Hadist Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak dalam Islam, Berikut Selengkapnya
Dalam melaksanakan kewajiban kepada anaknya, para orang tua pun harus didasarkan pada motivasi yang benar yaitu ikhlas dan memiliki sikap keteladanan. Cara merawat dan mendidik anak telah banyak disebutkan dalam surat Alquran maupun hadist.
Anak adalah amanah dari Allah SWT yang sudah sepatutnya dijaga dan diberi hak-haknya sesuai dengan apa yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), dan orang tuanyalah yang membuatnya menjadi yahudi, nasrani, atau majusi.
Sejalan dengan hadist tersebut dalam Alquran surah At-Tahrim ayat 6 dijelaskan “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Orang tua dalam Islam dituntut untuk bersungguh-sungguh membina, memelihara dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Tujuannya agar anak-anak tersebut selamat dunia akhirat.
-
Bagaimana penampilan Ameena dalam kajian Islam? Ameena Atta terlihat sungguh menggemaskan dan feminin dengan dress floral putih yang lengan panjang! Wah, cantik banget deh!
-
Bagaimana Abdul Karim Amrullah memperkenalkan pemikiran Islam modernnya? Buah pemikiran modern itu terbentuklah Sumatra Thawalib yang menjadi sekolah Islam modern pertama yang berdiri di Indonesia.
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Apa pengertian akhlak menurut agama Islam? Secara sederhana, akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan secara berulang kali. Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian akhlak, sekaligus macam dan manfaatnya menurut agama Islam.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Berbakti Dengan Kedua Orang Tua Dengan Doa Kedua Orang Tua
Dalam melaksanakan kewajiban kepada anaknya, para orang tua pun harus didasarkan pada motivasi yang benar yaitu ikhlas dan memiliki sikap keteladanan. Cara merawat dan mendidik anak telah banyak disebutkan dalam surat Alquran maupun hadist. Berikut ulasan selengkapnya mengenai apa saja ayat dan hadist kewajiban orang tua terhadap anak dalam Islam yang wajib diketahui.
Peran Orangtua Terhadap Anak
Orang tua secara umum adalah orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Namun dalam masyarakat, kata orangtua lebih sering diartikan sebagai orang yang telah melahirkan anak, yaitu ibu dan bapak kandung. Selain sebagai sumber kelahiran, orang tua juga adalah orang yang merawat, menjaga, dan membimbing anak dalam kehidupan sehari-hari.
Namun di samping itu, kewajiban orang tua terhadap anak bukan hanya untuk menyiapkan kebutuhan materi saja, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan ajaran keagamaan. Dan sebagai umat Islam, sudah sepantasnya orang tua mengajarkan anak dan bertindak dalam lingkup ruang agamanya.
©Shutterstock
Di Indonesia, kewajiban orang tua terhadap anak diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014. Undang-undang tersebut merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dikutip dari Jurnal Kajian Gender dan Anak IAIN Padangsidimpuan. Pasal 26 Undang-Undang tersebut mengatakan bahwa kewajiban orang tua terhadap anak mencakup empat hal, yaitu:
- mengasuh, memelihara, melindungi dan mendidik anak;
- menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan minat dan bakatnya;
- mencegah anak menikah pada usia dini;
- dan memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti anak.
Dalam praktiknya, keempat point kewajiban orang tua terhadap anak tersebut bisa dijabarkan kembali menjadi hal-hal yang lebih teknis, misalnya: menyediakan tempat tinggal yang baik bagi anak, memberi anak makanan/minuman bergizi serta pakaian yang layak, melindungi anak, memastikan keamanan anak, termasuk barang miliknya, mendisiplinkan anak, memastikan kebutuhan finansial anak terpenuhi, memilihkan bentuk pendidikan terbaik bagi anak, memastikan anak selalu sehat dan membawanya ke fasilitas kesehatan yang baik.
Hadist Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak dalam Islam
Anak adalah tanggung jawab orang tua, yang mana tanggung jawab ini didasarkan atas motivasi cinta kasih, secara sadar orang tua mengemban kewajiban untuk memelihara dan membina anaknya sampai dia mampu berdiri sendiri (dewasa) baik secara fisik sosial maupun moral.
