Apa Itu Penyakit Bipolar? Kenali Gejala dan Penyebabnya
Bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati secara ekstrim.
Bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati secara ekstrim.
Apa Itu Penyakit Bipolar? Kenali Gejala dan Penyebabnya
Apa itu penyakit bipolar?
Bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati secara ekstrim meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi).
Saat fase depresi, penderita akan merasa sedih atau putus asa, kehilangan minat atau kesenangan pada sebagian besar aktivitas.
Saat fase mania atau hipomania , penderita akan merasakan euforia dan penuh energi.
Perubahan suasana hati yang diidap penderita bipolar dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.
Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang apa itu penyakit bipolar yang menarik dipelajari.
-
Apa itu psikosis bipolar? Psikosis bipolar adalah hilangnya kontak dengan kenyataan di mana seseorang tersebut tidak dapat membedakan antara yang nyata dan imajinasinya.
-
Apa yang dimaksud dengan Bipolar Disorder? Penyakit psikologis bipolar disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati.
-
Mengapa Bipolar Disorder dapat terjadi? Dilansir dari laman halodoc, beberapa pakar berpendapat jika bipolar disebabkan karena ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak.
-
Apa definisi dari Bipolar Depression? Bipolar depression adalah episode depresi pada penderita bipolar.
-
Apa itu gangguan bipolar disorder? Dikenal dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, bipolar disorder adalah gangguan yang kompleks dan serius yang memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.
-
Kapan psikosis bipolar bisa terjadi? Psikosis juga dapat dipengaruhi oleh perubahan hormonal, seperti saat pubertas atau setelah melahirkan.
Mengenal Apa Itu Penyakit Bipolar
Mengutip psychiatry.org, penyakit bipolar adalah gangguan otak yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, dan kemampuan seseorang untuk berfungsi.
Penderita penyakit bipolar mengalami keadaan emosional intens yang biasanya terjadi selama periode hari hingga minggu yang berbeda, yang disebut episode suasana hati. Episode suasana hati ini dikategorikan sebagai manik/hipomanik (suasana senang atau mudah tersinggung yang tidak normal) atau depresif (suasana hati sedih).
Penderita penyakit bipolar umumnya memiliki periode suasana hati yang netral juga. Apabila dirawat dengan tepat, mereka dapat menjalani kehidupan yang normal dan produktif. Penyakit bipolar dapat mengganggu hubungan para penderitanya dengan orang yang dicintai, menyebabkan mereka kesulitan dalam hal pekerjaan atau sekolah. Penyakit bipolar sendiri terdiri dari kategori yang mencakup tiga diagnosis berbeda yakni bipolar I, bipolar II, dan gangguan siklotimik.
Jenis-Jenis Penyakit Bipolar
Setelah mengetahui apa itu penyakit bipolar, hal selanjutnya yang perlu Anda tahu adalah jenis-jenisnya. Berikut jenis-jenis penyakit bipolar, mengutip Mayo Clinic:
1. Gangguan bipolar 1 Didiagnosis apabila penderita pernah mengalami satu episode manik yang didahului atau diikuti oleh episode hipomanik/depresi berat. 2. Gangguan bipolar 2 Penderita harus mengalami setidaknya satu episode depresi berat dan satu episode hipomanik, tetapi tidak pernah mengalami episode manik untuk mendapatkan diagnosis menderita penyakit bipolar 2.
3. Gangguan siklotimik. Penderita harus mengalami setidaknya dua tahun (satu tahun pada anak-anak dan remaja) periode gejala hipomania dan periode gejala depresi (walaupun tidak separah depresi berat). 4. Tipe yang lain. Bipolar dan gangguan terkait yang disebabkan oleh obat-obatan atau alkohol tertentu atau karena kondisi medis, seperti penyakit Cushing, multiple sclerosis atau stroke.
Gejala Penyakit Bipolar
Saat penderita bipolar mengalami episode manik, mereka akan merasa terlalu bersemangat, produktif, dan bahkan tak terkalahkan. Di sisi lain, ketika sedang mengalami episode depresi, mereka akan merasa sangat sedih, putus asa, dan lelah. Mereka mungkin menghindari teman, keluarga, dan berpartisipasi dalam kegiatan yang biasa mereka lakukan.
Episode manik atau depresi yang parah dapat memicu gejala psikotik, seperti delusi (keyakinan yang salah) atau halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak dilihat atau didengar orang lain). Perubahan perilaku yang drastis ini biasanya menimbulkan kekhawatiran di antara teman dan keluarga. Pengalaman setiap orang dengan penyakit bipolar berbeda-beda, dan gejalanya seringkali bervariasi seperti:
- Ciri-Ciri Orang Terkena Bipolar yang Mudah Dikenali, Waspadai Penyebabnya
- Bipolar Depression adalah Kondisi Depresi Bipolar, Ketahui Perbedaannya dengan Depresi Mayor
- Penyakit Psikologis Bipolar Disorder, Ini Gejalanya
- Penyakit Bipolar Disorder adalah Gangguan Mental Terkait Suasana Hati, Kenali Gejalanya
Gejala episode "manik" antara lain:
1. Perasaan euforia, kegembiraan, atau kebahagiaan yang intens. 2. Tampak gugup atau tegang secara tidak normal. 3. Memiliki energi yang berlebihan. 4. Insomnia atau gelisah (penurunan kebutuhan untuk tidur). 5. Berbicara cepat atau banyak bicara, tidak seperti biasanya. 6. Memiliki pikiran yang berpacu atau campur aduk. 7. Distraktibilitas. 8. Harga diri yang melambung. 9. Melakukan hal-hal yang impulsif, tidak seperti biasanya, atau berisiko seperti berhubungan seks yang tidak aman atau menghabiskan banyak uang. 10. Peningkatan agitasi dan lekas marah. 11. Hipomania.
Gejala episode "depresif" antara lain:
1. Merasa sedih, sedih, khawatir, tidak berharga, cemas, bersalah, kosong, atau putus asa. 2. Kurangnya minat, atau tidak tertarik, dalam ragam aktivitas yang biasa disukai. 3. Merasa lelah, energi rendah. 4. Mudah lupa. 5. Ragu-ragu. 6. Sulit berkonsentrasi. 7. Perubahan dalam aktivitas tidur, baik tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit. 8. Perubahan nafsu makan, baik makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. 9. Memikirkan tentang kematian dan/atau bunuh diri.
Penyebab Penyakit Bipolar
Penyakit bipolar menghampiri banyak orang di dunia.
Kebanyakan orang didiagnosis menderita penyakit ini pada usia remaja atau dua puluhan, namun bisa juga terjadi pada usia berapa pun. Dan meskipun gejalanya dapat bertahan, banyak yang menemukan cara untuk mengelola gejala mereka dengan sukses. Anda akan berisiko lebih tinggi terpapar bipolar jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, mengalami peristiwa traumatis, dan/atau menyalahgunakan obat-obatan atau alkohol. Perbedaan struktur dan fungsi otak juga dapat berperan sebagai penyebabnya.