Lebih dari 490 Calon Pengantin di Bojonegoro Mantap Menikah pada Malam Songo Ramadan, Ternyata Ini Alasannya
Menikah pada malam Songo Ramadan sudah jadi tradisi turun-temurun sejak dulu.
Menikah pada malam Songo Ramadan sudah jadi tradisi turun-temurun sejak dulu.
Lebih dari 490 Calon Pengantin di Bojonegoro Mantap Menikah pada Malam Songo Ramadan, Ternyata Ini Alasannya
Salah satu tradisi unik di Bojonegoro ialah ramai-ramai menikah pada malam Songo (malam ke-29) Ramadan. Tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun ini dipercaya membawa berkah tersendiri.
- Tradisi Unik Turun Temurun, di Perkampungan Terpencil Ini Laki-laki Dilamar Duluan Oleh Wanita
- Tetanggaku Jodohku, Momen Pernikahan Adat Sunda di Kampung Terpencil Bawa Seserahannya Bikin Melongo
- Menikah dengan Tetangga, Pengantin Wanita Digendong saat Akan Ijab Kabul Jadi Sorotan
- Bak Sinetron, Perempuan Ini Akhirnya Menikah dengan Bos Sendiri
Lebih dari 490 Catin
Pada tahun 2024 ini, sebanyak 492 pasangan pengantin (catin) akan melangsungkan pernikahan di Malam Songo Ramadan.
"Setidaknya sampai tanggal 1 April, data calon pengantin yang terkumpul ada 492 pasang calon pengantin," papar Kasi Bimas Kemenag Kabupaten Bojonegoro, Zaenal Arifin, Selasa (2/4/2024).
Demi kelancaran proses pernikahan pada malam Songo, Kemenag Bojonegoro menugaskan 40 penghulu pada hari tersebut. Mereka akan memfasilitasi pelaksanaan akad sejak setelah salat zuhur.
Lebih lanjut, Zaenal yang juga Plt Kasubag TU Kemenag Bojonegoro menambahkan, sesuai aturan untuk pelaksanaan pernikahan di luar Kantor Urusan Agama (KUA) dikenai biaya Rp600 ribu.
Ia mohon doa dan dukungan semua pihak agar seluruh calon pengantin terlayani, serta tidak ada kendala dan berjalan lancar.
Menurut Zaenal, banyak catin menikah pada malam Songo karena ingin mendapat berkah Ramadan dan Lebaran sudah punya pasangan.
Sebaran Catin
Adapun sebaran catin yang akan menikah pada malam Songo Ramadan, per 1 April 2024 yakni:
- Bojonegoro 19 Catin
- Kapas 26 Catin
- Balen 36 Catin
- Sugihwaras 23 Catin
- Dander 25 Catin
- Temayang 7 Catin
- Trucuk 13 Catin
- Sukosewu 20 Catin
- Baureno 40 Catin
- Kanor 42 Catin
- Kepohbaru 40 Catin
- Kedungadem 35 Catin
- Sumberejo 46 Catin
- Malo 11 Catin
- Ngasem 20 Catin
- Bubulan 3 Catin
- Gondang 3 Catin
- Padangan 11 Catin
- Purwosari 8 Catin
- Kasiman 12 Catin
- Kedewan 2 Catin
- Ngraho 11 Catin
- Tambakrejo 8 Catin
- Ngambon 4 Catin
- Margomulyo 0 Catin
- Sekar 0 Catin
- Gayam 15 Catin
Tradisi di Daerah Lain
Mengutip artikel merdeka.com, tradisi menikah di malam Songo Ramadan tidak hanya terjadi di Bojonegoro. Tetapi juga di beberapa daerah di sekitarnya, seperti Tuban dan Lamongan.
Makna Malam Songo
Tradisi Malem Songo yang mengakar kuat pada masyarakat Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan memiliki sejumlah alasan.
Pertama, malam tanggal 29 merupakan malam ganjil terakhir pada bulan Ramadan. Tanggal ini diyakini sebagai malam istimewa karena ada kemungkinan turunnya malam seribu bulan alias Lailatul Qadar.
Tradisi ini juga dianggap baik karena pada malam ke-29 Ramadan, banyak keluarga pengantin sudah pulang kampung. Sehingga menjadi momentum yang tepat untuk melangsungkan pernikahan dengan disaksikan keluarga besar.
Selanjutnya, segera melangsungkan pernikahan pada akhir Ramadan karena ada keyakinan bahwa puasa dapat mencegah hawa nafsu. Hal ini sesuai hadis Nabi Muhammad SAW, “Yaa Ma’syaro al syabab, man istatho’a minkum al ba’ata …..” Intinya, jika khawatir tidak dapat menahan nafsu selepas bulan puasa, maka lebih baik segera dinikahkan.