Dalam Alquran, umat Islam diperintahkan untuk lebih mengutamakan kerabatnya dalam memberikan perhatian. Orang tua merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik (Zuhairini 2009).
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengasuh anaknya, agar tumbuh generasi yang baik. Terlebih, anak adalah karunia dan titipan Allah, sehingga ketika seseorang dikaruniai anak maka ia mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi yang menjadi hak anak. Dalam Islam, berikut ini adalah beberapa kewajiban utama orangtua terhadap anak yang mesti dipenuhi, yang didukung oleh hadist-hadist Alquran:
a. Mengazankan/mengiqamatkan pada telinga kanan dan kiri bayi
Disunnahkan mengazankan anak yang baru lahir pada telinga kanannya dan mengiqamatkan anak tersebut pada telinga kirinya, seperti azan dan iqomat pada salat lima waktu. Hal ini disandarkan pada hadis Nabi. Dari Ubaidillah bin Abi Rofi', dari ayahnya (Abu Rofi'), beliau berkata:
“Aku telah melihat Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam mengumandangkan azan di telinga Al Hasan bin Ali ketika Fathimah melahirkannya dengan azan shalat.”
Dari hadist di atas, nampak bahwa mengazankan/mengiqamatkan di telinga si anak ketika lahir adalah sebagai upaya mengingatkan (recalling) kembali atas pengakuannya ketika ia berada di dalam rahim. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A'raf;
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)." (172).
b. Menyusui anak
Seorang ibu hendaknya menyusui anaknya dari air susunya. Hal ini dianjurkan dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 233 yang berbunyi;
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.”
Air susu ibu memiliki dampak secara langsung dan mendalam terhadap kesehatan jasmani dan rohani anak. Disamping memberikan kepada anak syarat-syarat potensi, kemampuan dan tubuh yang sehat, ia juga memiliki dampak yang dalam terhadap pembentukan spiritual rohani anak dan potensi-potensi kejiwaannya (Husain 2003).
c. Menyembelih aqiqah
Aqiqah merupakan acara tasyakuran dengan menyembelih kambing ketika anak baru lahir. Oleh sebagian besar ulama, aqiqah dikategorikan sebagai ibadah yang hukumnya sunnah namun sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada kedua orang tua. Adapun waktu pelaksanaannya dapat dilakukan pada hari ketujuh. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya. Disembelih pada hari ketujuh, dicukur gundul rambutnya, dan diberi nama.” (HR. Ahmad 20722, at-Turmudzi 1605, dan dishahihkan al-Albani).
d. Mencukur rambutnya
Dalam agama Islam mensyariatkan untuk mencukur rambut anak yang baru dilahirkan pada hari ketujuh kelahirannya. Mencukur rambut anak bayi yang baru lahir adalah merupakan suatu perbuatan yang mengandung nilai positif. Biasanya mencukur rambut dilakukan pada hari ke-7.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW; “Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam mengakikahi Hasan dengan seekor kambing.” Kemudian beliau bersabda; “Wahai Fatimah, gundullah rambutnya lalu sedekahkanlah perak seberat rambutnya.” Ali berkata, “Aku kemudian menimbang rambutnya, dan beratnya sekadar uang satu dirham atau sebagiannya.”
e. Memberikan nama yang baik
Nama anak adalah hal penting dalam kehidupan anak, di mana tidak saja sebagai pengenal dan panggilan tetapi juga sebagai konsep diri. Memberi nama yang baik adalah kewajiban orang tua, hal ini diungkapkan dalam hadis;
“Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberi nama yang baik, memberi tempat tinggal yang baik, dan mengajari sopan santun." (HR. baihaqi).
f. Melakukan penyunatan
Khitan secara bahasa artinya memotong, sedangkan secara terminologis artinya memotong kulit yang menutupi alat kelamin lelaki (penis). Ditinjau dari segi kesehatan, berkhitan ini sangat dianjurkan. Dalam agama Islam khitan merupakan salah satu media pencucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama. Dalam hadis Rasulullah disebutkan;
“Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.”
