Mengenal Diet Puasa atau Intermittent Fasting, Ampuh Turunkan Berat Badan
Diet puasa atau intermittent fasting adalah salah satu pola diet yang digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. Diet puasa dilakukan dengan bergantian antara berpuasa dan makan dengan jadwal yang telah diatur. Ini selengkapnya.
Diet puasa atau intermittent fasting adalah salah satu pola diet yang digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. Diet puasa dilakukan dengan bergantian antara berpuasa dan makan dengan jadwal yang telah diatur.
Penelitian menunjukkan bahwa diet puasa atau intermittent fasting ini adalah cara yang baik untuk mengatur berat badan dan mencegah atau bahkan membalikkan beberapa bentuk penyakit. Meski demikian, penting bagi Anda untuk mencari tahu lebih lanjut tentang apa itu diet puasa sebelum melakukannya.
-
Apa saja jenis makanan yang termasuk dalam makanan pokok dalam diet sehat? 1. Makanan Pokok: Batasi Karbohidrat Harian Contoh Porsi Makan Harian:- Pria: 5 – 7 centong nasi (242 – 350 gram karbohidrat).- Wanita: 4 – 6 centong nasi (197 – 284,375 gram karbohidrat).
-
Bagaimana Aliando mengatur pola makannya selama diet? "Nah ini gua sekarang puasa gitu misalkan tapi nanti makannya tetap makanan yang diet," katanya.
-
Kenapa minuman sehat penting saat diet? Ketika Anda sedang menurunkan berat badan, konsumsi makanan dan minuman sehari-hari merupakan hal yang perlu diperhatikan.
-
Bagaimana cara memilih diet yang aman dan sehat? Cara menentukan diet yang tepat kedua dengan pastikan untuk melakukannya yang sehat dan aman. Kebanyakan orang melakukan diet dengan langsung mengubah secara drastis pola makan sehari-hari. Hal ini tidak benar dilakukan. Sebaiknya lakukan diet dengan sehat dan aman. Jika diet dilakukan secara ekstrem, tubuh berisiko mengalami kekurangan nutrisi penting, membuat hormon tidak stabil, dan malah menimbulkan masalah baru bagi kesehatan.
-
Bagaimana cara mengurangi asupan kalori dalam diet sehat? "Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
Diet puasa saat ini telah menjadi salah satu tren kesehatan dan kebugaran paling populer di dunia. Banyak orang menggunakan metode diet puasa untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan tubuh dan menyederhanakan gaya hidup mereka. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai diet puasa yang menarik untuk diketahui.
Mengenal Apa Itu Diet Puasa
Diet puasa atau intermittent fasting adalah pola makan yang bersiklus antara periode puasa dan periode makan. Diet puasa tidak menentukan makanan apa yang harus atau boleh dimakan, melainkan kapan Anda boleh memakannya.
Dengan diet puasa, Anda hanya boleh makan pada waktu tertentu. Puasa selama beberapa jam setiap hari atau makan hanya satu kali dalam beberapa hari di satu minggu, dapat membantu tubuh membakar lemak.
Dan, bukti ilmiah juga menunjukkan beberapa manfaat kesehatan yang ditimbulkan dari pola makan ini. Ahli saraf Johns Hopkins Mark Mattson, medikutip dari hopkinsmedicine.org, mempelajari diet puasa selama 25 tahun.
© healthylivingindia.com
Ia mengatakan bahwa tubuh manusia telah berevolusi untuk dapat hidup tanpa makanan selama berjam-jam, atau bahkan beberapa hari atau lebih lama. Pada zaman prasejarah, sebelum manusia belajar bertani, mereka adalah pemburu dan pengumpul yang berevolusi untuk bertahan hidup dan berkembang untuk waktu yang lama tanpa makan.
Bahkan jika menilik pada 50 tahun yang lalu, manusia lebih mudah untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Ahli diet Johns Hopkins Christie Williams, M.S., R.D.N., menjelaskan, hal tersebut lantaran tidak ada komputer, dan acara TV dimatikan pada pukul 11 malam.
