Komunisme adalah Paham Politik Ajaran Karl Marx, Ini Penjelasannya
Komunisme lahir sebagai tanggapan terhadap ketidaksetaraan sosial dan ekonomi pada abad ke-19.
Komunisme lahir sebagai tanggapan terhadap ketidaksetaraan sosial dan ekonomi pada abad ke-19.
Komunisme adalah Paham Politik Ajaran Karl Marx, Ini Penjelasannya
Komunisme adalah suatu ideologi politik dan sosial yang lahir sebagai tanggapan terhadap ketidaksetaraan sosial dan ekonomi pada abad ke-19. Terinspirasi oleh karya-karya Karl Marx dan Friedrich Engels, konsep dasar komunisme adalah menciptakan masyarakat di mana sumber daya dan produksi dimiliki bersama oleh seluruh masyarakat.
Secara teori, komunisme bermaksud menciptakan kesetaraan ekonomi dan menghapuskan kelas sosial. Ideologi ini mengadvokasi penghapusan kepemilikan pribadi atas alat produksi dan redistribusi kekayaan untuk mencapai masyarakat yang adil dan tanpa kelas.
Komunisme memposisikan dirinya berlawanan dengan demokrasi liberal dan kapitalisme. Hal ini bertujuan untuk menggantikan kepemilikan pribadi dan ekonomi berbasis keuntungan dengan kepemilikan publik dan kontrol komunal setidaknya atas alat produksi utama (misalnya tambang dan pabrik) dan sumber daya alam.
-
Apa itu komunikasi? Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, gagasan, atau perasaan antara dua atau lebih pihak melalui berbagai saluran, seperti lisan, tulisan, visual, atau nonverbal.
-
Apa pengertian dari komunikasi itu? Komunikasi adalah proses penyampaian makna dari satu entitas atau kelompok ke kelompok lainnya.
-
Apa itu koalisi dalam konteks politik? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen. Sementara, Andrew Heywood berpendapat koalisi adalah penggabungan sekelompok partai politik yang berkompetisi, secara bersama-sama memiliki persepsi tentang kepentingan, atau dalam menghadapi ancaman serta dalam penggalangan energi kolektif.
-
Apa inti dari konsep 'Bersamaisme'? Sebuah negara dengan konsep ini bukanlah sebuah tujuan, melainkan sebuah alat untuk mencapai tujuan. Hal tersebut berkaitan dengan memajukan masyarakat, menegakkan hukum, menjalankan keadilan serta persamaan dan pembagian hak dengan kewajiban.
-
Apa saja jenis komunikasi? Jenis-jenis Komunikasi Komunikasi verbal merupakan penyampaian informasi yang dilakukan secara langsung dengan berbicara atau menggunakan bahasa isyarat yang dipahami. Komunikasi verbal bukan hanya berupa lisan saja, namun meliputi pula komunikasi tertulis.Komunikasi verbal dilakukan lebih dari satu orang dengan berbincang (lisan) atau bertukar pesan melalui online atau surat (tertulis). 1. Verbal 2. Non-Verbal Komunikasi non-verbal umumnya menyampaikan informasi dengan bahasa tubuh, penampilan, gestur dan ekspresi wajah. Komunikasi non-verbal lebih mengutamakan perasaan dan emosi, sehingga kita harus mengerti suasana hati lawan bicara. Sebagai contoh ketika lawan bicara menangis, maka kita tahu bahwa suasana hati lawan bicara sedih. 3. Tertulis Jenis komunikasi yang ketiga adalah dengan cara tertulis menggunakan media tulisan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Komunikasi tertulis lebih bermanfaat karena ada catatan informasi dari komunikator yang bisa digunakan sebagai referensi di masa depan. Contohnya saat kita membaca suatu buku, blog, catatan dan lain-lain. 4. Visual Jenis komunikasi yang terakhir adalah verbal. Komunkasi verbal tidak beda jauh dengan komunikasi tertulis, hanya saja komunikasi visual lebih menggunakan gambar atau barang untuk memahami interaksi.Contohnya ketika melakukan presentasi menggunakan suatu grafik tertentu atau rambu lalu lintas untuk menyampaikan kapan waktunya berhenti atau jalan.
Komunis atau komunisme adalah ideologi yang berkaitan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi. Tujuan utamanya adalah terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai komunisme.
Pengertian Ideologi Komunisme
Ideologi komunisme adalah pandangan sistematis tentang bagaimana masyarakat seharusnya diorganisir, berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang diusulkan oleh pemikir seperti Karl Marx dan Friedrich Engels pada abad ke-19 dan menjadi dasar pembentukan negara-negara komunis seperti Uni Soviet, Tiongkok, Kuba, dll.
Dalam paham komunisme, keputusan-keputusan diambil secara kolektif dan tidak ada lagi perbedaan kelas sosial atau pemilik modal, yang diharapkan dapat menghasilkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh anggota masyarakat.
Komunisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. Dalam komunisme, perubahan sosial harus dimulai dari pengambilalihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai sebagai alat pengambilalihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu.
Komunis adalah paham yang memiliki prinsip semua direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh anggota partai komunis, yang sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis. Oleh karena itu, dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Meskipun memiliki visi kesetaraan yang kuat, sejarah implementasi komunisme penuh dengan kontroversi. Beberapa kritikus berpendapat bahwa sistem ini rentan terhadap penyalahgunaan kekuasaan, pelanggaran hak asasi manusia, dan stagnasi ekonomi.
Kegagalan beberapa negara komunis untuk mencapai tujuan mereka dengan efektif menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan dan relevansi komunisme di era kontemporer. Telepas dari kontroversinya, komunisme tetap menjadi topik diskusi yang mendalam dalam bidang politik dan sosial.
