Mengunjungi Kampung Semanggi Surabaya, Warganya Kompak Budi Daya Tanaman Gulma dan Menyulapnya Jadi Makanan Lezat Bergizi
Kampung ini memiliki tiga hektare lahan khusus untuk tanaman semanggi
Kampung ini memiliki tiga hektare lahan khusus untuk tanaman semanggi
Mengunjungi Kampung Semanggi Surabaya, Warganya Kompak Budi Daya Tanaman Gulma dan Menyulapnya Jadi Makanan Lezat Bergizi
Sebuah kawasan di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Jawa Timur, terkenal dengan sebutan Kampung Semanggi. Cikal bakal kampung yang memiliki lahan budi daya semanggi seluas 3 hektare ini ternyata sudah ada sejak tahun 1960-an.
-
Mengapa Kampung Semonet tenggelam? Sejak tahun 1999, terjadi abrasi di kampung tersebut. “Ini ada dampak dari pembangunan di kawasan Ujung Muara. Jadi ombak yang dulunya landai dan stabil, dengan ada pembangunan itu ombak jadi berputar ke arah sini. Lama-lama kan akan menggerus pantai. Kalau sehari berapa milimeter, setahun sudah berapa meter?” ungkap Pak Suroso.
-
Di mana Desa Sembungan berada? Desa Sembungan sendiri merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Menurut data dari Kemenparekraf, desa tersebut berada di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut.
-
Kenapa Kampung Sekayu dinamakan Sekayu? Hal inilah yang membuat kampung itu dinamakan Sekayu, atau pusat pengepulan kayu.
-
Siapa yang tinggal di Kampung Semonet? Selain Pak Rasjoyo, masih ada beberapa penduduk yang setia menempati rumah mereka di tengah kondisi sulit yang mereka alami. Padahal di Kampung Semonet banyak rumah yang sudah hancur berkeping-keping.
-
Apa yang ditawarkan di Kampung Kawangi, Sumedang? Pengunjung bisa mendapatkan tiga keuntungan sekaligus yakni kuliner Sunda yang lezat, panorama alam yang indah dan kebudayaan lokal yang bikin nostalgia.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
Sejarah
Pada tahun 1960-an, sudah ada lima warga kampung yang berjualan pecel semanggi, makanan yang kini dikenal sebagai kuliner khas Kota Surabaya.
Ketua Paguyuban Kampung Semanggi, Suparmo, menjelaskan bahwa dulu orang-orang yang berjualan pecel semanggi membeli tanaman semanggi dari daerah lain. Hal ini karena di kampung mereka tidak ada tanaman semanggi.
"Dulu bapak-bapak di sini mencari daun semanggi sampai ke luar kota. Bojonegoro, Mojokerto, Kediri bahkan sampai Pandaan," terang Suparmo, dikutip dari YouTube KISARASA.
Baru pada tahun 2015, warga membudidayakan tanaman Semanggi. Padahal tanaman ini dikenal sebagai gulma yang banyak tumbuh liar di sekitar tanaman padi.
Saat ini, ada 39 petani yang membudidayakan tanaman semanggi di Kampung Semanggi. Mereka menggarap sekitar 3 hektare lahan.
"Alhamdulillah, Pecel Semanggi Suroboyo sudah menjadi warisan budaya tak benda pada tahun 2022," imbuh Suparmo.
Petani Semanggi
Loji, seorang warga Kelurahan Sememi mulai menekuni budi daya semanggi sejak tahun 1998. Motivasinya menjadi petani semanggi ialah untuk membantu sang ibu mendapatkan tanaman yang jadi bahan utama pecel semanggi dagangannya.
"Dulu ibu saya mencari (semanggi) sampai ke luar kota. Akhirnya saya jadi petani semanggi untuk membantu ibu. Sebelumnya menanam padi, tapi karena hasil panen padi kurang bagus, akhirnya pilih menanam semanggi," jelasnya, dikutip dari YouTube KISARASA.
Setiap hari, tanaman Semanggi dipanen sesuai permintaan pedagang pecel. Setiap petani memanen pada lahan garapan masing-masing.
Cita Rasa
"Ini pertama kalinya saya makan pecel semanggi. Pecel Semanggi isinya tauge, daun semanggi, saus kacang, dan kerupuk sangat besar yang juga berfungsi sebagai sendok," ujar Chef Renatta.
Kerupuk puli yang memiliki ukuran sangat besar ini mengesankan Chef Renatta dan Chef Juna.
"Kerupuk menjadi penambah tekstur, dan masuk dengan pecel semanggi. Jadi pas banget rasanya," imbuh Chef Juna, dikutip dari YouTube Chef Juna.
- Mengunjungi Surga Lontong di Banyuwangi, Warga Kompak Bikin Puluhan Ribu Lontong Omzetnya Capai Rp42 Juta per Hari
- Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati
- Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya
- Pulang Kampung Ke Kuningan Jawa Barat, Capres Anies Baswedan Tak Malu Sarapan Serabi Panas di Pinggir Jalan