Sunnah Buka Puasa Menurut Hadist dan Adabnya, Menarik Dipelajari
Ada sunnah-sunnah saat berbuka puasa yang sebaiknya dipelajari dan diamalkan.
Ada sunnah-sunnah saat berbuka puasa yang sebaiknya dipelajari dan diamalkan.
Sunnah Buka Puasa Menurut Hadist dan Adabnya, Menarik Dipelajari
Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, waktu berbuka menjadi begitu istimewa. Waktu buka puasa memang menjadi waktu yang berbahagia bagi kaum muslimin yang menjalankan ibadah puasa. Umat Islam yang menjalankan puasa memang patut berbahagia saat berbuka, karena mereka telah menyempurnakan puasa di hari itu.
Selain itu, kebahagiaan juga semakin terasa karena kita telah dihalalkan dari segala sesuatu yang tidak diperbolehkan selama berpuasa. Namun, mengisi waktu berbuka tidak hanya dengan makanan dan minuman. Ada sunnah-sunnah saat berbuka puasa yang sebaiknya tidak kita lupakan saat buka puasa.Oleh karena itu, agar momen berbuka puasa semakin berkah dan menjadi penambah pahala, ada baiknya Anda mengikuti sunnah saat berbuka puasa berikut ini, yang kami lansir dari muslim.or.id dan berbagai sumber lain.
Kumpulan Sunnah Buka Puasa Sesuai Hadist
1. Menyegerakan BerbukaSunnah buka puasa dan adabnya yang pertama adalah dengan menyegerakan berbuka. Dari Umar bin Khathab ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Jika datang malam dari sini, dan telah pergi siang dari sini, dan terbenam matahari, maka orang yang berpuasa boleh berbuka” (HR. Bukhari, Muslim).
Kemudian hadis dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka” (HR. Ibnu Majah).
Membaca doa berbuka merupakan sunah buka puasa dan adab kedua yang bisa dilakukan. Dengan membaca doa menjelang buka puasa Ramadhan keberkahan akan senantiasa melimpah sepanjang bulan Ramadhan. Hadis tentang membaca doa berbuka berbunyi:
Dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya telah sampai riwayat kepadanya bahwa sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau membaca (doa), ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu-ed’ (ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka).
Doa berbuka puasa yang umum digunakan adalah:
Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin
Artinya: Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah, dan sengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
Selain doa buka puasa di atas, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa doa buka puasa adalah sebagai berikut. Doa ini seperti yang disampaikan pada hadis, dapat dilantunkan usai berbuka puasa. Doa ini berbunyi:
Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru insyaa-allah
Artinya: Telah hilang dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.
-
Bagaimana cara membaca doa buka puasa sesuai sunnah? Ketika hendak berbuka, Anda bisa mengamalkan doa berbuka puasa sesuai sunnah yang berasal dari hadis yang disebutkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca doa berikut ini, Dzahabadh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
-
Apa bacaan doa buka puasa yang benar menurut sunnah? Doa buka puasa sunnah adalah doa buka puasa yang telah tercantum dalam hadist. Namun, kita tak boleh asal mengambil suatu amalan dari hadist tanpa melihat status hadist tersebut. Misalnya dalam doa buka puasa sesuai sunnah, banyak masyarakat yang terkecoh dengan bacaan doa buka puasa yang didasarkan pada hadist dha’if.
-
Apa doa buka puasa sunnah yang benar berdasarkan hadits? Ketika Anda hendak berbuka, Anda bisa mengamalkan doa buka puasa sesuai hadist yang disebutkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca doa berikut ini,Dzahabadh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya AllahArtinya: “Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2357. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
-
Apa saja keutamaan puasa dalam Islam? Puasa dalam Islam bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan ibadah yang penuh dengan hikmah dan keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan orang yang berpuasa:1. Mendekatkan Diri kepada AllahPuasa adalah bentuk ibadah yang sangat dekat dengan Allah. Dalam hadis, Allah menyatakan bahwa puasa adalah untuk-Nya dan Dia sendiri yang akan memberikan ganjaran yang berlipat ganda bagi orang yang berpuasa.