Khitan bagi anak laki-laki hukumnya wajib. Sementara bagi anak perempuan, ada ulama yang mengatakan hukumnya tidak wajib, melainkan sunnah. Berkhitan baik dilakukan pada waktu masih kecil tergantung kepada tradisi masyarakat, akan tetapi biasanya di Indonesia dilakukan pada usia anak sekolah dasar (Amin 1963).
g. Mendidik anak dengan baik
Kewajiban orangtua terhadap anak adalah mendidik dengan baik yaitu dengan memberikan berbagai macam ilmu pengetahuan seperti pendidikan iman, pendidikan ibadah, pendidikan akhlak, pendidikan sosial, pendidikan intelektual, pendidikan fisik, pendidikan psikis, pendidikan seksual, dan pendidikan keterampilan.
h. Memberi makanan yang halal
Dalam Islam, mengonsumsi makanan dan minuman telah diatur dalam Alquran dan hadist. Penting untuk menyantap makanan yang halal karena manfaat makanan halal itu sangat banyak antara lain menjauhi sumber penyakit, sumber tenaga, menjaga hati dan akal, menjaga akhlak, mendapatkan ridho Allah menuntun ke surga dan memperbaiki keturunan.
Rasulullah mengajarkan agar mengonsumsi makanan halal dalam hadisnya; “Wahai Ka'ab bin Ujrah, tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram kecuali neraka lebih utama atasnya.”
Dalam Al-quran Surat Al-Baqoroh ayat 168 dijelaskan; “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
i. Menikahkan anak
Bila anak telah memasuki usia menikah maka nikahkanlah, orang tua tidak boleh membiarkan anaknya terus membujang, tetapi harus mendorong anaknya untuk berkeluarga.
Dalam hadist kewajiban orangtua terhadap anak ini disebutkan, "Sebagian dari kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarkan menulis mendidik, memberi nama yang baik dan menikahkannya apabila sudah baligh." (HR. Ibnu Hibban).
Kewajiban Anak kepada Orang Tua
Setelah menyimak kumpulan hadist tentang kewajiban orang tua terhadap anak, terakhir akan dijelaskan kewajiban anak kepada orang tua. Dalam Islam, anak memiliki beberapa kewajiban yang harus dipenuhi terhadap orang tua. Berikut beberapa kewajiban anak kepada orang tua menurut ajaran Islam, perlu diketahui:
1. Menghormati dan Mematuhi Orang Tua:
Anak wajib menghormati dan mematuhi orang tua dalam segala hal yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Menghormati orang tua berarti berbicara dengan sopan, tidak mengangkat suara di hadapan mereka, dan menunjukkan sikap yang baik.
2. Berbakti Kepada Orang Tua:
Berbakti kepada orang tua adalah salah satu perintah penting dalam Islam. Ini termasuk merawat mereka, membantu mereka dalam kebutuhan sehari-hari, dan memberikan dukungan emosional. Al-Qur'an menyebutkan pentingnya berbakti kepada orang tua setelah menyembah Allah: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya." (QS. Al-Isra: 23).
3. Mendoakan Orang Tua:
Anak wajib mendoakan kebaikan untuk orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Doa yang dianjurkan adalah: "Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihaniku sewaktu kecil."
4. Merawat Orang Tua di Usia Lanjut:
Ketika orang tua memasuki usia lanjut dan memerlukan bantuan, anak wajib merawat mereka. Ini termasuk memberikan perhatian, menjaga kesehatan mereka, dan memastikan mereka hidup dalam keadaan nyaman dan terhormat.
5. Meminta Izin dan Restu:
Dalam berbagai keputusan besar dalam hidup, seperti menikah atau berpindah tempat tinggal, anak dianjurkan untuk meminta izin dan restu dari orang tua. Restu orang tua dianggap membawa berkah dalam kehidupan.
6. Tidak Membuat Orang Tua Bersedih atau Marah:
Anak harus berusaha untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menyakiti perasaan orang tua, baik secara fisik maupun emosional. Membuat orang tua marah atau sedih dianggap sebagai dosa besar dalam Islam.
Baca juga:
Niat Mandi Asyura yang Penting Diketahui, Berikut Tata Caranya
Wali Nikah Jika Ayah Sudah Meninggal dalam Islam, Ketahui Aturannya
Puasa Senin Kamis untuk Jodoh, Lengkap dengan Doanya
Cara Sholat Jamak Dhuhur dan Ashar Lengkap dengan Niatnya, Perlu Diketahui
Bacaan Niat Shalat Malam Tapi Belum Tidur, Ketahui Jenis-Jenisnya