8 Makanan Penyebab Alergi yang Paling Umum, Waspadai Selalu
Alergi adalah sebutan untuk kondisi ketika seseorang mengalami reaksi abnormal terhadap sesuatu.
Alergi adalah sebutan untuk kondisi ketika seseorang mengalami reaksi abnormal terhadap sesuatu.
8 Makanan Penyebab Alergi yang Paling Umum, Waspadai Selalu
Alergi merupakan salah satu reaksi kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu zat atau substansi yang dianggap bahaya bagi tubuh. Alergi terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah alergi yang disebabkan oleh faktor makanan. Biasanya, orang yang mengalami alergi akan merasakan mulut gatal, pusing, mual, hingga kesulitan bernapas.
Melansir dari Mayo Clinic, alergi makanan merupakan alergi ketika sistem imun tubuh mengira bahwa protein dari beberapa makanan dianggap sebagai suatu ancaman yang berbahaya. Alergi makanan ini bersifat akut atau tiba-tiba, namun juga bisa berlangsung dalam jangka waktu lama. Dalam kasus yang lebih parah, alergi makanan juga bisa menyebabkan penderita mengalami syok anafilaktik, yang berujung fatal. Oleh karena itu, mengetahui beberapa jenis makanan penyebab alergi menjadi sangat penting. Berikut beberapa makanan penyebab alergi yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber.
Mengenal Apa Saja Makanan Penyebab Alergi yang Paling Umum
Secara sederhana, alergi makanan dijelaskan sebagai suatu kondisi ketika makanan tertentu memicu munculnya reaksi tak biasa. Perlu diketahui bahwa reaksi tersebut muncul karena sistem kekebalan tubuh salah mengenali beberapa protein dalam makanan, sebagai zat berbahaya.Kemudian, tubuh pun meluncurkan serangkaian tindakan perlindungan, termasuk melepaskan bahan kimia seperti histamin yang menyebabkan peradangan. Reaksi alergi pun dapat terjadi dalam beberapa menit hingga jam, setelah mengonsumsi makanan pemicu alergi.
Reaksi tersebut dapat berupa pembengkakan pada mulut dan wajah, sesak napas, tekanan darah rendah, muntah, diare, serta gatal-gatal. Mengutip Medical News Today, inilah beberapa jenis makanan penyebab alergi yang paling umum ditemui:
-
Bagaimana alergi makanan bisa terjadi? Alergi makanan merupakan sebuah reaksi yang muncul ketika sistem imun tubuh bereaksi secara berlebihan karena protein makanan. Hal ini menyebabkan tubuh menganggap makanan jenis ini sebagai substansi yang berbahaya bagi tubuh.
-
Apa saja bahan makanan yang termasuk kategori alergen? Berikut ini sejumlah bahan makanan yang dikategorikan sebagai alergen oleh Badan POM. -Bahan mengandung gluten seperti sereal, rye, barley -Kerang-kerangan dan hasil olahannya -Telur dan hasil olahannya -Ikan dan hasil olahannya -Kacang tanah, kedelai, dan hasil olahannya -Susu dan hasil olahannya (termasuk laktosa) -Tree nuts dan hasil olah kacang -Sulfit (>10 ppm)
-
Kapan gejala alergi makanan biasanya muncul? Gejala alergi makanan biasanya muncul dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan alergen.
-
Apa saja gejala alergi makanan yang umum dialami? Secara umum, ada beberapa gejala alergi makanan yang sering dialami penderita, di antaranya: Biduran Salah satu gejala alergi makanan yang paling umum adalah biduran atau urtikaria. Reaksi alergi ini ditandai dengan munculnya benjolan berwarna merah atau bercak di kulit.
-
Kapan gejala alergi makanan seperti sakit kepala biasanya muncul? Jika setelah mengonsumsi makanan tertentu dan kepala menjadi pusing atau sakit, bisa menjadi pertanda gejala alergi makanan. Kondisi ini muncul beberapa saat setelah Anda mengonsumsi makanan pemicu alergi.
-
Siapa saja yang bisa mengalami alergi makanan? Menurut data dari [Badan Kesehatan Dunia (WHO)], sekitar 3-4% orang dewasa dan 6-8% anak-anak di seluruh dunia mengalami alergi makanan.
Makanan penyebab alergi yang pertama adalah kacang tanah. Bisa dibilang, makanan satu ini adalah penyebab utama dari sejumlah reaksi alergi berat terhadap makanan. Alergi kacang tanah dapat mengakibatkan kondisi anafilaksis, yakni suatu alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian.
