Empat perempuan sudah dieksekusi mati
Perempuan pertama dieksekusi mati di Indonesia bernama Namsong Sirilak, warga Negara Thailand.
Kejaksaan Agung segera melakukan eksekusi terhadap 10 terpidana mati di Indonesia. Surat perintah eksekusi dari Kejaksaan Agung juga telah diserahkan dari Jaksa Pidana Umum ke Jaksa Eksekutor. Notifikasi juga telah dibacakan di depan para terpidana soal rencana eksekusi tersebut.
Bahkan pengacara Raheem Agbaje Salami, terpidana mati asal Nigeria, Utomo Karim mengatakan pelaksanaan eksekusi akan dilaksanakan pada Selasa atau Rabu (29/4) dini hari. "Sudah seperti tempo hari, intinya eksekusi akan dilaksanakan Selasa atau Rabu dini hari," kata Utomo, Sabtu (25/4) malam.
Dari 10 terpidana mati itu, salah satunya adalah perempuan, bernama Mary Jane, warga negara Filipina. Kisah eksekusi mati perempuan ini cukup membetot perhatian publik. Dalam catatan merdeka.com, setidaknya sudah ada empat terpidana perempuan yang dieksekusi mati di Indonesia.
Perempuan pertama dieksekusi mati di Indonesia bernama Namsong Sirilak, warga Negara Thailand, pada 1 Oktober 2004 lalu. Perempuan berusia 32 tahun itu divonis mati dalam kasus kepemilikan 12,19 kilogram heroin. Dia dieksekusi regu tembak dari Polda Sumatera Utara, lalu dikremasi dan jenazahnya diserahkan kepada keluarga melalui Kedutaan Besar Thailand untuk Indonesia.
Satu tahun kemudian giliran Astini, warga negara Indonesia yang dieksekusi mati. Perempuan 49 tahun itu tewas setelah ditembak mati oleh regu tembak Polda Jawa Timur pada 20 Maret 2005 silam.
Astini, warga Wonorejo, Kota Surabaya, itu divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Surabaya, karena terbukti bersalah melakukan serangkaian pembunuhan dengan cara memotong-motong tubuh tiga orang wanita yang menjadi korbannya (Rahayu, Sri Astuti Wijaya dan Puji Astutik) dalam kurun waktu 1992-1993 dan 1996.
Selanjutnya eksekusi mati Sumiarsih pada 18 Juli 2008. Sekitar pukul 23.50 WIB Sumiarsih keluar dari Rutan Medaeng Sidoarjo dengan kawalan ketat beberapa petugas menuju lokasi pelaksanaan eksekusi mati di sebuah tempat yang dirahasiakan. Beberapa jam kemudian Sumiarsih sudah dinyatakan tewas di depan regu tembak dari Polda Jawa Timur.
Sumiarsih adalah terpidana mati kasus pembunuhan Letkol Purwanto dan keluarganya yang menggemparkan Jawa Timur. Sumiarsih membunuh satu keluarga itu dibantu menantunya dan beberapa orang lainnya. Setelah dibunuh, jasad satu keluarga itu lalu dibuang ke sebuah jurang di Malang.
Terakhir adalah eksekusi mati Rani Andriani alias Melisa Aprilia. Perempuan asal Cianjur, Jawa Barat, itu dieksekusi mati di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu, 18 Januari 2015 dini hari pukul 00.00 WIB. Rani dieksekusi mati dalam kasus penyelundupan 3,5 kilogram heroin yang divonis mati Pengadilan Negeri Tangerang pada 22 Agustus 2000.
Dalam kasus tersebut, Rani ikut jaringan peredaran narkotika yang dikendalikan sepupunya, Meirika Franola dan seorang lurah di Rancagoong, Deni Setia Marhawan yang juga masih saudara.
Baca juga:
Petinju Manny Pacquiao minta Jokowi ampuni Mary Jane
Bali Nine dieksekusi mati, SBY batal jadi pembicara di Australia
Myuran Bali Nine beri lukisan 'the last second day' ke pengacara
Anggun pimpin demo di Paris tolak hukuman mati
Pengacara Bali Nine tuding hakim minta uang suap Rp 1 miliar
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Di mana contoh tempat wisata hutan mangrove di Jakarta? Di Indonesia, ada banyak hutan mangrove yang saat ini dijadikan tempat wisata alam. Salah satunya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Bagaimana Heru Budi Hartono ingin menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.