Kapal Nelayan Banyuwangi Dihantam Ombak Nyaris Tenggelam, Evakuasi Bikin Deg-degan
Kapal yang ditumpangi sekelompok nelayan mengalami kecelakaan laut di Perairan Grajagan, Kabupaten Banyuwangi. Kapal nelayan tersebut nyaris tenggelam usai dihantam ombak dari belakang.
Kecelakan laut di Perairan Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi menimpa sekelompok nelayan yang melaut menggunakan kapal Lancar Jaya pada Rabu (31/5/2023) sekitar pukul 04.00 WIB. Kapal nelayan itu tiba-tiba dihantam ombak hingga nyaris tenggelam.
Beruntung, pada pukul 06.00 WIB, nelayan lain yang melihat kecelakaan tersebut langsung berupaya memberikan pertolongan. Para korban akhirnya dievakuasi menggunakan kapal speed milik nelayan lain.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Selanjutnya, pada pukul 08.49 WIB, seorang nelayan bernama Muslimin yang berasal dari Desa Ringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo mengirim pesan WhatsApp kepada agen informasi bencana di wilayah setempat guna mengabarkan kecelakaan laut tersebut.
Kronologi Kejadian
Lihat postingan ini di Instagram
Agen Informasi Bencana Jatim Kabupaten Banyuwangi, Okta R, mengungkap kronologi kecelakaan laut yang dialami sekelompok nelayan di wilayah setempat.
Sehari sebelumnya, Selasa (30/5/2023) sekitar pukul 14.00 WIB, nelayan bernama M. Farid Muzaqi bersama lima rekannya berangkat melaut menuju Kandang Perau di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Mereka berangkat menggunakan perahu Lancar Jaya dimiliki Doni, warga Kutorejo, Kecamatan Tegaldlimo. Pada kesempatan tersebut, Doni juga bertindak sebagai nakhoda perahu.
Saat tiba di perairan Grajagan pada Rabu (31/5/2023) sekitar pukul 04.00 WIB, perahu mereka dihantam ombak dari belakang dan menyebabkan air memasuki perahu. Awak perahu dan nakhoda berusaha mengeluarkan air menggunakan alat yang tersedia di perahu, namun volume air yang masuk sangat besar hingga menyebabkan perahu hampir tenggelam.
Proses Evakuasi
Melihat insiden kecelakaan tersebut, nelayan yang berada di sekitar lokasi bertindak sigap mengevakuasi keenam korban.
“Keenam orang (korban) berhasil diselamatkan oleh sebuah kapal speed yang berasal dari nelayan di Grajagan,” demikian keterangan dalam unggahan akun Instagram @bwi24jam, Kamis (1/6/2023).
Kemudian, mereka dibawa ke Kandang Perau Taman Nasional Alas Purwo pada pukul 06:00 WIB. Sementara itu, perahu yang masih terapung di tengah laut menyusul dievakuasi menggunakan kapal speed dan ditarik ke pantai Grajagan.