Gadis Blitar Ini Bangga Banget Jadi Petani, Bisa Sulap Kotoran Sapi Tidak Bau Busuk
Ia pun heran mengapa banyak anak muda tidak mau jadi petani
Ia pun heran mengapa banyak anak muda tidak mau jadi petani
Gadis Blitar Ini Bangga Banget Jadi Petani, Bisa Sulap Kotoran Sapi Tidak Bau Busuk
April, gadis asal Blitar ini sehari-hari bertani di kebun rumahnya. Selain itu, ia adalah salah satu pendamping pertanian di bawah naungan komunitas Tani Remen Budaya (TRB). Komunitas ini punya visi bertani harus menguntungkan manusia dan alam.
- Pesan Terakhir Kapten Muslihat saat Gugur di Bogor, Minta Istri Beri Nama Anak 'Tubagus Merdeka' saat Melahirkan
- Dua Anak Buruh Tani jadi Bintara Polisi, Mukanya Tegang saat Ditanya Sang Komandan Polwan Cantik
- Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
- Kini Bintang 1 di Pundak, Brigjen Hengki Haryadi Ternyata Anak Prajurit TNI, ini Sosok Sang Ayah
Sosok April
Sehari-hari, April bertani di kebun miliknya dengan konsep ramah lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan pupuk organik. Menurut dia, menjadi petani adalah profesi yang sangat membanggakan.
"Jadi petani itu seru banget, tapi kenapa anak-anak muda enggak mau?" selidiknya, dikutip dari YouTube Jaga Semesta.
Setelah menekuni dunia pertanian berkelanjutan, April semakin menyadari kunci keberhasilan petani.
"Sebenarnya tanah itu jangan disakiti, jangan dirusak," ungkapnya.
Anak Petani
Kecintaan April pada dunia pertanian salah satunya karena sejak kecil ia sangat akrab dengan profesi ini. Kedua orang tuanya adalah petani. Bahkan, orang tuanya dikenal sebagai petani ubi cilembu di daerahnya. Mengutip Instagram @Art.pril, banyak konsumen yang menjadi langganan ubi cilembu hasil panen orang tua April. Ibarat kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, demikian juga April dan adiknya. Keduanya sangat menyukai aktivitas pertanian.
Jika orang tuanya mengelola kebun dalam skala besar, April dan adik laki-lakinya memilih mengolah kebun di samping rumahnya. Salah satu komoditas pangan yang ia tanam adalah ubi cilembu.
Tani Remen Budaya
Tani Remen Budaya merupakan komunitas yang fokus pada edukasi pertanian berkelanjutan. Komunitas ini gencar mengampanyekan pola tanam sehat dengan memanfaatkan pupuk organik, mengolah tanah secara alami, dan banyak lagi. Pada praktiknya, Tani Remen Budaya mengirim anggotanya kepada para petani di Blitar untuk memperkenalkan konsep pertanian berkelanjutan sekaligus intensif mendampingi mereka.
Pupuk Organik
April dan komunitas Remen Budaya intens mendampingi petani dalam membuat pupuk organik. Pupuk ini dibuat dari kotoran sapi, gabah, tetes tebu, dan sejumlah bahan lain yang ada di lingkungan sekitar.
Komunitas Tani Remen Budaya sudah berhasil menemukan formulasi menghilangkan bau busuk pada kotoran sapi. Hal ini membuat petani di Blitar antusias dengan konsep pertanian ala Tani Remen Budaya.