Khasiat Kerok Masuk Angin, Berikut Cara Kerjanya yang Menarik Diketahui
Kerokan dipercaya mampu meredakan gejala masuk angin dengan cara melancarkan peredaran darah dan mengeluarkan angin yang terperangkap di dalam tubuh.
Kerokan adalah salah satu metode tradisional yang sangat populer di Indonesia untuk mengatasi masuk angin, sebuah kondisi yang sering dianggap sebagai penyebab umum berbagai keluhan kesehatan seperti pegal-pegal, sakit kepala, dan perut kembung.
Kerokan dilakukan dengan cara menggosokkan benda tumpul seperti koin atau sendok pada permukaan kulit yang telah diolesi minyak, biasanya di area punggung.
-
Kenapa krim malam penting? Krim malam memiliki peran krusial dalam rutinitas perawatan kulit, terutama karena malam hari adalah waktu ideal untuk memperbaiki dan meregenerasi kulit. Saat tidur, kulit tidak terganggu oleh minyak, keringat, dan polusi yang biasanya dialami pada siang hari.
-
Mengapa kata majemuk penting? Kata majemuk memiliki peran penting dalam memperkaya kosakata bahasa dan memberikan nuansa yang lebih kaya pada ekspresi bahasa.
-
Kenapa Pesut Mahakam terancam punah? Melansir dari situs menlhk, Pesut Mahakam termasuk dalam kategori rentan, artinya populasinya semakin hari semakin berkurang dan terancam punah sejak tahun 2000.
-
Kapan Galang Rambu Anarki meninggal? Dia meninggal dunia pada 25 April 1997 di usia 15 tahun.
-
Kapan kroket kentang dianggap matang? Goreng kroket dengan minyak yang cukup panas dan banyak sampai berwarna keemasan, lalu angkat dan tiriskan minyaknya.
-
Kapan puncak kesulitan berhenti merokok terjadi? "Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan di minggu keempat," jelas Dona.
Meskipun terlihat sederhana, kerokan dipercaya mampu meredakan gejala masuk angin dengan cara melancarkan peredaran darah dan mengeluarkan angin yang terperangkap di dalam tubuh.
Praktik kerokan telah menjadi bagian dari budaya kesehatan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Meskipun belum banyak didukung oleh penelitian ilmiah modern, kerokan tetap menjadi pilihan utama banyak orang ketika merasa tidak enak badan.
Keefektifan kerokan sering kali dikaitkan dengan sensasi hangat yang ditimbulkan oleh gesekan pada kulit serta perubahan warna kulit yang menunjukkan adanya "angin" yang keluar dari tubuh. Bagi banyak orang, tanda merah yang muncul setelah kerokan adalah bukti bahwa metode ini berhasil mengatasi masalah kesehatan yang dirasakan.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang praktik kerok masuk angin, terutama dari sisi medis. Dengan memahami lebih jauh tentang kerokan, diharapkan Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam menggunakan metode ini untuk menjaga kesehatan.
Cara Kerja Kerok Masuk Angin
Cara kerja kerokan didasarkan pada prinsip sederhana, yaitu menggosokkan benda tumpul pada permukaan kulit yang telah diolesi minyak atau balsem. Kulit biasanya diolesi dengan minyak, balsem, atau salep yang bertujuan untuk melumasi area tersebut, sehingga meminimalkan gesekan dan memberikan sensasi hangat. Minyak atau balsem juga berfungsi sebagai penghangat dan memberikan efek relaksasi pada otot.
Setelah area yang akan dikerok diolesi minyak, alat kerok digosokkan dengan tekanan ringan hingga sedang pada permukaan kulit. Teknik ini dilakukan dalam gerakan yang memanjang dari bagian bawah tubuh menuju atas, sering kali di sepanjang punggung. Gesekan ini menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit melebar dan meningkatkan aliran darah ke area yang dikerok.
Selama proses kerokan, gesekan yang dilakukan pada kulit dapat menyebabkan peningkatan suhu dan sirkulasi darah di area tersebut. Hal ini dapat memicu proses penyembuhan alami tubuh dengan merangsang aliran darah, mengurangi ketegangan otot, dan membantu menghilangkan "angin" atau gas yang dianggap terperangkap di dalam tubuh menurut kepercayaan tradisional.
