Rekaman CCTV Detik-Detik Tragedi Kanjuruhan Diungkap, Suasananya Menegangkan
Tim Investigasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan pendalaman dan menganalisa rekaman CCTV terkait kejadian tragedi Kanjuruhan. Suasananya menegangkan.
Tim Investigasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan pendalaman dan menganalisa rekaman CCTV terkait kejadian tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) malam.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan, pihaknya telah melakukan analisa terhadap seluruh rekaman CCTV dan menjadikannya alat bukti menguak tragedi Kanjuruhan.
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
-
Siapa yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan? Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur saat pertandingan antara Arema FC dan Persebaya.135 orang menjadi korban akibat terkunci di stadion. Mereka tewas karena terjadi penumpukan dan berdesak-desakan mencari pintu keluar.
-
Mengapa banyak korban jiwa di tragedi Kanjuruhan? Banyaknya korban jiwa disebabkan penggunaan gas air mata oleh polisi dan diperparah pintu stadion terkunci sehingga terjadi penumpukan massa di satu lokasi.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Kapan tragedi ini terjadi? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Kapan Tragedi Bintaro terjadi? Tragedi Bintaro 1987 terjadi karena kecelakaan kereta api yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
"Seluruh rekaman CCTV yang ada sudah dilakukan analisa dan pendalaman. Itu merupakan salah satu alat bukti petunjuk yang menjadi bahan penyidikan maupun analisa tim penyidik," tutur Dedi.
Rekaman CCTV
©YouTube/Liputan6
Dedi menyatakan, rekaman CCTV yang didalami dan dianalisa penyidik merupakan rekaman dari pintu 9 hingga 14 di Stadion Kanjuruhan. Pada titik-titik pintu itu, banyak korban berjatuhan.
Sebelumnya, beredar rekaman video dengan narasi petugas keamanan menghalang-halangi penonton yang akan keluar dari area stadion. Dedi menepis kabar tersebut.
Dia mengungkapkan, saat itu sebenarnya saat itu anggota polisi yang bertugas sedang melakukan proses evakuasi.
"Anggota Polri saat mengevakuasi kepanikan itu, terjadi semacam boleh dikatakan dihalang-halangi, dilempar, kemudian terjadi lari. Pada pintu 13 dan 14, anggota polisi ada yang meninggal dunia," terangnya, dikutip dari Antara.
Kronologi Tragedi Kanjuruhan
©YouTube/Liputan6
Ia menambahkan, upaya investigasi tragedi Kanjuruhan harus dipandang secara utuh dan komprehensif. Termasuk bagaimana kondisi stadion, statuta FIFA dan sejumlah aturan lain dalam pertandingan.
"Itu sedang dikaji oleh tim. Terkait (Panpel Arema FC), ada pendalaman, masih ada beberapa keterangan yang dibutuhkan tim," kata dia, dikutip dari Antara.
Tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10). Sejumlah suporter Arema turun dari tribun dan masuk ke area lapangan.
Kerusuhan semakin besar saat para Aremania dan petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI yang berjaga terlibat perselisihan. Hingga akhirnya petugas keamanan menyemprotkan gas air mata.