Depresi Klinis adalah Jenis Depresi Paling Akut, Berikut Penyebab dan Gejalanya
Depresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
Depresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
Depresi Klinis adalah Jenis Depresi Paling Akut, Berikut Penyebab dan Gejalanya
Depresi klinis (gangguan depresi mayor) adalah jenis depresi yang menyebabkan kemurungan, rasa tertekan, dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati. Gejala depresi klinis harus berlangsung setidaknya selama dua minggu untuk menerima diagnosis. Kondisi ini dapat diobati, biasanya dengan pengobatan dan psikoterapi.
Depresi klinis membuat penderitanya kesulitan untuk bekerja, belajar, tidur, makan, dan bergaul dengan teman. Beberapa orang mengalami depresi klinis hanya sekali seumur hidupnya. Namun, ada juga yang mengalaminya beberapa kali.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkap mengenai depresi klinis yang menarik untuk Anda pelajari.
-
Apa saja gejala depresi yang dialami oleh calon dokter spesialis? Hasilnya, sebanyak 22,4 persen mahasiswa program pendidikan dokter spesialis terdeteksi mengalami gejala depresi. Bahkan, sekitar 3 persen di antaranya mengaku merasa lebih baik mengakhiri hidup atau ingin melukai diri sendiri dengan berbagai cara.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Mengapa calon dokter spesialis rentan mengalami depresi? Angka ini didapat dari hasil skrining kesehatan jiwa program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Penapisan dilakukan di 28 rumah sakit vertikal pada 21, 22, dan 24 Maret 2024.
-
Mengapa distimia dianggap sebagai contoh depresi? Distimia Salah satu contoh depresi adalah distimia. Kondisi ini bisa berlangsung selama dua tahun lebih. Akan tetapi, tingkat keparahan gejalanya bisa lebih ringan ataupun lebih berat dibanding jenis depresi sebelumnya.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
Pengertian Depresi Klinis
Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum terjadi.
Depresi memiliki tingkat keparahan, mulai dari keadaan mood rendah yang relatif ringan dan sementara hingga gejala jangka panjang yang parah yang berdampak besar pada kualitas hidup penderitanya. Depresi seringkali digambarkan dalam spektrum ringan, sedang, atau berat. Ketika gejala seseorang telah mencapai akhir spektrum kronis dan memerlukan perawatan profesional, biasanya hal ini disebut sebagai depresi klinis.
Juga dikenal sebagai gangguan depresi mayor (MDD), depresi klinis adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan suasana hati yang rendah atau tertekan secara terus-menerus dan hilangnya minat pada aktivitas yang pernah membawa kegembiraan.
Depresi klinis dapat memengaruhi cara tidur, nafsu makan dan kemampuan berpikir jernih. Gejala-gejala ini harus ada setidaknya selama dua minggu untuk dapat didiagnosis sebagai depresi klinis. Depresi klinis adalah kondisi kronis yang biasanya terjadi dalam beberapa episode dan berlangsung beberapa minggu atau bulan.
Jenis-Jenis Depresi Klinis
Meskipun depresi dapat terjadi dalam banyak bentuk dan dapat dikategorikan dalam beberapa cara yang berbeda, secara umum terdapat dua jenis utama depresi klinis seperti yang didefinisikan oleh Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) yaitu: gangguan depresi mayor (depresi unipolar) dan depresi fase depresi gangguan bipolar.
Sementara itu, subtipe gangguan depresi mayor yang paling umum meliputi: ● Gangguan afektif musiman (depresi musiman). ● Depresi prenatal dan depresi pascapersalinan. ● Depresi atipikal.
Penyebab Depresi Klinis
Penyebab depresi secara umum masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, para ahli yakin ada beberapa faktor utama seperti genetika dan lingkungan yang berperan sebagai pemicu depresi.
Para peneliti sangat tertarik dalam meneliti apakah depresi merupakan kondisi yang diturunkan. Sebuah teori utama adalah bahwa perubahan genetik tertentu membuat neurotransmitter (bahan kimia pengatur suasana hati di otak) tidak efektif atau langka. Komponen utama lainnya adalah pemicu lingkungan yang dapat membuat seseorang yang secara genetik cenderung mengalami depresi lebih mungkin untuk mengembangkannya.
● Merawat orang lain (pasangan, anak, orang tua) yang sakit parah, cedera, atau cacat ● Mengonsumsi obat tertentu yang dapat menyebabkan gejala yang berhubungan dengan depresi (termasuk obat yang digunakan untuk mengobati depresi) ● Menggunakan obat-obatan terlarang dan/atau menyalahgunakan alkohol.
- Potret Ruangan Khusus Caleg Depresi di RSUD Pamekasan, Fasilitas Lengkap Ada Dokter Jiwa hingga Penjagaan 24 Jam
- RSUP Kariadi Semarang Siapkan 12 Ruangan Khusus untuk Caleg Depresi Usai Kalah Pemilu
- Kisah Cewek Batal Nikah di H-2 Pernikahan, Penyebabnya Depresi Gara-Gara Guyonan Nyelekit Teman
- Banyak Tekanan di Pabrik Tempat Bekerjanya, Wanita Cantik Ini Depresi Selama Tiga Tahun Berkelakuan Aneh-aneh
Gejala Depresi Klinis
Untuk mendiagnosis depresi klinis, banyak dokter menggunakan kriteria gejala gangguan depresi mayor dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.
Melansir dari laman Mayo Clinic, tanda dan gejala depresi klinis di antaranya adalah: 1. Perasaan sedih, mudah menangis, hampa atau putus asa. 2. Mudah marah atau frustrasi, bahkan untuk hal-hal kecil yang remeh. 3. Kehilangan minat atau kesenangan pada sebagian besar atau semua aktivitas normal, seperti seks, hobi, atau olahraga.
4. Gangguan tidur, termasuk insomnia atau terlalu banyak tidur. 4. Kelelahan dan kekurangan energi, sehingga tugas kecil pun membutuhkan usaha ekstra untuk dilakukan. 5. Berkurangnya nafsu makan dan penurunan berat badan, atau peningkatan keinginan untuk makan dan penambahan berat badan. 6. Mudah mengalami kecemasan, agitasi atau kegelisahan. 7. Otak menjadi lambat berpikir, sulit berbicara, dan gerakan tubuh tidak sigap. 8. Merasa tidak berharga atau bersalah, terpaku pada kegagalan masa lalu atau menyalahkan diri sendiri.