Mencicipi Getuk Warna-warni, Menu Buka Puasa Favorit di Bojonegoro
Di Bojonegoro, Jawa Timur, getuk menjadi sajian pembuka untuk buka puasa yang banyak diminati masyarakat. Getuk yang bisa dijumpai di pasar kota Bojonegoro ini spesial karena terdiri dari berbagai varian, warnanya pun bermacam-macam.
Di Bojonegoro, Jawa Timur, getuk menjadi sajian pembuka untuk buka puasa yang banyak diminati masyarakat. Getuk yang bisa dijumpai di pasar kota Bojonegoro ini spesial karena terdiri dari berbagai varian, warnanya pun bermacam-macam.
Tidak hanya indah dipandang mata, tetapi getuk khas Bojonegoro ini juga sering membuat orang ketagihan. Dikutip dari Liputan6.com, seorang pembeli yang rumahnya berada di perbatasan kota rutin membeli getuk di pasar kota. Ia menceritakan bahwa getuk warna-warni biasa dipilih sebagai hidangan camilan untuk keluarga.
-
Kapan Bojonegoro menjadi ibukota Provinsi Jawa Timur? Ada sejumlah daerah yang sempat menjadi Ibu Kota Jawa Timur selain Kota Surabaya. Daerah-daerah ini menjadi pusat pemerintahan Jatim sejak 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949.
-
Dimana Bojonegoro menjadi ibukota Provinsi Jawa Timur? Mengutip Instagram @maliogorostory, Kabupaten Bojonegoro pernah menjadi ibu kota Provinsi Jawa Timur di masa silam.
-
Apa saja yang menjadikan Bojonegoro penting bagi Jawa Timur? Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu daerah di bagian barat Provinsi Jawa Timur. Daerah yang dikenal dengan sebutan kota banjir ini merupakan wilayah penting bagi Jawa Timur sejak dulu.
-
Kenapa Bojonegoro pernah menjadi ibukota Provinsi Jawa Timur? Pemindahan Ibu Kota Jawa Timur, selama kurun waktu 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949, terjadi berkali-kali karena serangan dan intervensi oleh sekutu.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
Jajanan Legendaris
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Di Bojonegoro, terdapat banyak varian jajanan legendaris yang terbuat dari singkong dan tepung ketan maupun tepung beras. Mulai dari getuk singkong, getuk lindri, getuk ketela, lupis, saplak, putri ayu, gendar jongko, klepon, cetot, dan beberapa lainnya.
Sejak puluhan tahun lalu, kawasan pasar kota Bojonegoro terkenal dengan kuliner getuk warna-warninya. Tak heran, apabila setiap bulan Ramadan kawasan pasar kota Bojonegoro menjadi salah satu tempat berburu takjil favorit.
Gurih dan Manis
©Shutterstock
Berbagai jenis getuk dan jajanan tradisional beragam warna itu dipadu dengan parutan kelapa dan gula aren yang sudah dicairkan. Hasilnya, rasa manis dan gurih berpadu dengan lembut serta kenyalnya tekstur berbagai varian getuk.
Getuk warna-warni itu dijual dengan komposisi lengkap alias campur maupun dijual menurut masing-masing jenisnya. Pembeli bebas memilih mau membeli getuk jenis mana saja.
Selalu Ramai
©2020 Merdeka.com/beritabojonegoro.com
Dikutip dari liputan6.com, setiap harinya penjual getuk warna-warni mengolah antara 20 hingga 25 kilogram singkong. Mereka menggelar lapak di kawasan pasar kota Bojonegoro mulai pukul 15.00 WIB.
Selanjutnya, hiruk-pikuk tampak di kawasan pusat Kabupaten Bojonegoro. Selain getuk warna-warni, di kawasan yang sama juga ada banyak pedagang yang menjajakan berbagai pilihan takjil dan menu berbuka puasa.
Penjual Getuk Semakin Sedikit
©2020 Merdeka.com/beritabojonegoro.com
Dahulu ada cukup banyak penjual getuk warna-warni di pasar kota Bojonegoro, tapi sekarang jumlahnya sudah jauh menurun. Dikutip dari blokbojonegoro.com, kini di kawasan itu hanya tersisa dua penjual getuk.
Untuk harga getuk warna-warni sendiri, ada bermacam-macam. Jumiati misalnya memberlakukan harga Rp10.000 untuk tiga bungkus getuk campur. Tetapi, pembelian dengan nominal lain pun tetap ia layani.