Sisi Lain Dewi Sekartaji, Putri Raja Kediri yang Mengidap Penyakit Kulit dan Gondok
Berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan sang putri, tetapi tak kunjung sembuh
Berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan sang putri, tetapi tak kunjung sembuh
Sisi Lain Dewi Sekartaji, Putri Raja Kediri yang Mengidap Penyakit Kulit dan Gondok
Dewi Sekartaji merupakan putri Lembu Amiseno, Raja Kediri yang berkuasa di sekitar abad ke-11 atau
abad ke-12. Putri raja yang berparas cantik ini juga dikenal dengan nama Roro Kuning.
-
Kenapa Air Terjun Roro Kuning dinamai seperti itu? Legenda Penamaan air terjun "Roro Kuning" berasal dari dua tokoh, yaitu Ruting dan Roro Kuning. Ruting adalah Dewi Kilisuci, sementara Roro Kuning adalah Dewi Sekartaji.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Apa yang unik dari Air Terjun Roro Kuning Nganjuk? Berbeda dari air terjun pada umumnya, Air Terjun Roro Kuning merambat pada bebatuan.(Foto: Instagram @silljeonn)
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Dimanakah letak Air Terjun Roro Kuning? Air Terjun Roro Kuning terletak di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
-
Kapan Air Terjun Dlundung di Mojokerto ramai dikunjungi? Selain memanjakan mata dengan air terjun, pengunjung juga bisa menikmati berbagai fasilitas dan wahana permainan, termasuk aktivitas outbound dan area camping.
Sakit
Suatu hari, Roro Kuning mengidap penyakit gondok serta penyakit kulit.
Pihak Kerajaan Kediri melakukan berbagai cara
untuk menyembuhkan sang putri, tapi hasilnya nihil.
Demi mengupayakan kesembuhannya, Roro Kuning ditemani sang kakak, Dewi Kilisuci mengembara melintasi kawasan hutan dari Kediri menuju ke Gunung Wilis, Desa Bajulan, Kabupaten Nganjuk.
Mengutip Instagram @pesona.indonesia, Kamis (25/4/2024), kedua putri raja ini terpesona dengan air yang mengalir bak air terjun. Air itu mengalir dari bebatuan di sela-sela tanaman hutan.
Sembuh
Di sela-sela waktu istirahat, Roro Kuning dan Dewi Kilisuci bertemu
dengan Resi Darmo dari Padepokan Ringin Putih di Desa Bajulan.
Sang resi memberi obat dan merawat Roro Kuning. Berkat tangan dingin Resi Darmo, Roro Kuning berangsur-angsur sembuh.
Ritual Mandi
Sembuh dari sakitnya, Roro Kuning memutuskan menetap di Desa Bajulan,
Nganjuk. Ia juga selalu melakukan ritual mandi
di air terjun yang ada di sana. Saat ini, air terjun tersebut dikenal sebagai Air Terjun Roro Kuning.
- Riuh Ruang Sidang Korupsi Timah saat Sandra Dewi Singgung Cincin Kawin: Mau Disita, Enggak Saya Kasih
- Kecewa Diputus Cinta, Remaja di Bali Nekat Lompat dari Jembatan dan Tewas
- Mengenal Dewi Khotijah, Wali Perempuan dari Bali yang Dibunuh Punggawa Kerajaan saat Sedang Salat
- Usai Diperiksa Kejagung, Sandra Dewi Minta Didoakan
Versi Lain
Mengutip situs resmi Warisan Budaya Kemdikbud RI, ada versi kisah lain tentang Air Terjun Roro Kuning.
Awalnya, Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun menemani pelarian kakaknya yaitu Dewi Kilisuci yang menolak dipersunting seorang raja. Sang putri melarikan diri ke tengah hutan di lereng Gunung Wilis.
Sesampainya di tengah hutan, Dewi Sekartaji sakit. Dewi Kilisuci pergi mencari obat untuk adiknya. Sayangnya, dalam perjalanan kembali, Dewi Kilisuci terperosok dan tidak berhasil bertemu adiknya lagi.
Dewi Sekartaji yang sakit ditemani Panji Asmorobangun. Selang beberapa saat Dewi Sekartaji sembuh dari sakitnya.
Saat hendak mencari kakaknya, Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun tersesat di kawasan lereng Gunung Wilis sebelah timur, hingga mendekati Desa Bajulan.
Di tempat tersebut mereka tidak mendapat godaan. Akhirnya mereka menetap di tempat itu hingga akhir hayatnya.
Air terjun yang konon pernah ditempati oleh Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun tersebut terkenal dengan nama Air Terjun Roro Kuning.