Kacang tanah mengandung alergen yang tidak bisa dihancurkan, sekalipun sudah diolah dengan digoreng maupun dipanggang. Biasanya orang yang alergi kacang tanah, juga memiliki alergi pada kedelai, kacang hijau, kacang polong dan kacang merah.
Susu merupakan salah satu minuman yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tak hanya penting untuk anak dalam masa pertumbuhan, namun susu juga sangat baik dikonsumsi orang dewasa.
Melansir dari Healthline, satu cangkir susu murni memiliki kandungan nutrisi, yaitu protein, lemak, kalium, magnesium, hingga vitamin A. Beberapa kandungan tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh. Meski begitu, produk susu kerap menjadi makanan penyebab alergi pada bayi dan anak-anak, terutama saat mereka terpapar susu sapi sebelum usia 6 bulan.
3. Telur
Telur mentah kaya protein dan mudah didapat. Namun, ada sebagian orang yang alergi mengonsumsi telur. Biasanya seseorang yang alergi telur adalah anak-anak.
Mereka yang memiliki kulit dermatitis atopik (kering, bersisik, mudah gatal) memiliki reaksi alergi yang lebih parah bila mengonsumsi telur.
Salah satu jenis makanan penyebab alergi berikutnya adalah makanan laut. Beberapa jenis makanan laut seperti udang, lobster, cumi-cumi, dan kerang dapat memicu alergi karena kandungan protein yang disebut tropomyosin. Selain itu, ada beberapa protein lain yang dapat memicu respons imun, antara lain arginine dan rantai myosin.
Alergi seafood bisa memicu gejala ringan, seperti sesak ruam dan gatal, muntah, dan diare. Akan tetapi, seafood juga bisa memicu reaksi anafilaksis.
4. Daging
Proses memasak daging akan melepaskan banyak protein yang dapat memicu alergi. Selain itu, daging mamalia mengandung antibodi alami bernama galactose-alpha-1 atau alpha-gal.
Ketika alpha-gal berinteraksi dengan karbohidrat, hal ini akan menimbulkan gejala, seperti gatal di seluruh tubuh, ruam kulit, atau sakit perut. Jenis daging yang sering menjadi penyebab alergi makanan adalah daging sapi. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa daging lainnya bisa memicu alergi daging, seperti daging ayam, bebek, babi, atau kambing.
Meski memiliki kandungan karbohidrat kompleks dan tinggi serat yang baik untuk tubuh, bagi sebagian orang, makanan berbahan dasar gandum dapat menjadi musuh.
Alergi ini biasanya terjadi pada anak-anak, dan akan membaik seiring bertambahnya usia. Seperti alergi lainnya, alergi gandum dapat menyebabkan gangguan pencernaan, gatal-gatal, muntah, ruam, bengkak, dan, dalam kasus yang parah, anafilaksis. 6. Kedelai
Kebanyakan alergi kedelai terjadi pada bayi, tapi reaksi alergi ini akan menghilang seiring dengan pertambahan usia. Meski demikian, ada juga orang dewasa yang masih memiliki alergi kedelai.
Kedelai jarang menimbulkan reaksi yang parah, seringnya efek yang akan muncul hanya berupa ruam atau gatal-gatal di sekitar mulut. Namun, jika kamu memiliki asma atau alergi lain, kamu mungkin bisa mengalami gejala yang lebih berat.
Kacang mete merupakan biji jambu monyet yang sering dijadikan berbagai menu makanan. Umumnya, biji jambu mete ini sebelum dikonsumsi dipanggang terlebih dahulu. Rasanya yang gurih dan renyah menjadikan kacang mete cukup digemari oleh semua lapisan masyarakat.
Selain cocok untuk camilan saat bersantai, kacang mete juga sering dijadikan campuran berbagai jenis hidangan seperti kue hingga aneka tumisan. Meski mengandung sejumlah manfaat bagi tubuh, jenis kacang satu ini juga bisa menyebabkan alergi. Hal ini karena kandungan protein di dalam kacang mete yang cukup tinggi.
8. Buah
Siapa sangka bahwa buah juga bisa menjadi salah satu makanan penyebab alergi? Alergi buah juga kerap disebut sindrom alergi oral atau pollen-food allergy syndrome. Pasalnya, ada beberapa buah yang mengandung protein yang mirip dengan protein serbuk sari.
Selain itu, alergi lateks bisa menjadi penyebab kamu mengalami alergi buah. Jika reaksi muncul setelah makan pisang atau alpukat, kemungkinan hal ini terjadi karena protein dalam buah tersebut mirip dengan protein lateks.
Untungnya, reaksi alergi buah biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik atau menit. Protein dalam buah dapat terpecah dengan lebih cepat oleh air liur sehingga kamu tak memerlukan perawatan khusus.