrestabes semarang yang sampai malam ini melakukan pemeriksaan harus didampingi kuasa hukumnya," jelasnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang bahkan sudah menemui tim LBH Semarang, dan saat ini orang-orang yang diamankan sedang didata. Dia mempersilakan tim kuasa hukum untuk mendampingi usai seluruhnya dilakukan pendataan.
"Nanti kalau sudah didata silakan kalian dampingi semuanya," ujarnya saat berbincang dengan tim kuasa hukum.
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024