Tanda-Tanda Mpox pada Anak yang Mudah Dikenali, Ketahui Pengobatannya yang Tepat
Dengan pemahaman yang baik mengenai gejala dan tanda-tanda mpox pada anak, diharapkan penyebaran dan dampak penyakit ini dapat diminimalkan.
Mpox atau lebih dikenal sebagai monkeypox adalah infeksi virus yang semakin mendapat perhatian global, termasuk di kalangan anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus monkeypox yang memiliki gejala mirip dengan cacar, namun umumnya lebih ringan.
Meskipun sebelumnya kasus monkeypox lebih sering ditemukan di daerah pedesaan Afrika Tengah dan Barat, peningkatan mobilitas global telah menyebabkan penyebaran virus ini ke berbagai negara, termasuk di luar benua Afrika.
-
Bagaimana cara penularan Mpox? Virus Mpox dapat menular antar-manusia melalui kontak langsung, baik melalui kontak fisik biasa maupun kontak seksual.
-
Bagaimana Mpox menular? Mpox disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia melalui hewan yang terinfeksi, namun juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak fisik yang dekat.
-
Berapa lama masa inkubasi Mpox? Sebelum menimbulkan gejala, cacar monyet biasanya mengalami masa inkubasi selama 6 sampai 16 hari," jelas Dr. Ifael Y Mauleti, spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik dan infeksi yang sehari-hari praktik di Eka Hospital BSD Tangerang Selatan, Banten.
-
Apa saja tanda-tanda demam berdarah pada anak? Tanda-tanda demam berdarah pada anak biasanya ditandai dengan demam tinggi 3 hingga 14 hari. Awalnya, kondisi ini tidak menunjukkan tanda-tanda gejala sama sekali. Terutama bagi anak yang sebelumnya belum pernah menderita DBD. Dalam beberapa kasus, tanda-tanda demam berdarah pada anak sama seperti gejala flu biasa. Hal ini yang kemudian cukup sulit membedakan gejala DBD dengan flu biasa. Namun, ada beberapa tanda-tanda berdarah pada anak yang sering dijumpai, antara lain: • Muncul keluhan nyeri pada otot dan pegal linu di seluruh tubuh. • Demam tinggi selama 3-14 hari setelah digigit nyamuk. • Pembengkakan pada kelenjar bening. • Anak mengeluhkan mual dan sakit kepala. • Gejala DBD pada anak yang pertama, yaitu perubahan suhu secara drastis, dari demam menjadi hipotermia. • Anak mengalami mimisan. • Gusi berdarah tanpa sebab. • Anak merasa lelah, gelisah, mudah tersinggung, dan mudah marah. • Mengalami sakit perut terasa nyeri ketika ditekan. • Muntah secara terus-menerus.
-
Bagaimana penularan Mpox dari manusia ke manusia? Selain itu, penularan bisa terjadi melalui pernapasan dan percikan ludah dari penderita, yang menuntut masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan penderita atau orang yang dicurigai terinfeksi.
-
Apa itu monkeypox? Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, hingga kini kita dapatkan 7 kasus konfirmasi Monkeypox di Indonesia di tahun ini. Seluruh kasus konfirmasi ditemukan di wilayah DKI Jakarta
Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang menjadi salah satu kelompok yang rentan terhadap infeksi ini. Tanda-tanda mpox pada anak bisa sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan hingga yang lebih parah.
Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda mpox pada anak sejak dini agar dapat segera mencari pertolongan medis. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius yang dapat timbul, terutama pada anak-anak yang memiliki kondisi kesehatan mendasar.
Selain itu, pencegahan melalui edukasi, kebersihan, dan kewaspadaan terhadap kontak dengan hewan liar yang mungkin menjadi sumber penularan virus juga sangat penting. Dengan pemahaman yang baik mengenai gejala dan tanda-tanda mpox pada anak, diharapkan penyebaran dan dampak penyakit ini dapat diminimalkan.
