Mitos Feses Berwarna Hitam, Ketahui Penyebab dan Penjelasan Medisnya
Berikut mitos feses berwarna hitam yang sering dipercaya, salah satunya dianggap tanda penyakit serius
Mitos feses berwarna hitam yang sering dipercaya, salah satunya dianggap tanda penyakit serius, Mitos feses berwarna hitam ini seringkali menimbulkan kekhawatiran dan jadi bahan perbincangan di masyarakat.
Warna feses yang tidak biasa ini kerap kali dikaitkan dengan berbagai mitos yang menambah kebingungan dan kecemasan. Namun, penting untuk memahami bahwa warna feses dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari pola makan, konsumsi obat-obatan, hingga kondisi kesehatan tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan mitos? Mite atau mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan orang. Dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebagai suatu pernyataan, di samping itu mitos juga dipadankan dengan kata mythology dalam bahasa Inggis yang memiliki arti sebagai suatu studi atas mitos atau isi mitos.
-
Apa itu mitos? Mitos adalah kepercayaan yang diceritakan secara turun temurun. Mitos, sebagai warisan kultural yang telah melintasi generasi dan peradaban, tetap menjadi elemen tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Fenomena ini telah menciptakan narasi-narasi yang kaya akan simbolisme, makna, dan pandangan dunia.
-
Kapan mitos biasanya muncul? Mitos biasanya disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi dan sering tidak memiliki bukti fisik yang bisa diverifikasi.
-
Kenapa mitos HP tersambar petir beredar luas? Dengan banyaknya mitos dan informasi yang beredar, penting untuk mengetahui fakta sebenarnya mengenai risiko ini.
-
Kenapa komedo hitam berwarna hitam? Warna hitam pada komedo disebabkan oleh reaksi kimia pada melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Terpaparnya udara mengakibatkan melanin di sel kulit mati teroksidasi, mengubah bintik-bintik tersebut menjadi coklat tua.
Penyebab perubahan warna pada feses sebenarnya bisa sangat beragam dan tidak selalu berhubungan dengan hal yang serius. Misalnya, makanan tertentu seperti makanan yang kaya zat besi atau berwarna gelap dapat mengubah warna feses menjadi hitam. Selain itu, penggunaan suplemen atau obat-obatan tertentu juga bisa berkontribusi pada perubahan warna ini. Oleh karena itu, penting untuk tidak langsung menyimpulkan sesuatu yang buruk hanya berdasarkan warna feses.
Memahami fakta-fakta di balik perubahan warna feses dapat membantu mengurangi kekhawatiran yang tidak perlu dan menghindari kesalahpahaman yang timbul akibat mitos. Mengedukasi diri mengenai penyebab yang sebenarnya, serta kapan sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis, adalah langkah yang lebih bijaksana daripada mempercayai berbagai mitos yang beredar.
Lantas, apa saja sebenarnya mitos feses berwarna hitam yang umum beredar di masyarakat? Dan bagaimana penjelasan medisnya? Dilansir dari berbagai sumber, ini dia selengkapnya.
Mitos Feses Berwarna Hitam
Berikut beberapa mitos feses berwarna hitam:
Tanda Penyakit Serius Setiap Saat
- 3 Mitos Tanda Putih di Kuku yang Sering Dipercaya, Ketahui Penyebab Medisnya
- Mitos Bulu Hidung Panjang yang Banyak Dipercaya, Ketahui Fakta Menariknya
- 9 Mitos Penyakit Ambeien yang Sering Dipercaya, Penyebabnya Bukan Makanan Pedas
- 5 Mitos Penyakit Jantung yang Sering Dipercaya, Simak Penjelasan Medisnya
Mitos feses berwarna hitam yang sering beredar ialah ada anggapan bahwa feses berwarna hitam selalu menandakan penyakit serius seperti kanker atau pendarahan internal. Faktanya, tidak semua kasus feses hitam disebabkan oleh kondisi berbahaya. Makanan, suplemen, atau obat tertentu juga bisa memengaruhinya.
Hanya Karena Makanan
Sebagian orang percaya bahwa mitos feses berwarna hitamselalu disebabkan oleh makanan berwarna gelap seperti buah bit atau minuman kopi. Padahal, kondisi medis seperti pendarahan di saluran pencernaan atas juga bisa menyebabkan feses hitam.
Pasti Ada Pendarahan di Usus
Mitos feses berwarna hitam selanjutnya banyak yang berpikir bahwa feses hitam selalu menjadi tanda pendarahan di usus. Memang benar, jika feses hitam disertai gejala lain, bisa jadi itu tanda perdarahan. Namun, penyebab lain seperti konsumsi obat besi juga bisa membuat warna feses berubah.
Hanya Terjadi Pada Orang Dewasa
Ada mitos feses berwarna hitam hanya bisa dialami oleh orang dewasa. Nyatanya, bayi yang baru lahir juga bisa memiliki feses hitam karena mekonium, yang merupakan tinja pertama mereka.
Tidak Berbahaya Jika Tidak Ada Gejala Lain
Mitos feses berwarna hitam selanjutnya dianggap tidak berbahaya jika tidak ada gejala lain yang menyertainya. Namun, tetap perlu waspada dan berkonsultasi dengan dokter, terutama jika terjadi perubahan mendadak atau disertai gejala lain seperti nyeri perut.
