Kisah Juru Masak Jenderal Soedirman yang Kini Berusia 110 Tahun, Sayur Tewel Makanan Favorit Panglima Besar
Satu hal yang ia ingat adalah makanan kesukaan Jenderal Soedirman adalah sayur tewel.
Panglima besar Jenderal Soedirman pernah menginap selama 9 hari di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Saat itu, dirinya tengah memimpin pasukan gerilya untuk melawan penjajah Belanda di masa agresi militer pasca kemerdekaan Indonesia.
Jenderal Soedirman kemudian beristirahat di sebuah rumah berbahan gedek dan dibantu kebutuhan hariannya oleh seorang juru masak bernama Jirah. Ia yang kini berusia 110 tahun sempat bercerita keseharian sosok panglima militer itu, termasuk makanan kesukaannya.
-
Siapa yang menjaga resep rahasia Soto Podjok Kediri? "Soto ini sudah generasi ketiga. Awal mula dari mbah saya dulu, saat masih kecil. Resepnya terus dipertahankan hingga sekarang. Masih tetap setia seperti yang dulu, bening dan gurih," terang keturunan generasi ketiga penjual soto Podjok, Rukmini, mengutip ANTARA
-
Dimana mangkuk jamur ini disajikan? Sajikan mangkuk keju selagi masih panas. Anda juga bisa melapisi mangkuk jamur dengan adonan tepung basah, lalu digoreng dengan minyak yang banyak (deep fried).
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Dimana Chef Juna memakai seragam TNI itu? Ia sedang syuting acara memasak tersebut di markas Puspenerbad.
-
Kapan Jenderal Soedirman beristirahat di rumah tua tersebut? Suwardi mengatakan kalau bangunan itu punya nilai sejarah yang tinggi. Salah satu momen bersejarah adalah saat rumah itu menjadi tempat istirahat Jenderal Soedirman saat bergerilya pada masa Agresi Militer Belanda.
-
Kapan Jokowi memakai Ageman Songkok Sikepan Ageng? Pada upacara peringatan HUT ke-78 RI, Presiden Jokowi tampil menggunakan pakaian adat.
Di masa singgah, Jirah tidak pernah mengalami kesulitan memasak makanan untuk kebutuhan perang gerilya tersebut. Satu hal yang ia ingat adalah makanan kesukaan Jenderal Soedirman adalah sayur tewel.
Momen itu, jadi hal yang paling berkesan baginya karena bisa membantu upaya para pahlawan merebut kemerdekaan. Berikut kisahnya.
Kisah Gerilya Jenderal Soedirman
Mengutip buku “693 KM Jejak Gerilya Sudirman” sejumlah cara dilakukan untuk membuktikan kedaulatan RI pasca kedatangan kembali Belanda. Salah satu yang diikhtiarkan adalah melakukan gerilya sejauh 693 KM dari Yogyakarta menuju Jawa Timur.
Upaya ini dilakukan, setelah kota pelajar itu dihancurkan militer Eropa karena dijadikan Ibu Kota Indonesia, pengganti Batavia. Sembari menghindari kejaran Belanda, Soedirman kemudian melakukan taktik serangan misterius lewat hutan yang kini dikenal dengan sebutan gerilya.
Salah satu wilayah yang dilewati adalah Kabupaten Nganjuk, ketika itu dirinya singgah selama 9 hari di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret dan tinggal di rumah seorang warga bernama Kedah. Jirah masih saudara dari pemilik rumah tersebut.
- Sosok Wanita Paruh Baya Juru Masak Jenderal Soedirman Masih Segar dan Sehat, Ungkap Menu yang Dimakan Sang Jenderal
- Menunya Bikin Ngiler, Ayah Lesti Kejora dan Keluarga Makan di Saung Punclut Bandung
- Mencicipi Jenang Krasikan, Kudapan Manis Khas Purworejo yang Bertekstur Lembut
- Gurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur
Sediakan Makanan untuk Pasukan
Disampaikan Jirah, bahwa ketika itu Jenderal Sudirman singgah di rumah saudaranya karena sakit. Kemudian, ia berupaya memasak apapun yang tersedia di kebun termasuk untuk kebutuhan para pasukannya.
Diungkapkan Jirah di kanal Youtube Kung Danuji, bahwa kondisi saat itu tidak bisa membuatnya menyediakan makanan spesial. Hanya, makanan rumahan seadanya tergantung ketersediaan di kebun.
Jenderal Soedirman bersama pasukannya bahkan sangat berterima kasih karena telah diberi tempat untuk beristirahat di tempat saudara Jirah itu.
“Usia saya (sekarang) kalau tidak salah 110 tahun, dahulu bersama pengawalnya di sini banyak,” katanya.
Sayur Tewel jadi Makanan Kesukaan Jenderal Soedirman di Nganjuk
Saat berada di Nganjuk, Jenderal Soedirman selalu dimasakkan makanan sederhana seperti masakan dari pepaya muda hingga sayur tewel. Selain itu, Jirah juga menyediakan nasi namun seadanya sehingga terkadang dibagi sedikit namun merata.
Sayur tewel sendiri menjadi masakan yang dimasak hampir setiap hari, dan selalu disukai oleh Jenderal Soedirman.
“Apa yang ada di kebun saja seperti sayur tewel, beliau tidak pernah menolak dan selalu suka memakannya,” kata Jirah yang sudah sangat sepuh itu.
Jadi Monumen Sejarah Jenderal Soedirman
Saat singgah di Nganjuk, Jenderal Soedirman sedang dalam keadaan sakit. Ia mengalami penyakit paru-paru, sehingga kondisinya lemah. Setelah 9 hari, Soedirman melanjutkan gerilya sebelum kembali ke Yogyakarta.
Setelahnya, rumah singgah itu dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah dan kini menjadi Monumen Jenderal Soedirman. Di sana, ada jejak rumah tinggal sementara yang kini sudah berbentuk bangunan.
Merujuk laman Nganjuk Tourism, di lokasi juga terdapat bekas tempat perundingan dan tempat salat dari Panglima Kelahiran Purbalingga, 24 Januari 1916 itu. Di sana juga tersedia bekas tempat wudu yang posisinya berada di samping aliran sungai.
Ada Museum Jenderal Soedirman
Masih di area monument, terdapat bangunan museum bertema Jenderal Soedirman. Di dalam ruangan tersebut terdapat beberapa lukisan Jenderal Soedirman, termasuk diorama rumah yang dulu ditempati. Bentuknya masih amat sederhana, dengan bahan dinding berasal dari gedek dan atap berbahan daun.
Museum dan kompleks monumen Jenderal Soedirman ini terbuka untuk umum serta selalu ramai dikunjungi warga saat akhir pekan. Tempat di sekitarnya juga sejuk dan teduh, karena berada di wilayah pepohonan besar.