Diklaim Budaya Lokal Skotlandia, Ini Potret Prasasti Sangguran Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Berada di Skotlandia, prasasti ini ingin dipulangkan ke Jawa Timur
Berada di Skotlandia, prasasti ini ingin dipulangkan ke Jawa Timur
Diklaim Budaya Lokal Skotlandia, Ini Potret Prasasti Sangguran Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Prasasti Sangguran, benda bersejarah peninggalan Kerajaam Mataram Kuno atau Medang berada di Roxburghshire Skotlandia. Benda bersejarah yang juga dikenal dengan sebutan Minto Stone itu hingga kini berada di pekarangan rumah Lord Minto di Skotlandia.
Perjalanan Prasasti Sangguran
Prasasti berbentuk tablet itu disebut Minto Stone karena dihadiahkan Raffles kepada atasannya, Lord Minto, yang menjadi wakil raja Inggris di India, pada tahun 1812.
Keduanya pernah memimpin Hindia Belanda ketika Britania Raya menguasai Belanda pada dasawarsa kedua abad ke-19. Sebelumnya, Raffles memperolehnya Prasasti Sangguran sebagai hadiah dari Kolonel Colin Mackenzie, yang mengambilnya setelah melihat batu bertulis ini.
-
Mengapa prasasti ini penting bagi sejarah Mesir? Apries, yang juga dikenal dengan nama Wahibre Hibre, merupakan penguasa dinasti ke-26 di Mesir pada periode 688 SM hingga 525 SM. Pada masa pemerintahannya, Mesir merdeka, dan ibu kota kerajaannya sering kali berada di Sais, Mesir utara.
-
Bagaimana cara sejarawan menentukan kebenaran sebuah peristiwa sejarah? Sejarah menggunakan metode ilmiah dan analisis kritis untuk menilai keandalan sumber dan menyusun narasi yang berdasarkan bukti.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
Lebih Dekat dengan Prasasti Sangguran
Prasasti Sangguran memiliki tinggi 1,61 meter, lebar 1,22 meter. Benda bersejarah setebal 32 centimeter beratnya diperkirakan mencapai 3,5 ton. Isi Prasasti Sangguran juga sangat panjang.
Bagian depan prasasti berisi 38 baris tulisan, bagian belakang sebanyak 45 baris, dan bagian kiri terdapat 15 baris tulisan.
Dua baris pertama isi Prasasti Sangguran ditulis dalam bahasa Sansekerta. Sedangkan seluruh bagian lainnya menggunakan bahasa Jawa Kuno.
Upaya Pemulangan
Puluhan tahun berada di tangan pewaris Lord Minto di Skotlandia, Prasasti Sangguran tengah diupayakan agar bisa kembali ke Indonesia. Upaya pemulangan sudah dilakukan sejak 2004, namun belum berhasil.
Pada kunjungan kerja ke Inggris, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menugaskan Kepala Dinas Pendidikan Jatim untuk berdialog dengan pewaris Lord Minto terkait upaya pemulangan warisan luhur nenek moyang Indonesia itu.
Ada anggapan bahwa Prasasti Sangguran adalah budaya lokal Skotlandia. Padahal prasasti tersebut ditemukan di Ngandat, daerah Malang. Daerah Ngandat sekarang menjadi Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.
Gubernur Khofifah berharap Prasasti Sangguran bisa segera dibawa pulang ke Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Kondisi Terkini
Saat ini, Prasasti Sangguran berdiri gagah menghadap perbukitan yang merupakan perbatasan Skotlandia dan Inggris.
Menurut Kadisdik Jatim, kondisi prasasti tersebut terpreservasi dengan baik, seperti dilansir dari laman kominfo.jatimprov.go.id.
Minto State juga dilengkapi dengan pondasi alumunium untuk mengkokohkan singgasana. Saat ini Minto Stone masih banyak menjadi perhatian para peneliti dan akademisi Indonesia.
Berdasarkan info The Earl of Minto sebagian masyarakat Indonesia yang mengunjungi Minto Stone, merupakan akademisi dan peneliti dalam bidang bahasa jawa kuno.