Kisah di Balik Wisudawan Tertua ITS Lulus Cumlaude, Sibuk Kuliah Sambil Kerja dan Tetap Punya Waktu Berkualitas dengan Keluarga
Usia tak menjadi penghalang seseorang untuk menempuh pendidikan tinggi.
Usia tak menjadi penghalang seseorang untuk menempuh pendidikan tinggi. Hal ini dibuktikan oleh wisudawan tertua Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang berhasil lulus cumlaude dari Program Studi (Prodi) S-2 Teknik Sistem Perkapalan ITS pada prosesi wisuda hari ke-2, Minggu (22/9/2024).
Mohammad Ridwan Utina dinobatkan sebagai wisudawan tertua dengan usia 61 tahun 11 bulan. Ridwan kuliah sembari tetap bekerja sebagai peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
- Ingin Berkarier di BRIN, Mahasiswa Ini Lulus Cumlaude S-2 UGM dalam Waktu 1 Tahun
- Pantun Mahasiswa Lucu dan Receh, Sederhana tapi Menghibur
- Tak Lulus SD, Pria ini Kini Jadi Bos Punya Banyak Karyawan Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah
- Kisah Haru Lulusan Cumlaude Universitas Sempat Bekerja jadi Kasir & Tak Lulus Tes TNI, Kini Sukses jadi Polisi
“Persepsi itu (usia bukan penghalang untuk kuliah) mengantarkan saya melanjutkan pendidikan S-2 di ITS melalui Program Degree by Research (DBR) BRIN,” jelasnya, dikutip dari situs resmi its.ac.id, Minggu (22/9/2024).
Lulus Cumlaude
Ridwan yang mengawali kariernya di Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 1989 ini memilih melanjutkan pendidikan magister pada jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS.
Ia punya ketertarikan pada hidrodinamika kapal dan bangunan apung. Bagi Ridwan, hidrodinamika merupakan sesuatu yang menarik untuk diteliti.
Ketertarikan ini membuat dirinya berhasil lulus dengan Indeks Penilaian Kumulatif (IPK) 3,97. Menariknya, Ridwan berhasil lulus cumlaude dalam waktu tiga semester.
Tesis
Wisudawan kelahiran 1962 itu juga bercerita mengenai penelitian yang mengantarkannya meraih gelar magister di bidang engineering. Ia mengerjakan tesis dengan judul Analisa Pengurangan Tahanan Total pada Kapal Patroli Berbentuk Lambung Axe Bow dengan Metode CFD dan Uji Model.
Sederhananya, tesis tersebut menjelaskan bagaimana bentuk lambung axe bow dapat memengaruhi tahanan kapal yang diakibatkan gelombang. Penelitian ini telah diterapkan pada kapal patroli yang memegang peran strategis dalam menjaga keamanan perairan di Nusantara.
Hasilnya, diketahui fakta bahwa bentuk lambung kapal jenis ini dapat mengurangi tahanan total kapal sebesar 10 – 12 persen pada kapal patroli dibanding bentuk lambung konvensional.
Pengurangan tahanan total kapal ini sangat menguntungkan karena dapat mengurangi power machine, sehingga penggunaan bahan bakar dapat lebih hemat.
Kunci Keberhasilan
Ridwan menuturkan, sejak mendaftar program magister ia sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin, khususnya terkait topik penelitian yang akan dikembangkan dalam penyusunan tesis dan publikasi pada jurnal terindeks Scopus.
Selain mempersiapkan topik penelitian, periset di Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menyebutkan bahwa motivasi diri juga sangat penting untuk meraih hasil sempurna. Motivasi diri dapat membangkitkan semangat dan dorongan tekun belajar serta disiplin selama menjalani perkuliahan.
Ridwan juga memastikan bisa mengatur waktu dengan baik. Apalagi sembari kuliah, ia juga bekerja sekaligus memiliki keluarga. Tiga tanggung jawab ini harus dicari benang merahnya.
“Jangan sampai salah satu dari ketiga tanggung jawab ini terabaikan,” kata Ridwan.
Pria berkacamata ini mengaku tidak menyangka kembali ke dunia pendidikan untuk menuntut ilmu ternyata menjadi sesuatu yang menyenangkan.
“Alhamdulillah dengan niat dan tekad yang kuat dapat dilalui dengan lancar,” tandas Ridwan.