Dengan demikian, kebanyakan orang lantas berhenti makan karena mereka harus pergi tidur. Pada zaman dulu juga lebih banyak orang bekerja dan bermain di luar dan, secara umum, lebih banyak berolahraga. Namun saat ini, TV, internet, dan hiburan lainnya tersedia 24/7.
Hal inilah yang membuat orang-orang saat ini tetap terjaga selama berjam-jam untuk menonton TV, bermain game, dan mengobrol online. Sembari melakukan itu mereka akan duduk dan ngemil sepanjang hari dan hampir sepanjang malam. Kalori ekstra dan aktivitas yang lebih sedikit dapat berarti risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit lainnya yang lebih tinggi.
Untuk itulah, diperlukan sebuah metode diet yang dapat menjadi solusi akan masalah ini. Studi ilmiah pun menunjukkan bahwa diet puasa atau intermiten fasting dapat membantu membalikkan tren ini.
Metode Diet Puasa
Terdapat beberapa cara berbeda untuk melakukan diet puasa intermiten. Namun, semuanya melibatkan pembagian hari atau minggu menjadi periode makan dan periode puasa. Selama periode puasa, Anda hanya diperbolehkan makan sangat sedikit atau bahkan tidak makan sama sekali.
Berikut adalah beberapa metode diet puasa yang paling populer, dilansir dari healthline.com:
- Metode 16/8
Juga disebut protokol Leangains, metode ini biasanya melewatkan waktu sarapan dan membatasi waktu makan harian Anda hingga 8 jam, seperti 1–9 malam. Kemudian Anda berpuasa selama 16 jam di antaranya.
- Eat-Stop-Eat
Metode ini mengharuskan Anda untuk puasa selama 24 jam, sekali atau dua kali seminggu, misalnya dengan tidak makan dari makan malam satu hari sampai makan malam keesokan harinya.
- Diet 5:2
Dengan metode ini, Anda hanya mengonsumsi 500–600 kalori pada dua hari yang tidak berurutan dalam seminggu, tetapi makanlah secara normal selama 5 hari lainnya.
Dengan mengurangi asupan kalori Anda, semua metode ini akan menyebabkan penurunan berat badan selama Anda tidak mengimbanginya dengan makan lebih banyak selama periode makan. Banyak orang menganggap metode 16/8 sebagai yang paling sederhana, paling berkelanjutan, dan paling mudah untuk diterapkan dan metode tersebut juga yang paling populer.
Risiko dan Eek Samping Diet Puasa
Sebelum memilih untuk menjalani sebuah program diet, jangan lupa untuk mencari tahu semua risiko dan efek samping yang mungkin ditimbulkannya. Anda harus mencocokkan risiko dan efek samping tersebut dengan kapasitas atau kemampuan tubuh Anda, agar tak terjadi sesuatu yang malah merugikan bagi kesehatan sendiri.
Perlu diketahui, diet puasa tidak aman bagi sebagian orang, termasuk orang yang sedang hamil, anak-anak, orang yang berisiko hipoglikemia atau orang dengan penyakit kronis tertentu. Jika Anda berisiko mengalami gangguan makan, Anda tidak boleh mencoba diet puasa apa pun.
Dilansir dari health.clevelandclinic.org, diet puasa juga diketahui meningkatkan kemungkinan makan berlebihan pada beberapa orang karena pembatasan tersebut. Jika Anda tertarik untuk mencoba diet puasa, Anda juga harus mengetahui beberapa efek samping yang tentu saja berisiko.
Efek samping dan risiko tersebut termasuk iritabilitas, energi yang rendah, kelaparan terus-menerus, sensitivitas suhu, dan kinerja kerja dan aktivitas yang buruk. Untuk itu, penting bagi Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan atau ahli diet profesional sebelum melakukan diet apapun.
(mdk/edl)