14 Motif Batik Bojonegoro Punya Filosofi Mendalam, Bikin Bangga Memakainya
Batik Bojonegoro terdiri dari beragam motif. Masing-masing motif punya filosofi mendalam yang bikin bangga pemakainya.
Batik bukan perkara kain biasa, filosofi yang tercermin dalam suatu motif tak kalah penting.
14 Motif Batik Bojonegoro Punya Filosofi Mendalam, Bikin Bangga Memakainya
Batik jadi identitas budaya kebanggaan Indonesia. Tak pelak jika pada berbagai acara, batik sering dipilih jadi pakaian wajib. Adapun tiap-tiap daerah memiliki batik dengan ciri khas tersendiri. Misalnya, batik Bojonegoro yang motifnya berbeda dari batik lain.
Saat ini Kabupaten Bojonegoro punya 14 motif batik yang memiliki makna sakral sebagai ciri khas dari batik Jonegoroan. Motif batik Jonegoroan adalah gambaran ciri khas budaya, kondisi geografis, tanaman, serta berbagai macam sisi kehidupan di Kabupaten Bojonegoro.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Kenapa Batik Sojiwan diciptakan? Peluncuran motif batik itu juga merupakan bentuk dari pelestarian warisan budaya apalagi keberadaan relief candi sudah banyak yang luntur tergerus arus zaman. “Batik dipilih sebagai media pelestarian cagar budaya dan menyejahterakan masyarakat di sekitar Candi Sojiwan,” kata Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemdikbud RI, Harry Widianto, pada tahun 2015.
-
Bagaimana Mbok Mase merekrut perajin batik? Ketika berkecimpung dalam dunia usaha batik, Mbok Mase juga berperan dalam merekrut para perajin batik. Dalam merekrut perajin, ia banyak mengambil warga Kampung Laweyan.
-
Di mana batik encim berasal? Pekalongan adalah kota di pesisir utara Pulau Jawa yang pada zaman dahulu dijadikan sebagai pelabuhan besar untuk disinggahi oleh kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia seperti Cina, Arab, dan Eropa.
-
Bagaimana cara membuat motif Batik Terogong? Gambar-gambar lalu dilukis di atas kain batik rajut yang halus, dengan cat malam yang awet dan melekat ke serat kain.
-
Bagaimana para perajin batik Bayat mendapatkan inspirasi motif batik? Untuk motifnya kami membuat menurut kempuan dan kesukaannya, kadang kami dapat daun di kebun itu terus dipetik dan dibuat batik. Ada juga yang terjun ke sawah lalu lihat burung, kemudian dijadikan batik,” terangnya.
Motif Batik Jonegoroan
Motif batik Jonegoroan terdiri dari motif Pari Sumilak, Mliwis Mukti, Rancak Thengul, Sekar Jati, Jagung Miji Emas, Parang Lembu Sekar Sinambat, Gatra Rinonce, Parang Dahana Munggal, Santa Ganda Wangi, Pelem-Pelem Sumilar, Sekar Rosella Jonegoroan, Belimbing Lining Lima, Woh Roning Pisang dan Surya Salak Kartika.
Sekar Jati
Sekar (bunga), jati (pohon jati) sehingga bermakna tumbuh suburnya pohon jati di Kabupaten Bojonegoro selaras dengan perkembangan sentra-sentra kerajinan kayu jati.
Rancak Thengul
Seperangkat Rancak Thengul adalah warisan kesenian tradisional di Bojonegoro. Thengul sebagai ikon Bojonegoro diharapkan makin dikenal masyarakat luas. Motif Rancak Thengul adalah bentuk pelestarian dan pengembangan salah satu warisan pusaka budaya Bojonegoro.
Mliwis Mukti
Mliwis (burung belibis) jelmaan Prabu Angling Dharmo, Mukti (mulia). Maknanya burung belibis yang mulia/tinggi, bukan sembarang burung belibis, Burung belibis ini dapat memotivasi masyarakat Bojonegoro untuk bekerja keras mencapai kemakmuran.
Sata Gondo Wangi
Sata (tembakau), gondo (aroma), wangi (harum). Maknanya, tembakau Bojonegoro memiliki aroma harum. Diharapkan nama Bojonegoro menjadi harum dan terkenal lewat tembakau sebagai salah satu potensinya.
- Mengenal Batik Kawung dari Yogyakarta, Motif Batik Tertua Ciptaan Sultan Agung Penuh Makna Filosofis
- Menyambut Hari Batik Nasional, Ini 15 Jenis Batik dan Filosofinya yang Wajib Diketahui
- Makna Motif Batik ‘Pring’ Khas Magetan, Arti dalam Kehidupan Hingga Munculnya Mitos
- Makna Filosofis Pohon Hayat Nusantara, Logo IKN Terpilih
Pari Sumilak
Pari (padi), sumilak (mulai menguning dan siap dipanen). Maknanya padi yang sudah siap dipanen di seluruh wilayah Bojonegoro. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang Bojonegoro menjadi lumbung padi atau bahkan jadi salah satu daerah pemasok padi untuk kebutuhan nasional.
Parang Lembu Sekar Rinambat
Parang lembu (deretan sapi yang ditambatkan) membentuk barisan miring. Sekar Rambet (bunga yang merambat). Kabupaten Bojonegoro dikenal harum karena peternakan sapi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Parang Dahono Munggal
Parang (miring), dahana (api), munggal (menyala atau berkobar sepangang waktu). Simbol masyarakat Bojonegoro yang dinamis, semangat dan mampu memberikan cahaya bagi orang-orang di sekitarnya. (Foto: jonegoroan.com)
Jagung Miji Emas
Jagung, miji (berbiji), emas, memiliki makna tanaman jagung di Bojonegoro yang terbaik. Dengan demikian, diharapkan membuat nilai beli jagung Bojonegoro tinggi sehingga menyejahterakan petani.
Gatra Rinonce
Ga (Gas) Tra (Patra) minyak, Rinonce (ditata satu persatu), bermakna adanya gas minyak bumi, Pengelolaan minyak bumi harus tetap menjaga kelestarian alam. Dengan demikian, keberadaan minyak bumi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Bojonegoro.
Belimbing Lining Lima
Penggambaran potensi belimbing di Kecamatan Kalitidu. Berbentuk bintang lima di mana dari samping tampak seperti bergaris lima karena kulit buah tersebut bersih dan halus.
Pelem-Pelem Sumilar
Motif mangga yang utamanya mangga jenis gadung manis dan segar. Sudah menjadi tanaman masyarakat mangga Bojonegoro sejak dahulu. Buah mangga Bojonegoro diibaratkan selalu bersinar.
Rosella Sekar Jonegoroan
Rosella adalah salah satu potensi agro wisata Bojonegoro. Jika diolah bisa jadi minuman segar dan menyehatkan, serta ada rasa khas yang berbeda dengan daerah lain. Atas dasar inilah, motif batik rosella dinamakan Sekar Rosella Jonegoroan. (Foto: fimela.com)
Woh Roning Pisang
Penggambaran motif pisang susu belirik, salah satu buah andalan masyarakat Bojonegoro. Disebut Woh Roning Pisang, karena keseimbangan antara daun dan buah tidak terpisahkan. Sesuatu yang juga sangat diperlukan dalam sosial kehidupan.
Surya Salak Kartika
Penggambaran buah salak, hasil budi daya masyarakat Bojonegoro, khususnya di Desa Wedi dan Desa Tanjungrejo Kecamatan Kapas. Salak memiliki rasa khas, manis sedikit asam. Buah salak Bojonegoro sedikit berair, buahnya besar dan bersih.