Mengunjungi Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Didirikan Santri Indonesia Pertama yang Belajar di Al Azhar Mesir
Sang pendiri pondok pesantren terkenal cerdas sejak kecil
Sang pendiri pondok pesantren terkenal cerdas sejak kecil
Mengunjungi Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Didirikan Santri Indonesia Pertama yang Belajar di Al Azhar Mesir
Pondok Pesantren Tremas merupakan pondok pesantren tertua di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pondok yang kini telah berusia lebih dari dua abad ini didirikan oleh santri Indonesia pertama yang belajar di Al Azhar Mesin yakni Kiai Abdul Manan.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Bagaimana Pondok Pesantren Al Hamdaniyah Siwalanpanji mempersiapkan para santrinya? Mereka juga dibekali kemampuan bahasa Arab dan Inggris melalui keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) Bahasa yang berada di lingkungan ponpes.
-
Kapan Pondok Pesantren Canga'an didirikan? Berdiri sejak tahun 1711, kini pondok pesantren tersebut sudah berusia lebih dari tiga abad.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Apa yang menjadi ciri khas Pondok Pesantren Canga'an? Penamaan kompleks kamar santri menggunakan nama daerah di nusantara. Mulai dari Madura, Bangkalan, Jawa. Penyebutan kata Jawa pada masa Hasyim Asyari, meliputi Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia. Ada kemungkinan para santri berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Sang Pendiri
Kiai Abdul Manan memiliki nama kecil Bagus Darso. Ia adalah anak R. Ngabehi Dipomenggolo, seorang Demang di daerah Semanten Pacitan. Mengutip situs NU Online, Kiai Abdul Manan adalah salah satu pelajar Indonesia pertama di Mesir.
Sejarah
Mengutip situs pondoktremas.com, Kiai Abdul Manan terkenal cerdas sejak kecil. Ketika ia tumbuh remaja, sang ayah mengirimnya belajar ke Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo. Di sana ia memperdalam ilmu agama di bawah bimbingan Kiai Hasan Besari.
Setelah dianggap cukup berilmu, Kiai Abdul Manan pulang ke kampung halamannya di Semanten. Ia lalu menggagas pengajian sederhana yang diikuti para tetangga.
Pengajian yang diselenggarakan Kiai Abdul Manan muda dengan cepat tersebar luas. Santri-santri dari luar desanya berdatangan. Ia lalu mendirikan pondok di dekat masjid sebagai tempat istirahat santri-santri yang datang dari jauh.
Pindah ke Desa Lain
Setelah menikah, Kiai Abdul Manan pindah ke Desa Tremas, kampung halaman sang istri. Ia dihadiahi tanah luas yang jauh dari pusat kota. Tanah pemberian sang mertua ini dinilai lebih cocok menjadi lokasi pondok pesantren karena menawarkan ketenangan.
Kawasan perdesaan yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan ini dinilai cocok bagi para santri yang ingin belajar belajar dan memperdalam ilmu agama. Kiai Abdul Manan kemudian mendirikan lembaga pendidikan Islam yang dikenal dengan nama Pondok Pesantren Tremas pada tahun 1820 silam.
- Mengunjungi Pesantren Wali Barokah Kediri, Berawal dari Musala Kecil Kini Jadi Salah Satu Ponpes Terbesar di Indonesia
- Mengunjungi Pondok Pesantren Siwalanpanji Sidoarjo, Santrinya Datang dari Berbagai Negara seperti Arab dan Filipina
- Penuh Semangat, Begini Cara Santri Difabel Netra Belajar Al Quran di Ponpes Sam'an Bandung
- Potret Pondok Tegalsari Pesantren Tertua di Jawa, Ronggowarsito hingga HOS Tjokroaminoto Pernah Jadi Santri di Sini
Pondok Pesantren Tremas
Lembaga pendidikan Islam ini terus menyesuaikan diri agar seirama dengan perkembangan zaman. Kini, berbagai kegiatan di pondok pesantren juga disiarkan kepada publik luas melalui akun YouTube hingga TikTok dan Instagram.
Pada tahun 2023 lalu, Pondok Pesantren Tremas Pacitan menerima penghargaan sebagai pesantren tua yang berdiri lebih satu abad dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).