Mengunjungi Desa Pocong Bangkalan, Dulu Terkenal Mistis Kini Punya Kolam Pemandian Alami yang Indah
Konon warga yang tinggal pertama dihantui pocong selama 40 hari
Ada beragam cerita mengenai desa ini
Mengunjungi Desa Pocong Bangkalan, Dulu Terkenal Mistis Kini Punya Kolam Pemandian Alami yang Indah
Sebuah desa di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, memiliki nama unik yakni Desa Pocong. Sekilas, nama desa ini kental dengan nuansa horor. Mengutip Instagram @indonesiago.id, Desa Pocong merupakan satu dari enam desa yang memiliki nama paling unik di Indonesia.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Desa Alur Jambu menjadi desa kosong? Mengutip kanal Youtube BERBAGI INFO, pada tahun 2019 seorang wartawan mencoba menyambangi Desa Alur Jambu. Namun, ketika tiba di lokasi, sama sekali tidak ada penduduknya alias desa mati.
-
Apa yang terjadi pada bidan desa itu? Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Apa yang Jenderal Dudung apresiasi di Kampung Pancasila, Banyuwangi? “Luar biasa. Di desa ini ada banyak agama tapi bisa hidup rukun. Inilah cerminan sila-sila Pancasila dalam kehidupan nyata,” kata Jenderal Dudung.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kisah Pertama
Konon, asal usul nama desa ini erat kaitannya dengan kejadian mistis. Mengutip situs East Java Traveler, dulu sebagian besar wilayah desa ini berupa hutan belantara dan masih belum banyak warga.
Saat itulah, pocong muncul setiap hari. Kejadian ini berlangsung selama 40 hari berturut-turut. Hal ini yang mendasari desa ini diberi nama Desa Pocong.
Kisah Kedua
Ada versi lain mengenai asal-usul Desa Pocong. Konon, nama pocong diambil dari cerita munculnya sumber air pertama di wilayah ini.
Dulu ada sebuah pohon pucang yang dari bawahnya keluar air. Seiring waktu, air tersebut terus mengalir dan meluas hingga akhirnya menjadi sumber air.Sumber air tersebut kemudian dikenal dengan sebutan sumber pucang. Daerah di sekitar sumber kemudian dikenal dengan nama Desa Pucang.
Lama kelamaan orang Madura menyebut Desa Pucang dengan sebutan Pocong. Hal inilah yang diduga melatarbelakangi munculnya nama Desa Pocong.
Desa Tertua
Menurut cerita tutur turun-temurun, Desa Pocong merupakan desa tertua di Pulau Madura. Sejarah Desa Pocong diyakini berkaitan dengan legenda Ke’ Lessap, pemberontak yang paling masyhur di Madura.
Nyi Pocong
Dua tokoh terkenal dari Desa Pocong ialah Nyai Pocong dan anaknya, Ke' Lessap.
Nyai Pocong merupakan salah satu selir Raja Pangeran Cakraningrat IV, penguasa kerajaan di wilayah yang kini dikenl dengan nama Bangkalan.
Kolam Pemandian
Daya tarik utama desa ini ialah keberadaan kolam pemandian alami bernama Pemandian Sumber Pocong. Kolam alami yang berada di Dusun Karang Anyar, Desa Pocong, Kecamatan Tragah ini jadi favorit warga desa untuk melepas penat dari aktivitas sehari-hari.
- Mengunjungi Dusun Wonotawang, Kampung Terpencil di Pelosok Pegunungan Menoreh Kulon Progo
- Mengunjungi Desa Madiredo Malang, Tempat Sempurna Kabur dari Hiruk Pikuk Perkotaan dan Merasakan Kedamaian Alam
- Mengunjungi Kampung Nagog yang Terpencil di Cilacap, Konon Banyak Warganya Tidak Betah Tinggal di Sini
- Mengunjungi Pulau Penyengat, Sajikan Wisata Budaya hingga Kuliner Khas Tanjung Pinang
Sayangnya, kolam pemandian alami ini belum dikembangkan dengan optimal. Beberapa pengunjung memberikan ulasan kurang baik di aplikasi Google Maps. Mulai dari minimnya fasilitas hingga jalan yang rawan begal.