Pengertian Ruqyah dan Ayat-Ayatnya dalam Islam, Berikut Penjelasannya
Ruqyah umum dimaknai sebagai metode pengobatan dan pembersihan diri dalam Islam.
Ruqyah umum dimaknai sebagai metode pengobatan dan pembersihan diri dalam Islam.
Pengertian Ruqyah dan Ayat-Ayatnya dalam Islam, Berikut Penjelasannya
Ruqyah adalah praktik pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, doa-doa, atau zikir-zikir khusus untuk menyembuhkan orang yang memiliki keluhan penyakit medis ataupun nonmedis. Meski demikian, dalam tradisi masyarakat Indonesia ruqyah kerap dikaitkan dengan praktik pengobatan mistis untuk menangani penyakit-penyakit nonmedis seperti kesurupan, guna-guna, santet, teluh, dan gangguan gaib sejenis.
Padahal, ruqyah tak selalu berkaitan dengan hal-hal demikian sebab ruqyah juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah medis. Mengutip NU Online, dalil praktik pengobatan ruqyah adalah firman Allah swt berikut:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا
Artinya, “Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.” (Surat Al-Isra ayat 82).
Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa salah satu manfaat Al-Qur’an bagi manusia adalah obat bagi orang-orang yang beriman. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai ruqyah yang penting untuk diketahui oleh umat Islam.
-
Apa yang dimaksud dengan Ruqiah dalam Islam? Ruqiah adalah praktik pengobatan spiritual dalam Islam yang dilakukan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an, doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, atau dzikir tertentu untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun spiritual.
-
Kenapa ruqyah dilakukan? Dalam ruqyah, terdapat keyakinan bahwa penyakit fisik atau masalah lain yang dialami seseorang dapat disebabkan oleh gangguan jin jahat atau setan.
-
Apa tujuan utama dari ruqyah? Tujuan utama dari ruqyah adalah untuk mengembalikan keseimbangan yang hilang dalam tubuh dan jiwa seseorang.
-
Bagaimana cara ruqiah dilakukan dalam Islam? Dalam praktiknya, terdapat beberapa surat ruqiah yang bisa dibaca untuk menghilangkan gangguan jin.
-
Kenapa Rasulullah SAW mengajarkan ruqiah? Selain itu, Rasulullah juga mengajarkan ruqiah sebagai praktik membersihkan diri dari gangguan jin.
-
Apa pengertian tasawuf? Tasawuf adalah dimensi mistik Islam yang berfokus pada pengembangan spiritual batiniah individu. Hal ini sering disebut sebagai jantungnya Islam, karena menekankan pengembangan hubungan yang mendalam dan pribadi dengan Tuhan melalui berbagai praktik spiritual.
Memahami Apa Itu Ruqyah dalam Islam
Pengertian ruqyah secara terminologi adalah sebuah perlindungan (al-‘udzah) yang digunakan untuk melindungi orang yang terkena penyakit, seperti panas akibat disengat binatang, rasukan, dan lain-lain.
Sementara secara bahasa, kata ruqyah berarti bacaan doa, mantra atau jampi-jampi. Sementara menurut istilah, ruqyah adalah membaca doa-doa atau mantra kepada seseorang atau suatu tempat dengan tujuan untuk menghilangkan gangguan jin, mengutip Ruqyah dalam Shahih Bukhari karya Hasan Ismail, M.H.M.
Kadang kala doa atau bacaan itu disertai dengan sebuah tiupan dari mulut ke kedua telapak tangan atau anggota tubuh orang yang meruqyah atau yang diruqyah.
Dalam agama Islam, ruqyah adalah bacaan atau doa yang terdiri dari ayat-ayat Alquran serta hadis sahih untuk memohon kepada Allah SWT akan kesembuhan bagi orang-orang yang sedang sakit. Ayat-ayat ruqyah bisa dibaca oleh seorang muslim untuk dirinya sendiri, anak-anak, sanak saudara, atau orang lain.
Ruqyah secara praktiknya dalam Islam dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan operasional guna mengupayakan penyembuhan atau pengobatan terkait sakit yang belum bisa disimpulkan secara medis, terkait gangguan sihir, jin, dan sejenisnya. Permohonan kesembuhan ditujukan kepada Allah SWT dengan ayat-ayat ruqyah shahih seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dasar-Dasar Ruqyah Menurut Al-Quran dan Sunnah
Dasar-dasar terapi ruqyah terdapat di dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Dasar-dasar tersebut antara lain:
1. Di dalam Surat Al Israa’ ayat 82
Allah berfirman;
Dan Kami turunkan Al-Qur’an menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al- Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian (QS Al-Israa’: 82).
2. Di dalam beberapa hadis disebutkan;
- Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: “Sebaik baik pengobatan adalah (dengan) Al-Qur’an.” (H. R. Ibnu Majah).