Prinsip-Prinsip Komunisme
Prinsip-prinsip komunisme merupakan dasar ideologis yang membentuk pandangan tentang organisasi sosial dan ekonomi yang diusung oleh para pemikir seperti Karl Marx dan Friedrich Engels. Berikut adalah beberapa prinsip utama komunisme:
Kepemilikan Bersama Sumber Daya:
Prinsip ini menekankan bahwa alat produksi dan sumber daya ekonomi harus dimiliki secara bersama oleh seluruh masyarakat. Artinya, tidak ada kepemilikan pribadi atas tanah, pabrik, atau perusahaan.
Kesetaraan Sosial dan Ekonomi:
Komunisme bertujuan mencapai kesetaraan sosial dan ekonomi di antara semua anggota masyarakat. Tidak ada lagi perbedaan kelas yang menciptakan ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan dan kekuasaan.
Kelas Sosial dan Perjuangan Kelas:
Prinsip ini merinci ide bahwa sejarah masyarakat adalah sejarah perjuangan kelas. Dalam konteks komunisme, perjuangan kelas terjadi antara proletariat (kelas pekerja) dan bourgeoisie (kelas pemilik modal). Komunisme bermaksud untuk mengakhiri perbedaan kelas tersebut.
Penghapusan Negara:
Salah satu tujuan utama komunisme adalah penghapusan negara sebagai entitas terpisah. Marx memandang negara sebagai alat untuk menjaga kepentingan kelas tertentu, dan komunisme bertujuan untuk mencapai masyarakat di mana negara tidak lagi diperlukan karena tidak ada lagi konflik kelas.
Masyarakat Tanpa Uang dan Kekuasaan:
Komunisme mengusulkan masyarakat di mana uang tidak lagi diperlukan sebagai alat pertukaran, dan di mana kekuasaan politik tidak lagi menjadi instrumen kontrol. Hal ini diharapkan akan menghilangkan eksploitasi dan korupsi.
Penghapusan Kebudayaan Alienatif:
Para pemikir komunis juga menyoroti alienasi manusia dalam masyarakat kapitalis. Mereka berharap bahwa komunisme akan mengatasi alienasi ini dengan menciptakan kondisi di mana individu dapat mengembangkan potensi penuh mereka tanpa pembatasan ekonomi atau sosial.
Penciptaan Masyarakat Tanpa Kelas:
Komunisme bermaksud menciptakan masyarakat tanpa kelas, di mana semua individu bekerja sesuai dengan kemampuan mereka dan memperoleh sesuai dengan kebutuhan mereka. Pemikir komunis meyakini bahwa hal ini akan menciptakan kondisi untuk perkembangan sejati dan pemenuhan kebutuhan semua anggota masyarakat.
Kelebihan dan Kekurangan Komunisme
Setelah mengetahui apa itu komunis dan tujuannya, terakhir akan dijelaskan berbagai kelebihan dan kekurangan dari paham komunis. Sama seperti ideologi politik lainnya, komunisme juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Meskipun komunisme bertujuan untuk menyelaraskan masyarakat tanpa kelas, namun terdapat beberapa kelemahan dalam praktiknya. Berikut penjelasan kelebihan dan kekurangan komunisme, bisa Anda simak.
Kelebihan Komunisme
- Keadilan sosial: Sistem komunis bertujuan untuk menghapus perbedaan kelas sosial dan menghasilkan keadilan sosial. Dalam sistem ini, sumber daya dan kekayaan didistribusikan secara merata sehingga semua orang memiliki akses yang sama terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan, dan layanan kesehatan.
- Peningkatan kesejahteraan sosial: Salah satu tujuan paham komunis adalah meningkatkan kesejahteraan sosial. Dalam sistem komunis, sumber daya dan kekayaan didistribusikan secara merata sehingga semua orang memiliki akses yang sama terhadap kebutuhan dasar. Selain itu, sistem komunis juga mendorong pembangunan dan pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Kepemimpinan kolektif: Dalam sistem komunis, keputusan-keputusan penting diambil secara kolektif melalui proses demokratis. Tidak ada satu individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan yang absolut, melainkan kekuasaan dipegang secara kolektif oleh seluruh anggota masyarakat. Hal ini dapat mendorong partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat dan mendorong pengambilan keputusan yang lebih inklusif.
Kekurangan Komunisme
- Pelanggaran hak asasi manusia: Beberapa negara yang mengadopsi paham komunis dikritik karena melanggar hak asasi manusia dan kebebasan sipil. Ini termasuk penindasan politik, penangkapan tanpa proses hukum yang adil, kurangnya kebebasan pers, dan pembatasan hak berserikat.
- Kurangnya insentif: Karena semua sumber daya dan kekayaan dianggap sebagai milik bersama dan didistribusikan secara merata, beberapa orang mungkin merasa kurang termotivasi untuk bekerja keras atau berinovasi. Hal ini dapat menghambat kemajuan ekonomi dan inovasi.
- Kurangnya efisiensi ekonomi: Beberapa ahli ekonomi mengkritik sistem komunis karena kurang efisien dalam mengalokasikan sumber daya dan kekayaan. Kepemilikan bersama dapat menghasilkan kurangnya insentif untuk bekerja keras dan kurangnya inovasi. Selain itu, kurangnya persaingan pasar dan kurangnya mekanisme pasar dapat menghasilkan alokasi sumber daya yang tidak efisien.
- Keterbatasan kebebasan pribadi: Karena paham komunis menempatkan kepentingan kolektif di atas kepentingan individu, beberapa orang mungkin merasa terbatas dalam kebebasan mereka untuk mengekspresikan diri, memilih pekerjaan, atau membuat keputusan pribadi.