Selalu Terjadi Akibat Penyakit Pencernaan
Feses hitam tidak selalu terkait langsung dengan gangguan pencernaan. Beberapa faktor seperti efek samping suplemen besi atau obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebab perubahan warna tersebut.
Hanya Disebabkan oleh Kondisi Darurat
Mitos feses berwarna hitam selalu disebabkan oleh kondisi yang memerlukan penanganan darurat. Walaupun memang bisa menjadi tanda masalah serius, sering kali penyebabnya lebih sederhana dan tidak memerlukan penanganan segera.
Penyebab Feses Berwarna Hitam Menurut Penjelasan Medis
Setelah mengetahui mitos feses berwarna hitam, selanjutnya pahami dari segi medis. Menurut penjelasan medis, feses berwarna hitam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang bisa berasal dari makanan, obat-obatan, atau kondisi kesehatan tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab utamanya:
Pendarahan di Saluran Pencernaan Atas
Feses hitam bisa menjadi tanda adanya pendarahan di saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung atau usus dua belas jari. Pendarahan ini biasanya terjadi karena tukak lambung, varises esofagus, atau kondisi lain yang menyebabkan darah tercampur dengan enzim pencernaan, yang membuat feses berwarna gelap atau hitam.
Konsumsi Obat dan Suplemen
Beberapa obat dan suplemen, seperti suplemen zat besi, bismut subsalisilat (yang ditemukan dalam obat diare tertentu), atau obat yang mengandung arang aktif, dapat membuat feses berubah warna menjadi hitam. Perubahan ini merupakan efek samping yang umum dan tidak selalu menandakan adanya masalah kesehatan serius.
Konsumsi Makanan Tertentu
Makanan yang berwarna gelap atau mengandung pewarna alami, seperti bit, blueberry, atau makanan berwarna hitam lainnya, dapat memengaruhi warna feses. Minuman seperti kopi merah atau anggur merah juga bisa berkontribusi dalam menggelapkan warna feses.
Polip Usus
Penyebab feses berwarna hitam berikutnya adalah polip usus, yaitu benjolan kecil pada usus besar atau rektum. Kondisi ini menyebabkan perdarahan sehingga memicu perubahan warna pada feses. Pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini dapat menimbulkan risiko kanker.
Gangguan Pembuluh Darah di Saluran Cerna
Penyebab lain dari feses berwarna hitam adalah gangguan pembuluh darah di saluran cerna, seperti angiodisplasia, yaitu kondisi di mana pembuluh darah abnormal dan rapuh mudah berdarah. Kondisi ini bisa memicu feses berwarna gelap jika darah tercampur dalam saluran pencernaan.
Varises Esofagus
Varises esofagus merupakan salah satu gangguan di kerongkongan yang juga dapat menyebabkan feses berwarna hitam akibat perdarahan. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di saluran yang menghubungkan tenggorokan dan lambung mengalami pembesaran. Adapun beberapa pemicunya adalah gangguan hati, penyakit trombosis, atau infeksi parasit.
Kanker atau Tumor di Saluran Pencernaan
Meski jarang, feses berwarna hitam juga bisa menjadi gejala kanker di saluran pencernaan, seperti kanker lambung atau esofagus. Perubahan ini biasanya disertai gejala lain seperti penurunan berat badan, nyeri perut, atau muntah darah.
Cara Mengatasi Feses Berwarna Hitam
Sebagian besar kasus feses berwarna hitam disebabkan oleh konsumsi makanan dan obat-obatan. Apabila benar demikian, maka umumnya tidak menjadi masalah serius.
Namun, jika kondisi ini terjadi secara tiba-tiba, bahkan ketika tidak mengonsumsi makanan yang bisa menyebabkan tinja berwarna hitam, maka terdapat kemungkinan adanya gangguan pada saluran pencernaan. Apabila mengalami kondisi ini, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Dokter harus menegakkan diagnosis terhadap kondisi yang dialami pasien sebelum memberikan penanganan. Selanjutnya, dokter akan memberikan obat-obatan dan prosedur medis sesuai dengan penyebab yang mendasarinya, beberapa di antaranya yaitu:
- Prosedur kauterisasi, yaitu prosedur untuk menutup luka dengan membakarnya menggunakan listrik bertegangan rendah.
- Memasang kateter khusus untuk menghambat aliran darah ke jaringan yang mengalami perdarahan.
- Menyuntikkan obat penggumpal darah pada saluran cerna saat melakukan endoskopi.
- Menutup luka menggunakan pengikat atau penjepit untuk menghilangkan pembengkakan pada pembuluh darah.
- Transfusi darah jika pasien mengalami perdarahan yang cukup hebat dan tak kunjung berhenti.
- Memberikan obat proton pump inhibitor untuk merangsang pemulihan tukak lambung dan menyumbat perdarahan.
- Memberikan obat antibiotik untuk mengatasi perdarahan akibat infeksi bakteri H. pylori.
- Memasang selang makanan dan melakukan bilas lambung bila dicurigai perdarahan terjadi di saluran cerna atas.