Penjual Nasgor di Surabaya Setia Pakai Petromaks di Gerobak, Ciptakan Suasana Makan Romantis
Penjual nasi goreng di Surabaya yang masih setia memasang petromaks di gerobaknya mencuri perhatian.
Penerangan tradisional itu menciptakan suasana terang yang khas
Penjual Nasgor di Surabaya Setia Pakai Petromaks di Gerobak, Ciptakan Suasana Makan Romantis
Seorang penjual nasi goreng (nasgor) di depan kawasan Islamic Center Kota Surabaya masih setia menggunakan petromaks untuk penerangan. Petromaks itu dipasang di salah satu sudut gerobak. Penerangan tradisional itu menjadi lentera saat sang penjual mendorong gerobak berkeliling untuk menjajakan dagangannya. (Foto: Instagram @khofifah.ip)
-
Apa itu Lampor Opak? Masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Opak, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengenal sebuah mitos bernama Lampor Opak. Penyebutan lampor itu mengacu pada sosok prajurit Kraton Laut Kidul dan prajurit Kraton Merapi yang biasa lalu-lalang melewati Sungai Opak.
-
Apa yang dibakar petugas? Selama ini, pondokan itu digunakan perambah hutan untuk beristirahat usai menggarap kawasan hutan menjadi perkebunan.
-
Siapa penemu ember tumpuk? Sudah sejak lama ia mengembangkan inovasi pengolahan sampah sisa makanan lewat metode ember tumpuk. Ia melakukan penelitian terkait ember tumpuk sudah sejak tahun 2000.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Di mana tempat persidangan bagi orang Batak di masa lampau? Dahulu, jika ada persoalan-persoalan di wilayah Huta Siallagan, maka disidang di batu itu. Saat ini, seluruh bebatuan yang konon menjadi tempat persidangan bagi orang yang melakukan tindak kejahatan itu menjadi situs sejarah.
Gubernur Terkesan
Belum lama ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan penjual nasi goreng tersebut di depan gedung Islamic Center Surabaya. Ia terkesan dengan keberadaan petromaks di gerobak penjual nasi goreng keliling tersebut.
Dinner Romantis
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkesan dengan gerobak nasgor yang dipasang petromaks. "Baru-baru ini saya bertemu dengan penjual nasgor di depan Islamic Center Surabaya yang masih setia menggunakan petromaks. Monggo dilarisi rek. Dinner romantis berteman cahaya remang petromaks," tulis Gubernur Jatim melalui akun Instagramnnya @khofifah.ip, Kamis (13/7/2023)
Sebelum ada listrik, daerah-daerah di Jawa Timur bahkan seluruh Indonesia mengandalkan petromaks sebagai penerangan. Temaram cahaya yang dihasilkan petromaks membuat suasana rumah jadi romantis. Terlebih saat itu tidak ada gadget dan alat elektronik lain. (Foto: Freepik wirestock)
Petromaks Zaman Dahulu
Alat penerangan ini menggunakan bahan bakar minyak tanah bertekanan dan untuk menyalakannya dibutuhkan spiritus. Desain lampu ini ditemukan pada tahun 1910 oleh Max Graetz (1851-1937), CEO perusahaan Ehrich & Graetz yang berpusat di Berlin. Nama Petromax merupakan gabungan kata dari “Petroleum” dan “Max Graetz”. Awalnya, petromax merupakan merek dagang. Nama ini kemudian menjadi sebutan umum untuk desain alat penerangan sejenis. Di Indonesia, pada tahun 1990-an alat ini banyak dipakai untuk penerangan rumah di perdesaan maupun pedagang kaki lima yang berjualan pada malam hari.
Mengenang Petromaks
Pemilik akun Instagram @moh** membagikan kenangannya menggunakan patromaks. "Desa baru ada listrik 1987. Lampu petromaks sangat berjasa bagi pendidikan saya, Waktu itu tidak semua rumah punya petromaks. sehingga di rumah abah saya banyak teman sebaya belajar bersama numpang terangnya sinat cahaya petromaks," tulisnya. (Foto: Freepik)
- Sempat Terbaring di Rumah Sakit, Begini Nasib Petugas Satpol PP Surabaya Korban Penganiayaan Demo Buruh
- Sowan ke Ponpes KH Ustman Surabaya, Ganjar Dititipkan Pesan Bawa Indonesia Maju & Perhatikan Pesantren
- Begini Cara Pemkot Surabaya Tekan Pernikahan Dini, Salah Satunya Pantau Orang Tua Bercerai
- Cantiknya Bunga Tabebuya Mekar di Tepi Kota Surabaya, Jalan Jadi Romantis
Populer
Petromaks sangat populer sebelum akses listrik merata, seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Gunung Kidul. Bahkan, pada zaman dahulu tidak semua orang mampu memiliki petromaks, hanya orang-orang dari kalangan menengah ke atas yang bisa memilikinya. Tak heran jika sebagian warga berbondong-bondong ke rumah empunya petromaks demi numpang penerangan.