Pemkot Madiun Bangun Pabrik Beras Porang, Janji Mempekerjakan Warga Lokal
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, membangun pabrik pengolahan beras porang untuk meningkatkan perekonomian daerah. Pemkot janji bakal mempekerjakan warga lokal.
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, membangun pabrik pengolahan beras porang untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Pabrik pengolahan beras dengan bahan baku tepung porang itu dibangun dengan memanfaatkan aset gedung milik Pemkot Madiun di Jalan Tirta Raya, Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun. Gedung tersebut dulunya merupakan gudang koci.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa saja yang terjadi saat Jamasan Jimat? Setelah jimat-jimat dikeluarkan, sang juru kunci bersama para kerabat Amangkurat segera membuka kain mori kusam yang membungkus pusaka sebelum dicuci menggunakan air jeruk bali.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Apa yang terjadi pada Raden Ario Soerjo saat menuju Madiun? Saat hendak menuju Madiun, tanda-tanda buruk sudah mulai terlihat. Soerjo pun tidak percaya akan hal itu meskipun ban mobilnya pecah dan kehabisan bahan bakar saat perjalanan.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Apa yang ingin disampaikan oleh jargon "Nusantara Baru, Indonesia Maju" di HUT ke-79 RI? Jargon ini menggarisbawahi aspirasi bangsa untuk memasuki era baru dengan semangat pembaruan dan kemajuan. Jargon ini tidak hanya merayakan pencapaian kemerdekaan yang telah diraih, tetapi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berfokus pada transformasi yang lebih besar. "Nusantara Baru" mencerminkan tekad untuk memperkuat kekayaan budaya dan potensi lokal di seluruh penjuru Indonesia, sementara "Indonesia Maju" menekankan pentingnya inovasi dan pembangunan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan masa depan.
"Saat ini, progresnya mencapai 80 persen atau tinggal finishing. Masih menunggu ketersediaan listrik karena memerlukan daya cukup besar. Sedangkan peralatan dan mesin-mesin pendukungnya sudah sampai," tutur Wali Kota Madiun, Maidi, di Madiun, Selasa (20/9/2022).
Gandeng Investor
©2021 Merdeka.com
Pabrik pengolahan beras porang didirikan atas kerja sama Pemkot Madiun dengan PT Porang Rejeki Jaya.
Adapun tujuan pendirian pabrik tersebut yakni untuk meningkatkan perekonomian Kota Madiun dan sekitarnya, mengurangi pengangguran, serta mendongkrak harga jual umbi porang mentah. Diketahui, saat ini harga jual umbi porang mentah anjlok pada kisaran Rp2.200 hingga Rp5.000 per kilogram, padahal sebelumnya mencapai Rp13.000 per kilogram.
"SDM-nya nanti semua dari lingkungan sini. Mereka kita latih. Tapi, kalau operator mesin, kita masih bergantung dari daerah Pasuruan," ungkap Maidi, mengutip dari ANTARA.
Produksi
©Biro Pers Sekretariat Presiden
Wali Kota Madiun menjelaskan bahwa nantinya pabrik bakal membeli hasil panen petani porang yang ada di sekitar Kota Madiun, terutama dari para petani di Kabupaten Madiun. Umbi porang mentah itu akan diolah menjadi tepung dan beras.
Dalam sehari, pabrik tersebut dapat mengolah 8 ton porang mentah yang diperkirakan bisa menjadi 2-3 ton tepung. Selanjutnya, tepung ini akan diolah menjadi beras shirataki.
Saat ini, mesin pembuatan tepung menjadi beras sudah ada di lokasi pabrik. Selanjutnya, pengelola pabrik akan mendatangkan mesin pembuatan bahan mentah menjadi tepung.
Pemasaran
Adapun pemasaran produk olahan porang berupa tepung dan beras akan terlebih dahulu dipasarkan secara lokal. Namun, tidak menutup kemungkinan produk berbahan dasar porang itu akan diekspor.
Beras porang ini memiliki peluang bisnis cukup bagus mengingat selama ini warga Indonesia justru mengonsumsi beras porang olahan yang diimpor dari Jepang dan China.
"Bukan hanya di tingkat lokal, regional, nasional, bahkan tidak menutup kemungkinan diekspor ke luar negeri untuk mencukupi kebutuhan pasar," tandas Maidi.