Tanda merah atau ungu yang muncul di kulit setelah kerokan dianggap sebagai indikasi bahwa darah dan energi yang stagnan telah dikeluarkan dari tubuh. Sensasi hangat yang ditimbulkan oleh kerokan juga dapat memberikan efek relaksasi, mengurangi ketegangan otot, dan meningkatkan perasaan nyaman.
Khasiat Kerok Masuk Angin
Meskipun khasiatnya sering dianggap bersifat subjektif dan belum sepenuhnya didukung oleh penelitian ilmiah, banyak orang melaporkan mendapatkan manfaat dari praktik ini. Berikut adalah beberapa khasiat yang sering dikaitkan dengan kerokan:
Meredakan Nyeri Otot dan Ketegangan
Salah satu manfaat utama dari kerokan adalah kemampuannya untuk meredakan nyeri otot dan ketegangan. Gesekan yang dilakukan selama kerokan dapat meningkatkan sirkulasi darah di area yang dikerok, membantu mengurangi ketegangan otot dan memberikan efek relaksasi. Ini bisa bermanfaat bagi mereka yang mengalami pegal-pegal setelah aktivitas fisik yang berat atau yang merasa ketegangan pada otot-otot tertentu.
Meningkatkan Sirkulasi Darah
Kerokan dapat merangsang peredaran darah di area yang dikerok. Dengan meningkatkan aliran darah, tubuh diharapkan dapat lebih cepat mengatasi kelelahan dan memperbaiki area yang mengalami ketidaknyamanan. Peningkatan sirkulasi ini juga dapat membantu mengurangi rasa dingin dan meningkatkan rasa hangat di tubuh, yang sering dicari oleh mereka yang merasa tidak nyaman akibat masuk angin.
Memberikan Efek Relaksasi
Banyak orang melaporkan merasa lebih santai dan nyaman setelah melakukan kerokan. Sensasi hangat dan tekanan lembut yang dihasilkan selama proses kerokan dapat memberikan efek relaksasi yang membantu mengurangi stres dan kecemasan. Ini dapat menjadi pilihan yang menyenangkan untuk meredakan ketegangan dan meningkatkan kesejahteraan secara umum.
Praktik Kerokan dari Sisi Medis
Dari sisi medis, kerokan adalah praktik yang sering dipertanyakan karena kurangnya dukungan ilmiah yang kuat mengenai manfaatnya dan potensi risikonya.
Secara umum, kerokan melibatkan penggosokan benda tumpul pada permukaan kulit dengan tujuan untuk meredakan gejala seperti pegal-pegal, nyeri, atau ketidaknyamanan, yang dianggap terkait dengan masuk angin.
Meskipun banyak orang merasa lebih baik setelah menjalani kerokan, pendekatan ini belum sepenuhnya dibuktikan secara ilmiah dan tidak dianggap sebagai terapi medis yang diakui oleh komunitas medis global.
Secara fisiologis, kerokan dapat menyebabkan peningkatan aliran darah ke area yang dikerok akibat gesekan pada kulit. Peningkatan sirkulasi ini dapat menghasilkan efek relaksasi dan mengurangi ketegangan otot, yang mungkin menjelaskan mengapa beberapa orang merasa lebih nyaman setelah kerokan.
Namun, efek ini seringkali bersifat sementara dan tidak mengatasi penyebab utama dari gejala yang dirasakan. Selain itu, ada risiko iritasi kulit atau infeksi jika teknik kerokan dilakukan dengan tekanan yang terlalu kuat atau dengan alat yang tidak bersih.
Beberapa dokter memperingatkan bahwa kerokan tidak boleh digunakan sebagai pengganti pengobatan medis untuk kondisi kesehatan yang lebih serius.
Meskipun kerokan mungkin memberikan bantuan sementara dari ketidaknyamanan ringan, penting untuk mencari konsultasi medis jika gejala berlanjut atau memburuk.
Dengan memahami potensi khasiat dan risiko dari kerokan, diharapkan Anda dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan berhati-hati dalam memilih metode perawatan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan Anda.