Nah, berikut tanda-tanda mpox pada anak yang patut diwaspadai, beserta pengobatan yang dianjurkan untuk mengatasinya.
Tanda-Tanda Mpox pada Anak
Demam Tinggi
Salah satu tanda awal mpox pada anak adalah demam tinggi yang bisa mencapai 38°C atau lebih. Demam ini biasanya muncul secara mendadak dan disertai dengan gejala mirip flu seperti menggigil, berkeringat, dan kelemahan tubuh.
Pada anak-anak, demam tinggi sering kali disertai dengan kelelahan yang ekstrem, membuat mereka merasa lemas dan tidak berenergi. Demam ini berlangsung selama beberapa hari dan menjadi indikasi bahwa tubuh sedang melawan infeksi virus.
Ruam
Ruam kulit adalah tanda paling jelas dari mpox, yang biasanya muncul beberapa hari setelah gejala awal seperti demam dan nyeri. Ruam ini dimulai sebagai bintik merah yang kemudian berkembang menjadi benjolan kecil yang berisi cairan, menyerupai lepuh.
Anak-anak atau remaja umumnya mengalami ruam yang muncul pertama kali di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini berkembang dari lesi makulopapular menjadi vesikel, pustula, dan akhirnya menjadi koreng.
Menurut laporan Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR), penyebaran ruam pada anak-anak sebagian besar terjadi di badan dan wajah. Selain itu, umumnya tidak ada anak-anak berusia kurang dari 12 tahun yang mengalami ruam pada organ genital atau lesi anogenital. Sebaliknya, lesi anogenital sebagian besar dialami remaja.
Lepuh Berisi Cairan dan Keropeng
Setelah munculnya ruam awal, lepuh berisi cairan adalah tahap berikutnya dalam perkembangan tanda-tanda mpox pada kulit anak. Lepuh ini bisa pecah dan meninggalkan keropeng yang kasar di permukaannya. Anak-anak mungkin tergoda untuk menggaruk lepuh ini, yang bisa menyebabkan infeksi sekunder jika tidak ditangani dengan baik.
Keropeng tersebut akan mengering dan akhirnya terkelupas, tetapi proses ini bisa memakan waktu dan sering kali meninggalkan bekas di kulit. Penting untuk menjaga kebersihan area yang terkena dan menghindari sentuhan berlebihan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan salah satu tanda khas dari mpox pada anak. Kelenjar ini berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh yang membantu melawan infeksi. Pada kasus mpox, kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan sering membesar dan terasa nyeri saat disentuh.
Pembengkakan ini terjadi karena kelenjar bekerja ekstra keras untuk menangkal virus yang menyebar di dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri yang dapat mempengaruhi gerakan anak, terutama jika pembengkakan terjadi di area yang sensitif seperti leher atau ketiak.
Gejala Sistemik Seperti Kelelahan dan Kelemahan
Anak-anak yang terinfeksi mpox sering mengalami gejala sistemik seperti kelelahan yang luar biasa dan kelemahan tubuh. Mereka mungkin merasa lelah bahkan setelah istirahat cukup, dan aktivitas fisik ringan pun bisa terasa sangat memberatkan.
Kelelahan ini disebabkan oleh energi tubuh yang difokuskan untuk melawan virus, sehingga mengurangi stamina anak dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Selain itu, kelemahan ini sering kali diiringi dengan penurunan nafsu makan, yang dapat memperparah kondisi kesehatan anak karena kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk pemulihan.
Nyeri Tenggorokan dan Batuk
Beberapa anak dengan mpox juga dapat mengalami nyeri tenggorokan dan batuk, terutama jika infeksi mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas. Nyeri tenggorokan ini bisa menyebabkan rasa sakit saat menelan, yang berpotensi mengurangi asupan makanan dan cairan, sehingga anak berisiko mengalami dehidrasi.
