Awalnya Coba-coba, Pasutri Asal Karangsem Bali Kini Panen Cuan dari Bisnis Rengginang
Rengginang berhasil menyelamatkan kehidupan keluarga ini dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi.
Pandemi Covid-19 memukul nyaris semua lini kehidupan. Sektor kesehatan limbung, pariwisata macet, dan masih banyak lagi.
I Gusti Ayu Mirah Sri Budhari dan sang suami, pasutri asal Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali turut merasakannya. Pandemi Covid-19 membuat keduanya memutuskan beralih profesi menjalankan bisnis pembuatan rengginang skala rumah tangga.
- Bisnisnya Gulung Tikar saat Pandemi, Begini Kisah Perempuan Bali Kembali Bangkit Jual Olahan Ikan, Cuannya Melimpah
- Satu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut Sempat Punya Usaha Kapal Ikan
- Berawal dari Cita-cita Ingin Bantu Orang Lain, Ibu Asal Bojonegoro Ini Sukses Bisnis Kue hingga Katering
- Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Mengutip YouTube Liputan6, awalnya pasutri ini berkarier di bidang pariwisata. Saat pandemi Covid-19, pariwisata Bali lesu. Mau tidak mau, keduanya pun harus beralih profesi agar dapur tetap ngebul.
Awalnya Coba-coba
Rengginang terkenal sebagai camilan renyah yang memiiki cita rasa gurih. Camilan ini pun banyak diminati orang. Selain itu, di Kabupaten Karangasem, rengginang menjadi salah satu pelengkap sesaji pada setiap upacara keagamaan umat Hindu di Bali.
Melihat potensi tersebut, I Gusti Ayu Mirah Sri Budhari dan sang suami pun memutuskan mencoba membuat rengginang dan menjualnya kepada orang-orang terdekat mereka.
“Saya rintis (usaha rumahan rengginang) sejak 2020 kemarin. Terimbas Covid-19, kami sekeluarga beralih membuka usaha rengginang yang awalnya diperuntukkan bagi teman-teman. Usaha mulai berkembang, sekarang bisa melayani pedangan pasar,” ujar Ayu Mirah, dikutip dari YouTube Liputan6.
Proses pembuatan regginang pun terbilang sederhana. Ketan putih yang sudah dikukus kemudian dicampur dengan bumbu racikan. Selanjutnya, adonan dibentuk dengan cetakan bulat yang terbuat dari bambu dan dijemur di bawah terik sinar matahari.
Rengginang yang sudah kering kemudian digoreng dalam minyak panas dengan api sedang. Hanya dibutuhkan waktu kurang lebih satu menit untuk menggoreng rengginang.
Cuan
Kini, selain melayani pembeli secara langsung, Ayu Mirah juga memasok produk rengginangnya ke pedagang di sejumlah pasar di Kabupaten Karangasem.
Berkat bisnis rengginang skala rumahan ini, Ayu Mirah mampu menopang kehidupan ekonomi keluarga, termasuk membiayai sekolah anak-anaknya.
Tak hanya itu, bekerja di rumah juga membuat ia punya waktu lebih banyak bersama keluarga. Hal ini tidak ia dapatkan ketika masih bekerja di bidang pariwisata.
Ayu Mirah sendiri mengakses permodalan dari PT. Pegadaian untuk mengembangkan bisnis rengginang skala rumah tangga yang ia tekuni bersama sang suami.