Batik Gentongan Madura, Dibuat dengan Ritual Khusus Bikin Pemakai Tampak Auranya
Batik Gentongan Madura dibuat dengan ritual khusus yang membutuhkan waktu lama. Siapapun yang mengenakan disebut akan tampak auranya.
Pulau Madura, Jawa Timur, memiliki sejumlah kesenian batik yang khas. Salah satu yang istimewa ialah Batik Gentongan.
Jika secara umum, batik dapat diselesaikan dalam waktu sebulan, Batik Gentongan membutuhkan waktu lebih lama yakni sekitar delapan bulan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Ritual Khusus
Pembuatan Batik Gentongan relatif lebih lama, pasalnya setelah dibatik, kain direndam dalam gentong yang terbuat dari tanah liat. Paling cepat batik direndam dalam gentong selama sehari-semalam, sementara itu paling lama 41 hari disertai ritual khusus.
Proses perendaman di gentong diyakini bisa memunculkan aura kain batik. Bahkan, masyarakat Madura memiliki pantangan khusus di mana perempuan yang tengah menstruasi tidak diperbolehkan melakukan ritual gentongan alias merendam kain batik dalam gentong.
“Batik Tanjung Bumi siapa pun yang pakai pasti akan tampak memiliki aura, karena ada ritual khusus setiap malam Jumat legi,” tutur Toyib, pemilik sebuah toko batik di Kabupaten Bangkalan.
Tidak Sembarang Orang Bisa Membuat
©2021 Merdeka.com/Dok. Disperpusip Jatim
Ritual khusus dan kerumitan pembuatan Batik Gentongan menyebabkan tidak sembarang orang sanggup mempelajarinya. Maka, Batik Gentongan menjadi salah satu warisan tradisi istimewa dalam masyarakat Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan. Khususnya di kalangan masyarakat Desa Telaga Biru dan Sereseh.
Di kalangan masyarakat pribumi, Batik Gentongan juga memiliki nilai eksklusif. Dulu, batik ini tidak diperjualbelikan untuk kepentingan industri, melainkan dibuat untuk digunakan sendiri. Pada upacara pernikahan misalnya, Batik Gentongan menjadi salah satu mas kawin yang wajib diberikan pengantin laki-laki kepada mempelai perempuan.
Kain batik itu dibuat khusus oleh mempelai laki-laki dan keluarganya. Pemberian kain batik Gentongan kepada dimaksudkan untuk meningkatkan kharisma jika nantinya dipakai sang istri. Hingga kini, sebagian masyarakat Bangkalan masih menjaga tradisi tersebut.
Kini Jadi Hantaran
Dahulu, jika ada yang tidak mengikuti adat membuat dan menyerahkan kain batik Gentongan kepada mempelai perempuan, maka akan menjadi omongan tetangga. Pasalnya, dinilai tidak mengikuti adat-istiadat yang sudah turun-temurun di masyarakat.
“Itu kan sudah adat. Kalu dulu dipakai pas naik kowade (pelaminan), sekarang hanya sebagai hantaran dan disimpan. Soalnya mahal. Apalagi sekarang banyak baju pengantin,” ungkap Toyib yang mengaku memiliki dua almari kain batik Gentongan yang ia buat untuk sang istri, dikutip dari terbitan Media Dekranasda Jawa Timur Edisi 9 (November-Desember 2021, hlm. 8-9).
Selain Batik Gentongan, Madura juga memiliki cukup banyak batik khas. Bahkan, batik menjadi salah satu ikon penting Bumi Sakera itu. Berawal dari pekerjaan rumah para perempuan, kini batik Madura sudah merambah pasar internasional. Tidak heran jika berkunjung ke Madura akan banyak ditemui gerai-gerai batik berjajar di sepanjang kiri dan kanan jalan protokol.