Tanda-Tanda Anak Terkena Diabetes, Ketahui juga Cara Menanganinya
Diabetes mellitus tipe 1 merupakan salah satu penyebab utama diabetes pada anak. Penting untuk mengenali gejalanya agar dapat ditangani dengan tepat.
Diabetes tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak. Penyebab utama diabetes pada anak adalah diabetes mellitus (DM) tipe 1.
Diabetes mellitus tipe 1 terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan insulin secara absolut, yang disebabkan oleh kerusakan sel pankreas akibat proses autoimun. Hal ini dijelaskan oleh dokter spesialis anak subspesialis endokrinologi, Profesor Aman Bhakti Pulungan dari RS Pondok Indah -- Pondok Indah Jakarta.
-
Apa tanda diabetes pada anak? 'Kalau misalnya anak-anak sudah melalui toilet training (latihan buang air), kemudian ada kejadian mengompol lagi yang cukup sering, itu harus diwaspadai,' kata Ghaisani beberapa waktu dilansir dari Antara. Ghaisani menyarankan pemantauan gejala lain yang dapat menunjukkan adanya diabetes pada anak. Beberapa gejala yang harus diperhatikan meliputi peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa haus yang sering, kecenderungan cepat lapar, penurunan berat badan, kelelahan, dan rentan terhadap infeksi yang berulang.'
-
Bagaimana cara mengatasi diabetes pada anak? 'Kalau misalnya ada gejalanya, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,' ucap Ghaisani. Dokter menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk menegakkan diagnosis diabetes tipe 1 pada anak yang menunjukkan gejala-gejala tersebut. Pemeriksaan gula darah anak menjadi salah satu cara untuk memverifikasi diagnosis. 'Itu untuk diabetes melitus tipe 1,' kata dia.
-
Apa saja tanda-tanda diabetes? Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi sekitar 30,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat, dan jumlah penderita diabetes terus meningkat secara global menurut laporan CDC dan WHO.
-
Bagaimana penanganan diabetes tipe 1 pada anak? Menurut Aman, pasien diabetes tipe 1 yang sudah dalam kondisi berat memerlukan suntikan insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol.
-
Bagaimana cara mengontrol diabetes tipe 2 di anak? 'Olahraga, mengatur pola makan, kalau sudah remaja bisa dengan intermittent fasting... Intinya gaya hidup yang sehat itu bisa membalikkan diabetes di awal-awal,' katanya.
-
Apa itu Diabetes? Diabetes adalah sebuah penyakit kronis yang menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan bahwa jumlah penderita diabetes akan meningkat hingga 28,5 juta pada tahun 2045.
Menurut data, pada tahun 2022, terdapat 1,2 juta anak di dunia yang menderita DM tipe 1, berdasarkan informasi dari International Diabetes Federation (IDF). Di Indonesia sendiri, tercatat ada 150 kasus DM tipe 1 pada tahun 2009.
Sayangnya, menurut Aman, banyak orang tua dan tenaga kesehatan yang tidak menyadari bahwa diabetes juga dapat terjadi pada anak-anak. Akibatnya, banyak kasus DM pada anak yang tidak terdeteksi. Bahkan, seringkali anak baru terdiagnosis DM tipe 1 ketika sudah dalam kondisi parah, seperti ketoasidosis diabetikum (KAD).
"Hal ini terjadi akibat tingginya kadar gula darah disertai kurangnya jumlah insulin tubuh, sehingga terbentuklah zat keton (bersifat asam) yang kemudian menjadi racun dalam darah," tambah Aman.
Gejala KAD yang dapat muncul pada anak antara lain mencakup:
- sesak napas
- mual
- muntah
- sakit perut
- pingsan.
"Kelalaian penanganan pada kondisi ini dapat menyebabkan kematian," tegas Aman dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Orangtua Harus Mengenali Tanda-Tanda Diabetes pada Anak
Untuk mencegah keterlambatan dalam mengetahui kondisi kesehatan anak, sangat penting bagi orangtua untuk mengenali gejala diabetes melitus tipe 1 pada anak. Menurut Aman, gejala yang muncul pada anak dengan DM tipe 1 umumnya tidak berbeda dari yang dialami oleh orang dewasa. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan meliputi:
- Anak menjadi lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari, atau bahkan mengompol.
- Rasa haus yang berlebihan.
- Sering merasa lapar.
- Penurunan berat badan yang bertahap.
- Adanya rasa kesemutan.
- Sering merasa lemas.
- Luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
- Pandangan yang kabur.
Dengan mengetahui gejala-gejala tersebut, orangtua dapat lebih waspada dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut yang dapat berdampak pada kesehatan anak.
Penanganan DM Tipe 1 pada Anak
Jika hasil pemeriksaan dokter menunjukkan adanya diabetes melitus tipe 1, maka akan dilakukan serangkaian tindakan medis. Tindakan tersebut meliputi penyuntikan insulin dan pengaturan pola makan.
"Maka dari itu penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh dari tim tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter spesialis anak subspesialis endokrin, dokter spesialis anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik/dokter spesialis gizi klinik/ahli gizi, psikiater atau psikolog, dan edukator DM," terang Aman.
Penanganan ini sangat penting untuk memastikan kesehatan anak secara keseluruhan. Berikut adalah penjelasan terkait penanganan yang dilakukan: Pertama, mengenai penyuntikan insulin.
- Penyuntikan Insulin
Anak yang mengalami DM tipe 1 tidak dapat memproduksi insulin secara alami. Oleh karena itu, satu-satunya metode pemberian insulin yang telah terbukti efektif hingga saat ini adalah melalui suntikan di bawah kulit.
2. Pemantauan Gula Darah
Pemantauan gula darah juga sangat penting. Disarankan agar pemantauan gula darah mandiri dilakukan setidaknya empat kali sehari, yaitu (1) di pagi hari saat bangun tidur, (2) sebelum makan, (3) 1,5-2 jam setelah makan, dan (4) malam hari sebelum tidur. Langkah ini diambil untuk memastikan dosis insulin yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.
Tindakan untuk Mengatasi Diabetes pada Anak Selanjutnya
3. Pengaturan Makan
Asupan nutrisi yang tepat sangat penting bagi anak-anak yang menderita diabetes melitus (DM) tipe 1 agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Prinsip dasar asupan nutrisi yang seimbang mencakup 45-50 persen karbohidrat, 15-20 persen protein, dan kurang dari 35 persen lemak. Dengan mengikuti pedoman ini, anak-anak dapat menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
4. Aktivitas Fisik
Melakukan aktivitas fisik secara teratur sangat bermanfaat untuk menjaga kebugaran anak. Selain itu, kegiatan fisik juga berperan dalam menurunkan kebutuhan insulin dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin. Dengan demikian, anak-anak dapat lebih mudah mengontrol kadar gula darah mereka dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul dari diabetes.
5. Edukasi Mengenai DM Tipe 1
Edukasi tentang diabetes melitus tipe 1 sangat penting dan dapat dilakukan oleh tim multidisiplin yang mencakup dokter spesialis anak dengan subspesialisasi endokrin, dokter umum yang terlatih, perawat atau edukator diabetes, serta dokter spesialis anak yang fokus pada nutrisi dan penyakit metabolik. "Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman pasien dan keluarga terkait penyakit yang dialami, serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang DM tipe 1 bagi masyarakat umum." Dengan pengetahuan yang tepat, pasien dan keluarganya dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan yang terkait dengan penyakit ini.