- Dari Abi Khuzamah, ia berkata: Aku berkata: Ya Rasulullah! Bagaimana pendapatmu tentang melafazkan kata-kata doa untuk memohon kesembuhan (ruqyah), kami bacakan ruqyyah itu dan tentang obat yang kami pergunakan untuk mengobati penyakit serta tentang kata-kata doa untuk mohon perlindungan pemeliharaan (taqiyyah), lalu kami bacakan taqiyyah itu? Tidaklah hal itu berarti menolak taqdir (ketentuan) Allah? Maka Nabi SAW menjawab: Hal itu juga termasuk taqdir Allah (H. R. Ahmad dan Turmudzi).
- Dari Abi Dardaa’, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda: Barangsiapa di antara kamu mengadukan (kepada Allah) tentang sesuatu atau saudaranya yang mengadukan (kepada Allah) tentang sesuatu (penyakit), maka hendaklah dia mengucapkan (doa):
Ya Tuhan kami, Allah yang berada di langit! Maha Suci nama-Mu Perintah-Mu lah yang (berlaku) di langit dan bumi. Sebagaimana rahmat-Mu di langit, maka jadikanlah rahmat-Mu di bumi. Ampunilah dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kami. Engkaulah Tuhan seluruh orang-orang yang baik (sehat). Turunkanlah rahmat dan kesembuhan dari sisi-Mu terhadap penyakit ini. Maka penyakit akan sembuh dengan izin Alah (H.R. Abu Dawud).
- Dari Abi Sa’id Al Khudri, ia berkata: Bahwasanya Jibril ‘Alaihis Salam datang kepada Nabi SAW, lalu berkata: ‘Ya Muhammad! Sakitkah engkau?’ Nabi berkata: ‘Ya.’ Maka Jibril AS. berkata: ‘Dengan nama Allah, aku mohonkan ruqyah untukmu dari setiap penyakit yang menimpamu dan juga dari setiap jiwa mau-pun mata orang yang dengki. Allah akan menyembuhkan engkau. Dengan nama Allah, aku akan melakukan ruqyah untukmu.’ (H. R. Muslim).
Syarat Melakukan Ruqyah
Mengutip buku Ruqyah Mengobati Jasmani dan Rohani menurut Alquran dan as-Sunnah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi saat hendak menjalankan praktik ruqyah syar'iyyah yang sesuai dengan ajaran agama Islam, yakni;
1) Ruqyah dilakukan dengan kalamullah (Alquran), sifat-sifat Allah SWT, dan doa-doa shahih yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW.
2) Hendaklah diucapkan dengan makna yang jelas serta mudah dipahami.
3) Tidak ada unsur kemusyrikan dalam proses terapi ruqyah, misalnya berdoa meminta bantuan kesembuhan kepada selain Allah SWT.
4) Tidak bergantung kepada terapi ruqyah itu sendiri.
5) Harus yakin bahwa yang dapat menyembuhkan penyakit adalah Allah SWT dan atas izinnya melalui terapi ruqyah syar’iyyah.
6) Ruqyah tidak dilakukan dengan tata cara yang haram, seperti melakukan ruqyah, kuburan, mengkhususkan waktu tertentu untuk ruqyah sperti saat melihat bintang, meruqyah dalam keadaan junub atau memerintahkan penderita untuk diruqyah dalam keadaan junub.
7) Pihak yang meruqyah bukanlah penyihir, dukun atau peramal.
Ayat-Ayat Ruqyah dalam Islam
Berikut kumpulan ayat-ayat ruqyah yang bisa dibaca;
1. Surat Al-Fatihah
Bismillahir-rahmanir-rahim. alhamdu lillahi rabbil-'alamin. ar-rahmanir-rahim. maliki yaumid-din. iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. ihdinas-syiratal-mustaqim. Shiratallazina an'amta 'alaihim gairil-maghdzubi 'alaihim wa lad-dallin.
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
2. Surat Al-Baqarah ayat 1-5
Alif lam mim. zalikal-kitabu la raiba fih, hudal lil-muttaqin. allazina yu`min?na bil-gaibi wa yuqimunas-salata wa mimma razaqnahum yunfiqun. wallazina yu`minuna bima unzila ilaika wa ma unzila ming qablik, wa bil-akhirati hum yuqinun. ula`ika 'ala hudam mir rabbihim wa ula`ika humul-muflihun.
Artinya: "Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
3. Surat Al-Baqarah ayat 255-257 ditambah Ayat Kursi (3x)
Allahu la ilaha illa huw, al-hayyul-qayyum, la ta`khuzuhu sinatuw wa la na`um, lahu ma fis-samawati wa ma fil-ard, man zallazi yasyfa'u 'indahu illa bi`iznih, ya'lamu ma baina aidihim wa ma khalfahum, wa la yuhituna bisyai`im min 'ilmihi illa bima sya`, wasi'a kursiyyuhus-samawati wal-ard, wa la ya`uduhu hifzuhuma, wa huwal-'aliyyul-'azim.
la ikraha fid-din, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur bit-taguti wa yu`mim billahi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wusqa lanfisama laha, wallahu sami'un 'alim.
allahu waliyyullazina amanu yukhrijuhum minaz-zulumati ilan-nur, wallazina kafaru auliya`uhumut-tagutu yukhrijunahum minan-nuri ilaz-zulumat, ula`ika as-habun-nar, hum fiha khalidun.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."
4. Surat Al-Baqarah ayat 284-286
Lillahi ma fis-samawati wa ma fil-ard, wa in tubdu ma fi anfusikum au tukhfuhu yuhasibkum bihillah, fa yagfiru limay yasya`u wa yu'azzibu may yasya`, wallahu 'ala kulli syai`ing qadir.
amanar-rasulu bima unzila ilaihi mir rabbihi wal-mu`minun, kullun amana billahi wa mala`ikatihi wa kutubihi wa rusulih, la nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qalu sami'na wa ata'na gufranaka rabbana wa ilaikal-masir.
la yukallifullahu nafsan illa wus'aha, laha ma kasabat wa 'alaiha maktasabat, rabbana la tu`akhizna in nasina au akhta`na, rabbana wa la tahmil 'alaina israng kama hamaltahu 'alallazina ming qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih, wa'fu 'anna, wagfir lana, war-hamna, anta maulana fansurna 'alal-qaumil-kafirin.
Artinya: "Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu..
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), 'Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka berkata, 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.'
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir'."
5. Surat Al-Mu'minun ayat 115-118
A fa hasibtum annama khalaqnakum 'abasaw wa annakum ilaina la turja'un. fa ta'alallahul-malikul-haqq, la ilaha illa huw, rabbul-'arsyil-karim. wa may yad'u ma'allahi ilahan akhara la bur-hana lahu bihi fa innama hisabuhu 'inda rabbih, innahu la yuflihul-kafirun. wa qur rabbigfir war-ham wa anta khairur-rahimin.
Artinya: "Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.
Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung. Dan katakanlah (Muhammad), "Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik."
6. Surat Al-Baqarah ayat 102 untuk mengobati orang yang terkena sihir
Wattaba'u ma tatlusy-syayaiinu 'ala mulki sulaiman, wa ma kafara sulaimanu wa lakinnasy-syayatina kafaru yu'allimunan-nasas-sihra wa ma unzila 'alal-malakaini bibabila haruta wa marut, wa ma yu'allimani min ahadin hatta yaqula innama nahnu fitnatun fa la takfur, fa yata'allamuna min-huma ma yufarriquna bihi bainal-mar'i wa zaujih, wa ma hum bidarrina bihi min ahadin illa bi`iznillah, wa yata'allamuna ma yadurruhum wa la yanfa'uhum, wa laqad 'alimu lamanisytarahu ma lahu fil-akhirati min khalaq, wa labi`sa ma syarau bihi anfusahum, lau kanu ya'lamun.
Artinya: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman.
Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu."
7. Surat Ali Imran ayat 26-27
Qulillahumma malikal-mulki tu`til-mulka man tasya`u wa tanzi'ul-mulka mim man tasya`u wa tu'izzu man tasya`u wa tuzillu man tasya`, biyadikal-khair, innaka 'ala kulli syai`ing qadir.
tulijul-laila fin-nahari wa tulijun-nahara fil-laili wa tukhrijul-hayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-hayyi wa tarzuqu man tasya`u bigairi hisab.
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan."
8. Surat As-Saffat ayat 1-10
Was-saffati saffa. faz-zajirati zajra. fat-taliyati zikra. inna ilahakum lawahid. rabbus-samawati wal-ardi wa ma bainahuma wa rabbul-masyariq. inna zayyannas-sama`ad-dun-ya bizinatinil-kawakib. wa hifzam ming kulli syaitanim marid. la yassamma'una ilal-mala`il-a'la wa yuqzafuna ming kulli janib. duhuraw wa lahum 'azabuw wasib. illa man khatifal-khatfata fa atba'ahu syihabun saqib.
Artinya: "Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf, demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh, demi (rombongan) yang membacakan peringatan, sungguh, Tuhanmu benar-benar Esa. Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbitnya matahari. Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat), dengan hiasan bintang-bintang.
Dan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka, mereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru, untuk mengusir mereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal, kecuali (setan) yang mencuri (pembicaraan); maka ia dikejar oleh bintang yang menyala."
9. Surat Al-Hasyr ayat 21-24
Lau anzalna hazal-qur`ana 'ala jabalil lara`aitahu khasyi'am mutasaddi'am min khasy-yatillah, wa tilkal-amsalu nadribuha lin-nasi la'allahum yatafakkarun. huwallahullazi la ilaha illa huw, 'alimul-gaibi wasy-syahadah, huwar-rahmanur-rahim. huwallahullazi la ilaha illa huw, al-malikul-quddusus-salamul-mu`minul-muhaiminul-'azizul-jabbarul-mutakabbir, sub-hanallahi 'amma yusyrikun. huwallahul-khaliqul-bari`ul-mu?awwiru lahul-asma`ul-husna, yusabbihu lahu ma fis-samawati wal-ard, wa huwal-'azizul-hakim.
Artinya: "Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir. Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."