Batuk yang menyertai sering kali kering dan bisa mengganggu tidur, memperburuk kelelahan yang sudah ada. Gejala ini menunjukkan bahwa virus telah mempengaruhi lebih dari sekadar kulit dan kelenjar getah bening, melibatkan sistem pernapasan yang dapat memperburuk kondisi keseluruhan anak.
Pengobatan Mpox pada Anak
Pengobatan mpox pada anak bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan mendukung proses pemulihan. Hingga saat ini, tidak ada obat khusus yang ditujukan secara langsung untuk mengobati mpox, tetapi langkah-langkah perawatan suportif dan beberapa terapi dapat membantu meringankan kondisi anak.
Berikut beberapa metode pengobatan untuk mpox pada anak:
Perawatan Suportif
Pengobatan mpox pada anak terutama berfokus pada perawatan suportif, yang mencakup pemberian obat penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen untuk mengatasi demam dan nyeri.
Anak juga perlu mendapatkan istirahat yang cukup dan asupan cairan yang memadai untuk mencegah dehidrasi, terutama jika mengalami demam tinggi atau diare. Memberikan makanan yang mudah dicerna dan kaya nutrisi dapat membantu mempercepat pemulihan.
Selain itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk merawat ruam kulit dengan hati-hati, sangat penting untuk mencegah infeksi sekunder yang dapat memperburuk kondisi anak.
Antiviral dan Vaksinasi
Meskipun tidak ada antivirus yang secara spesifik disetujui untuk mengobati mpox, beberapa obat antiviral yang digunakan untuk cacar, seperti tecovirimat (TPOXX), telah menunjukkan potensi dalam menangani infeksi monkeypox.
Penggunaan antivirus ini perlu dalam pengawasan dokter, terutama pada kasus yang lebih parah atau jika anak memiliki kondisi medis yang mendasar.
Vaksin cacar, seperti ACAM2000 dan JYNNEOS, juga dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan pada orang-orang yang terpapar virus, namun penggunaannya pada anak perlu pertimbangan medis yang matang.
Pengelolaan Ruam dan Lepuh
Ruam dan lepuh pada anak yang terinfeksi mpox memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah infeksi sekunder dan mempercepat penyembuhan.
Area kulit yang terkena sebaiknya dijaga tetap bersih dan kering, serta dihindari dari garukan atau sentuhan berlebihan. Kompres dingin dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatal atau nyeri pada ruam.
Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Penggunaan krim atau lotion yang mengandung kalamin atau bahan yang menenangkan dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan akibat ruam.
Isolasi dan Pencegahan Penularan
Karena mpox dapat menular melalui kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh, anak-anak yang terinfeksi perlu diisolasi untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain. Perawatan dilakukan di rumah atau di fasilitas medis tergantung pada tingkat keparahan gejala.
Selama masa isolasi, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air secara rutin, membersihkan permukaan yang sering disentuh, dan menggunakan masker jika ada risiko penularan melalui droplet.
Edukasi kepada keluarga dan pengasuh tentang langkah-langkah pencegahan penularan juga sangat penting dalam mengendalikan penyebaran penyakit.
Dukungan Medis dan Pemantauan
Pemantauan medis secara rutin sangat penting untuk memastikan kondisi anak tidak memburuk dan gejala tidak berkembang menjadi komplikasi serius. Dokter akan memantau tanda-tanda vital, perkembangan ruam, serta respons terhadap perawatan suportif dan antiviral jika diberikan.
Jika anak mengalami gejala yang parah atau menunjukkan tanda-tanda komplikasi seperti infeksi bakteri atau kesulitan bernapas, mungkin diperlukan rawat inap untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Dukungan psikologis juga bisa diperlukan, terutama jika anak mengalami ketidaknyamanan yang berkepanjangan atau isolasi yang mempengaruhi kesejahteraan emosional mereka.
Pengobatan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mendukung pemulihan anak yang terinfeksi mpox dan meminimalkan risiko komplikasi.
Konsultasi dengan tenaga medis profesional adalah langkah kunci untuk memastikan perawatan yang sesuai dan efektif bagi anak yang terjangkit penyakit ini.