5 Cara Mengatasi Cegukan Pada Balita dengan Cepat
Cegukan merupakan kondisi di mana seseorang mengeluarkan ‘hik’ tanpa disengaja.
Cegukan singultus merupakan kondisi di mana seseorang mengeluarkan ‘hik’ tanpa disengaja. Kondisi ini biasanya terjadi dalam kurun waktu beberapa detik, dan menit. Bahkan pada beberapa kasus, cegukan dapat terjadi selama lebih dari 48 jam. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja tidak terkecuali balita.
Cegukan biasanya terjadi akibat kontraksi otot yang memisahkan perut dan diafragma. Dalam sistem pernapasan manusia, diafragma berfungsi untuk menjaga pola bernapas agar tetap normal. Diafragma akan turun pada saat seseorang menarik napas, kemudian turun saat seseorang menghembuskan napas.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Apa itu bakwan jagung? Bakwan jagung adalah salah satu jenis gorengan yang banyak digemari.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa saja khasiat cengkih dalam jamu? Cengkih memiliki kandungan antioksidan dan senyawa aktif yang sangat tinggi. Rempah ini dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan kolesterol, mengurangi peradangan, melawan radikal bebas, serta meningkatkan fungsi hati dan mencegah osteoporosis.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
Penyebab Cegukan
2016 Merdeka.com
Pada kasus cegukan, otot diafragma akan berkontraksi secara tiba-tiba sehingga udara masuk dengan sangat cepat ke paru-paru. Suara hik yang muncul pada saat seseorang cegukan bersumber dari menutupnya saluran pernapasan.
Pemicu kontraksi diafragma yang tiba-tiba ini bermacam-macam. Cegukan yang berlangsung sementara biasanya disebabkan karena makan terlalu banyak atau terlalu cepat. Faktor lain seperti makanan pedas, rokok, minuman karbonasi, dan permen juga dapat menjadi penyebab terjadinya cegukan.
Pada kasus cegukan yang berkepanjangan biasanya disebabkan karena gangguan rongga dada, gangguan mental, gangguan sistem pencernaan, gangguan otak, bahkan gangguan saraf, dan otak. Selain dikarenakan gangguan pada sistem tubuh, cegukan yang berkepanjangan juga dapat disebabkan karena efek obat-obatan, seperti obat bius, obat penenang, bahkan obat kemoterapi.
Cara Mengatasi Cegukan
shutterstock.com/AJP
Christopher Hobbs, PhD, LAc, AHG dilansir dari healthline.com mengatakan bahwa balita lebih rentan alami cegukan. "Cegukan pada balita dikarena mekanisme kontrol untuk refleks belum sepenuhnya diselesaikan, impuls saraf dapat dikacaukan oleh sinyal yang bertentangan pada balita,".
Cegukan pada dasarnya dapat hilang dengan sendirinya, namun melakukan usaha untuk menghentikannya tidak ada salahnya. Berikut beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan saat balita mengalami cegukan.
1. Gendong anak menghadap pundak lalu tepuk halus bagian belakang
Jika balita mengalami cegukan baiknya posisikan anak dalam gendongan. Hadapkan balita Anda ke pundak kemudian tepuk-tepuk halus bagian belakang tubuhnya.
Hal ini bertujuan agar anak bersendawa dan mengeluarkan angin. Cara ini dapat dilakukan untuk menghilangkan sendawa pada anak dan dinilai cukup efektif.
2. Ganti posisi menyusui
Shutterstock/Vitalinka
Udara kadang juga ikut masuk saat menyusui si kecil. Udara ini kemudian bisa membuat anak mengalami cegukan.
Anda dapat mencoba untuk mengubah posisi anda saat menyusui jika cegukan terjadi. Cara ini diharapkan udara tidak lagi ikut masuk saat anda menyusui. Jika cegukan masih terjadi, sebaiknya hentikan proses menyusui.
3. Suapi makanan sedikit demi sedikit
2020 Merdeka.com
Cegukan salah satunya dapat disebabkan karena cara makan yang terlalu cepat. Baiknya Anda menyuapi anak dengan pelan-pelan. Berikan takaran sendok sedikit demi sedikit agar anak tidak terburu-buru untuk menelannya.
Dengan cara tersebut diharapkan cegukan pada balita berhenti. Anda dianjurkan untuk menyendawakan balita setelah Ia selesai makan atau minum susu. Kegiatan ini bertujuan agar udara yang masuk dapat dikelurakan kembali.
Jika cegukan tidak kunjung berhenti dan justru disertai dengan muntah sebaiknya segera bawa balita anda ke dokter. Hal ini salah satunya dapat mengindikasi bahwa terjadi masalah pada pencernaannya. Anda tidak perlu takut jika balita anda mengalami cegukan. Cegukan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Seiring dengan bertambahnya usia, cegukan biasanya menjadi lebih jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena sistem kerja pada tubuh anak akan semakin seimbang seiring bertambahnya usia.
4. Berikan teh peppermint atau chamomile
2019 Merdeka.com/Pixabay
Peppermint dan chamomile merupakan bahan herbal yang khasiatnya terkenal baik untuk meredakan kejang otot. Anda dapat mencoba menjadikan teh peppermint dan chamomile sebagai pereda cegukan pada balita anda.
Gunakan sendok untuk mempermudah anak menelan teh. Ulangi beberapa kali sampai cegukan berhenti. Pastikan teh peppermint atau teh chamomile tidak terlalu panas saat dikonsumsi anak.
5. Ajarkan untuk mengatur nafas
2012 Merdeka.com
Kondisi pada saat cegukan terjadi mengacaukan ritme pernapasan dari seorang balita. Saat cegukan terjadi ajarkan anak untuk mengatur pernapasannya.
Anda dapat mengajarkan si kecil untuk mengambil napas dalam-dalam. Jika cegukan belum juga berhenti, cobalah untuk mengajarkan anak menahan napas. Pertama-tama ajak anak untuk mengambil napas yang dalam kemudian mintalah untuk menahannya.
Beberapa cara di atas dapat dicoba untuk meredakan cegukan yang terjadi pada balita. Ada baiknya untuk Anda mencegah terjadinya cegukan.
Jika cegukan sudah terlanjur terjadi, lakukan beberapa langkah di atas. Jika beberapa cara sudah dilakukan dan belum mendapatkan hasil, sebaiknya bawa balita Anda ke dokter. Hal ini dapat membantu anda untuk mendeteksi lebih dini apa yang terjadi pada balita anda.