Marak Perang Sarung Berisi Batu Jelang Sahur di Surabaya, Ini Fakta di Baliknya
Aksi perang sarung berisi batu yang dilakukan antar-remaja di Kota Surabaya, Jawa Timur jelang waktu sahur mengkhawatirkan masyarakat. Ini fakta di baliknya.
Aksi perang sarung berisi batu yang dilakukan antar-remaja di Kota Surabaya, Jawa Timur jelang waktu sahur mengkhawatirkan masyarakat. Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
"Kami prihatin dengan aksi perang sarung oleh sekelompok remaja di Surabaya yang dilakukan menjelang sahur," ujar Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony di Surabaya, Rabu (29/3/2023).
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama TNI/Polri menggelar operasi skala besar untuk mengantisipasi sekaligus memberantas kegiatan yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Beberapa hari lalu, petugas mengamankan belasan remaja yang hendak perang sarung.
Namun, upaya itu dinilai tidak mampu menuntaskan persoalan seperti perang sarung berisi batu yang dilakukan oleh kelompok menyerupai gangster.
Tidak Ada Wadah Hobi
©2022 Merdeka.com/Instagram @aboutngawi
Wakil Ketua DPRD Surabaya itu mengungkapkan pentingnya mengidentifikasi keberadaan kelompok-kelompok remaja tersebut untuk proses penyelesaian masalah.
"Identifikasi potensi masalah, tentang mereka berkumpul menjadi gangster, kelompok atau mungkin kumpulan apa, dan sebagainya," kata dia, dikutip dari Antara.
Thony melanjutkan, misalkan kelompok tersebut terbentuk karena sesama penghobi motor, termasuk di antara mereka ada yang pandai memodifikasi motor. Jika tidak ada wadah yang baik, mereka berpotensi melampiaskan hobinya kepada hal-hal yang membahayakan.
"Akhirnya mereka balapan liar, disertai taruhan dan lainnya. Setelah itu, dinyatakan bersalah karena melakukan perjudian. Padahal, inti energi kelompok tersebut komunitas motor," ungkapnya.
Jika dapat diidentifikasi bahwa mereka kelompok penghobi motor, Pemkot Surabaya dapat memberikan tantangan sekaligus tanggung jawab dengan membuatkan bengkel melalui program padat karya.
"Ini tantangan menarik karena ketika energi mereka tidak bisa disalurkan, maka mereka cari sasaran, melakukan pelampiasan,” lanjut Thony.
Dia tidak sepakat jika kelompok-kelompok seperti itu dibubarkan begitu saja karena dinilai tidak akan menyelesaikan masalah. Alih-alih tertib, kelompok-kelompok itu akan tetap eksis karena pengelompokan mereka terjadi secara natural.
Operasi Skala Besar Bulan Ramadan
Sebelumnya, petugas gabungan operasi cipta kondisi berskala besar pada Bulan Ramadan di Kota Surabaya mengamankan sejumlah warga yang dinilai mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
"Kami mengamankan sembilan orang, empat orang terlibat perang sarung dan lima orang melakukan balap liar. Ini dari hasil jangkauan yang kami lakukan di empat wilayah, yakni Surabaya bagian utara, selatan, barat, dan timur," terang Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Eddy Christijanto.
Sembilan orang itu diamankan petugas gabungan pada Sabtu (25/3) malam hingga Minggu (26/3) dini hari.