-
Bagaimana cara mengamalkan doa buka puasa sunnah sesuai hadits? Kendati demikian, beberapa ulama juga menyikapi doa riwayat Abu Dawud dengan bijak. Ulama dari Madzhab Syafi’i menggabungkan doa riwayat Imam Bukhari dan Muslim dengan doa riwayat Abu Dawud.Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dianjurkan menambahkan lafal, wa bika âmantu, wa bika wa ‘alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama’u, wabtallatil ‘urûqu, wa tsabatal ajru, insyâ Allah. Yâ wâsi‘al fadhli, ighfir lî. Alhamdulillâhil ladzî hadânî fa shumtu, wa razaqanî fa afthartu,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: 2006 M/1426-1427 H], juz II, halaman 385). Artinya, “Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.Wahai Zat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.”
-
Apa hukum puasa saat Maulid Nabi? Mengutip ulasan Ustaz Ammi Nur Baits dalam konsultasi syariah, tidak dikenal adanya puasa maulid dalam jenis-jenis puasa yang ada dalam Islam. Nabi Muhammad SAW maupun para sahabatnya tidak pernah dijumpai melaksanakan puasa di hari maulid.Artinya, pada 12 Rabiul Awal tidak termasuk tanggal yang disyaratkan untuk berpuasa.
Sunnah saat buka puasa dan adabnya yang ketiga yaitu berbuka dengan beberapa butir ruthab, atau kurma segar. Ruthab merupakan pilihan pertama yang baik saat berbuka puasa. Jika tidak ada, maka Anda bisa berbuka dengan beberapa butir tamr (kurma kering). Jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air putih.
Hal ini berdasarkan hadis dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
Maka kurang tepat mendahulukan makanan atau minuman lain sebelum kurma atau air putih. Meski bukan berarti tidak boleh, namun perbuatan tersebut kurang meneladani tindakan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka.
4. Berbuka Secukupnya
Rasulullah mencontohkan kepada umatnya untuk berbuka puasa secukupnya saja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Tidak ada tempat paling buruk yang dipenuhi isinya oleh manusia, kecuali perutnya. Karena sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Kalaupun ia ingin makan, hendaknya ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya. (HR. Ahmad, an-Nasa’i dan At-Tirmidzi).
Selain untuk diri sendiri, melaksanakan sunah buka puasa juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Salah satu sunah dan adab yang menguntungkan orang lain ini adalah anjuran untuk memberi makan orang yang berbuka. Anjuran ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR Tirmidzi).
Memberi makan orang yang saat berbuka puasa adalah termasuk dalam bentuk bersedekah. Bersedekah selama bulan Ramadhan termasuk amalan dengan ganjaran pahala yang besar.
Selain doa berbuka puasa, orang yang berpuasa juga dianjurkan untuk memperbanyak doa, baik itu memohon ampunan atau memohon limpahan pahala. Ini karena selama bulan Ramadhan, Allah tidak akan menolak doa-doa orang yang berpuasa dan berbuka. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:
"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman:
Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (Hadis Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Kalimat “orang yang berpuasa sampai ia berbuka” meliputi orang-orang yang berpuasa sunnah maupun wajib, khususnya puasa di bulan Ramadhan. Terkabulnya doa orang yang berpuasa disebabkan kuatnya unsur kedekatan diri kepada Allah SWT, mengosongkan jiwa dari perkara mubah dan godaan syahwat.
Sunah dan adab buka puasa terakhir adalah mengucapkan Alhamdulillah. Manusia selalu ingat kepada Rabb-nya saat menginginkan sesuatu, tetapi sering lupa setelah diberi apa yang diinginkan. Membaca kalimat hamdalah setelah berbuka puasa menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT: bahwa Allah masih mengizinkan kita berbuka dengan hidangan yang lezat.
Kalimat Alhamdulillah sebenarnya sudah cukup setelah detikers selesai makan atau minum. Namun, kita juga bisa mengamalkan doa setelah makan berikut:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ
Alhamdulillaahilladzii ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan merezekikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku."