Yogyakarta Kenalkan Metode Tes Covid-19 Ramah Anak dan Lansia
“Metode tes PCR swab dengan mengambil sampel dari hidung dan mulut terkadang membuat banyak orang merasa tidak nyaman khususnya anak-anak dan lansia. Makanya, kami akan kenalkan metode baru,” kata Haryadi Suyuti.
Pekan depan pemerintah Kota Yogyakarta berencana mengenalkan metode baru alat tes Covid-19. Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengungkapkan, alat ini nantinya lebih ramah terhadap anak dan warga lanjut usia (lansia). Pasalnya metode dengan sampel dari hidung dan tenggorokan yang digunakan selama ini membuat tidak nyaman, sehingga dapat menurunkan jumlah testing yang Covid-19.
“Metode tes PCR swab dengan mengambil sampel dari hidung dan mulut terkadang membuat banyak orang merasa tidak nyaman khususnya anak-anak dan lansia. Makanya, kami akan kenalkan metode baru,” kata Haryadi Suyuti dilansir dari Antara, Kamis (14/10).
-
Apa peran Yakob Sayuri di Timnas Indonesia? Pemain Kunci Ketidakhadiran Yakob Sayuri dan Yance Sayuri di Timnas Indonesia tentunya sangat disayangkan. Keduanya memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar bagi tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong. Terutama, Yakob Sayuri memiliki peran yang sangat signifikan.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Apa yang disayangkan oleh TPN Ganjar-Mahfud mengenai insiden di Yogyakarta? Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyayangkan salah seorang warga menjadi korban penganiayaan pada saat Presiden Joko Widodo kunjungan kerja Ke Yogyakarta.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Siapa yang memimpin penelitian mengenai Wolbachia untuk pengendalian demam berdarah di Yogyakarta? Adi Utarini telah menjadi pemersatu dalam menjalankan uji coba yang kompleks ini.
-
Apa tujuan utama dibentuknya Askar Perang Sabil (APS) di Yogyakarta? Tujuan dibentuknya pasukan ini adalah membantu TNI dalam melawan musuh serta melandaskan perjuangan sesuai dengan ajaran Islam yang menyeru untuk berjuang di jalan Allah SWT.
Menurutnya, metode baru tersebut adalah menggunakan sampel air liur sehingga diharapkan lebih nyaman dilakukan oleh lansia dan anak-anak.
“Dengan demikian, kami tetap bisa melakukan testing yang lebih baik. Rencananya, pekan depan akan kami kenalkan,” ungkapnya.
Haryadi menyebut, tracing dan testing di Kota Yogyakarta tetap perlu ditingkatkan untuk memastikan penularan Covid-19 sudah turun dan bisa dikendalikan.
Pada Rabu, Kota Yogyakarta mencatat tambahan tiga kasus baru, empat pasien sembuh atau selesai isolasi dan tidak ada pasien meninggal dunia. Dengan demikian, kasus aktif di kota tersebut tercatat 103 kasus.
Sedangkan vaksinasi bagi warga Kota Yogyakarta, lanjut Haryadi, sudah bisa dituntaskan. Yogyakarta sudah mendeklarasikan tuntas vaksin (dosis pertama) pada 7 Oktober.
“Termasuk untuk warga lansia. Mereka mendapat prioritas lebih awal saat program vaksinasi diluncurkan. Jadi, saya berani katakan jika vaksinasi untuk lansia sudah 100 persen,” katanya.
Sedangkan untuk kebutuhan treatment atau perawatan kepada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, Kota Yogyakarta tetap mengoperasionalkan dua selter penanganan yaitu Selter Tegalrejo dan Selter Gemawang.
“Jika ada warga yang terkonfirmasi positif maka akan langsung direkomendasikan untuk dirawat di selter guna meminimalisasi potensi penularan di keluarga dan wilayah,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi.
Saat ini, Selter Tegalrejo yang memiliki kapasitas 84 pasien hanya merawat lima pasien dan Selter Gemawang sudah tidak lagi menerima pasien namun tetap disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat
(mdk/snw)