Mengenal Susu Ikan, Minuman Alternatif Susu Sapi yang Kaya Kandungan Gizi
Masih asing di telinga, berikut penjelasan lengkap mengenai susu ikan yang menarik diketahui.
Program makan siang gratis yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan publik, terutama dengan diperkenalkannya susu ikan sebagai minuman alternatif pengganti susu sapi. Hal ini lantaran stok susu sapi di Indonesia tak mampu memenuhi kebutuhan Program Makan Bergizi dan Susu Gratis yang akan menyasar 82,9 juta orang meliputi anak sekolah hingga ibu hamil.
Susu ikan pun langsung menjadi bahasan usai PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food mengatakan tengah mengkaji susu tersebut sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan susu dalam Program Makan Bergizi Gratis.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Di mana dusun Sukamade berada? Kampung ini terletak di tengah hutan Taman Nasional Meru Betiri Dusun Sukamade di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai kampung terpencil.
-
Apa ciri khas yang dimiliki Suku Mante? Ciri-ciri utama dari Suku Mante ini memiliki postur tubuh yang lebih kecil dari orang normal alias kerdil. Kira-kira tingginya 90 sampai 100 sentimeter dengan telapak kaki yang lebih lebar pada ujung jarinya. Suku Mante berjenis kelamin perempuan biasanya memiliki bulu halus yang hampir menutupi seluruh badan. Sementara pria tidak memiliki bulu halus.
-
Buah apa yang terkenal dengan teka-teki lucu dan khas Sumut? Buah apa yang durhaka?Jawaban: Melon Kundang.
-
Bagaimana Susi memanfaatkan Pulau Susi? Justru, dia memanfaatkan Pulau Susi untuk budidaya lobster.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, kebutuhan susu di Indonesia saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun dan kontribusi susu dalam negeri terhadap kebutuhan susu nasional baru sekitar 22,7 persen, sisanya masih dipenuhi dari impor.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda mengatakan bahwa pemerintah akan mengimpor satu juta sapi secara bertahap hingga 2029. Impor sapi perah ini dilakukan untuk mendukung program Makan Bergizi dan Susu Gratis.
Sembari melakukan hal tersebut, akan pula dikembangkan susu ikan ini untuk menjadi alternatif susu sapi dari program makan siang yang dijalankan. Nah, penasaran seperti apa itu susu ikan dan apa saja manfaat yang dikandungnya? Simak penjelasannya berikut ini, yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber.
Apa Itu Susu Ikan?
Mengutip Liputan6.com, Doktor Bidang Biokimia Susu yang juga dosen Fakultas Peternakan IPB, Epi Taufik, mengatakan bahwa selama ini belum pernah mendengar istilah tersebut.
"Sejauh yang saya tahu di dunia belum ada istilah susu ikan," kata Epi dalam pesan singkat kepada Health Liputan6.com pada Senin, 9 September 2024.
Epi juga mempertanyakan soal palatabilitas bila mengonsumsi susu ikan. "Palatabilitas itu adalah orang yang mengonsumsi suka/bisa memakan/meminumnya enggak? Kalau jus atau susu kedelai, oat, almond banyak di dunia," tambahnya.
Mengenai pengembangan susu ikan sebagai inovasi teknologi, Epi mempersilakan. Namun, ia menyarankan tidak mengaitkan dengan program susu gratis. "School milk program di mana mana di dunia, ya, susu sapi atau susu hewan," kata Epi.
Susu ikan ditengarai berasal dari pemrosesan ekstrak protein ikan. Namun, Epi mengatakan bahwa susu ikan tidak termasuk kategori susu menurut definisi standar.
Bila merujuk CODEX Alimentarius (CODEX STAN 206-1999), susu adalah sekresi atau cairan yang keluar normal dari hewan perah atau mamalia yang diperoleh dari satu atau lebih pemerahan tanpa penambahan atau ekstraksi darinya. Hasil perahan untuk dikonsumsi sebagai susu cair atau untuk diproses lebih lanjut.
Bila mengikuti CODEX, susu itu berasal dari perahan dari hewan mamalia, seperti sapi, domba, kambing, kerbau, kuda, unta dan lainnya tanpa adanya campuran bahan lain.
"Sehingga, istilah 'susu' pada produk-produk tersebut seharusnya dianggap sebagai istilah pemasaran yang menggambarkan karakteristik produk, bukan secara ilmiah atau regulasi," kata Epi dalam pesan tertulis.
Sehingga, susu ikan kata Epi lebih tepat jika disebut sebagai minuman protein yang diproses dari bahan selain hewan mamalia.
Kandungan Gizi Susu Ikan
Protein
Mengutip Liputan6.com, Epi mengatakan bahwa susu ikan yang diekstrak dari protein ikan bisa mengandung kadar protein yang tinggi. Namun, kandungan dan kualitas asam aminonya bisa bervariasi tergantung pada proses pembuatannya.Susu ikan tidak sepopuler dari segi kandungan protein karena tekstur dan cita rasa (amis) yang berbeda dengan susu hewan.
Lemak
Sementara itu, soal kandungan lemak dalam susu ikan ternyata mengandung asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak."Namun, konsentrasi omega-3 dan rasanya yang khas bisa membuatnya kurang diminati untuk konsumsi harian," kata Epi.
Kalsium
Epi juga menyinggung soal kandungan mineral dalam susu ikan. Dia mengatakan bahwa terdapat beberapa mineral penting yang terdapat dalam susu ikan namun tidak secara khusus menawarkan keunggulan kalsium yang tinggi seperti susu hewan.
Sementara itu, susu hewan misalnya susu sapi mengandung kalsium yang tinggi. Dalam 100 ml susu sapi mengandung sekitar 120 mg kalsium. Lalu, susu yang berasal dari hewan mamalia juga kaya akan mineral lain seperti fosfor, magnesium, dan kalium, yang berperan penting dalam fungsi saraf, kontraksi otot, dan keseimbangan cairan.
Vitamin
Epi Taufik mengutarakan bahwa susu ikan bisa menjadi sumber vitamin A dan D, terutama jika berasal dari ikan berlemak seperti salmon."Tetapi ketersediaan dan keefektifan vitamin ini dapat bervariasi tergantung proses produksinya," kata koordinator mata kuliah inovasi teknologi susu di Fakultas Peternakan IPB ini.
Lalu, bagi orang yang punya alergi terhadap laktosa, maka susu ikan bisa menjadi alternatif. Namun, perlu diingat bahwa masih jarang digunakan sebagai alternatif susu utama dalam pola konsumsi harian seperti disampaikan Epi.