Peristiwa 5 Januari 1949, Sejarah Kota Riau Digempur Tentara Belanda
Bagi masyarakat Indragiri Hulu Riau, 5 Januari merupakan hari bersejarah. Karena, pada tahun 1949, ribuan masyarakat Riau dibantai secara keji oleh pasukan KNIL yang dibentuk oleh Belanda sewaktu melakukan agresi militer ke Indonesia.
Bagi masyarakat Indragiri Hulu Riau, 5 Januari merupakan hari bersejarah. Karena, pada tahun 1949, ribuan masyarakat Riau dibantai secara keji oleh pasukan KNIL yang dibentuk oleh Belanda sewaktu melakukan agresi militer ke Indonesia.
Tanggal itupun dijadikan sebagai tonggak hari jadi Kabupaten Indragiri Hulu oleh sebagian kalangan. Penetapan itu akhirnya menuai polemik karena dinilai melukai keluarga masyarakat yang menjadi korban sewaktu itu.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa masalah utama yang dihadapi Yogyakarta terkait sampah? Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
Terlepas dari itu semua, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, tiap tahunnya selalu mengadakan peringatan. Ratusan masyarakat melakukan aksi teatrikal masuknya tentara KNIL pada 5 Januari 1949.
Cocor Merah
Melansir dari InsideIndonesia, seorang veteran bernama Wasman Rads merupakan saksi mata serangan Belanda yang dinamakan dengan “Operasi Lumpur” yaitu operasi yang bertujuan untuk menguasai adanya pertambangan minyak yang letaknya ada di sebelah Kota Rengat dan di Air Molek.
Kejadian tersebut terjadi pada 5 Januari 1949, ketika sebuah pesawat terbang di langit. Pesawat yang dijuluki dengan “cocor merah” itu merupakan pesawat tempur pengebom berjenis p-51 Mustang. Pesawat itu menjatuhkan bom di jalan raya yang mayoritas dalam kondisi ramai, bahkan juga padat pemukiman.
Tentara Belanda juga melakukan serangkaian tembakan yang menyerang orang-orang yang ada di bawah. Lalu, sekitar pukul 11 pagi, setelah pesawat Mustang itu menghilang, ada 180 orang penerjun payung udara diterjunkan di daerah Sekip dekat dengan Rengat.
Menurut buku Westerlings Oorlog (1999), para penerjun payung yang dipimpin oleh Letnan Rudy de Mey, mendapatkan perlawan dari Tentara Nasional Indonesia yang menjadi penyebab adanya pertumpahan darah di Rengat.
Menumpah Darah, Meraup Minyak
Diketahui bahwa adanya tujuan penyerangan di Kota Rengat ini awal mulanya memang adanya keinginan Belanda untuk menguasai minyak yang ada di daerah kota tersebut. Mereka secara membabi buta menumpahkan darah di Kota Rengat agar mereka dapat menduduki kota tersebut.
Adanya pertumpahan darah saat diturunkannya kelompok penerjun payung oleh Belanda dan juga dibalas dengan perlawanan sengit oleh Tentara Nasional Indonesia. Setelah itu mereka juga membalasnya dengan tembakan senjata api. Hal itulah yang menjadi penyebab dari kematian sekitar 80 orang militer serta sipil.
Belum selesai sampai disitu, beberapa waktu kemudian, datang tujuh pesawat berjenis Dakota membawa sekitar 180 pasukan khusus Belanda (Korps Speciale Troepen atau KST) yang diterjunkan guna menduduki wilayah Rengat.