Adu Janji dan Program Capres-Cawapres untuk Milenial dan Gen Z, Siapa Paling Memikat?
Semua calon menjanjikan lapangan pekerjaan dan akses pendidikan yang lebih baik.
Ada 113 juta pemilih muda yang akan mencoblos dalam Pemilu 2024.
Adu Janji dan Program Capres-Cawapres untuk Milenial dan Gen Z, Siapa Paling Memikat?
Pemilu 2024 akan digelar tiga bulan lagi. Tiga pasangan capres-cawapres akan bertarung memperebutkan suara 204.807.222 juta pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Setengah lebih dari DPT itu adalah pemilih dari kelompok generasi milenial dan generasi Z dengan jumlah 113 juta pemilih (56,45%). Mereka akan menjadi penentu, siapa pemimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Tim riset merdeka.com membandingkan program dan janji pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD seperti yang dipaparkan dalam visi misi yang telah diserahkan kepada KPU.
PASANGAN CALON NOMOR URUT 1
Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar
MISI 2: Mengentaskan Kemiskinan dengan Memperluas Kesempatan Berusaha dan Menciptakan Lapangan Kerja, Mewujudkan Upah Berkeadilan, Menjamin Kemajuan Ekonomi Berbasis Kemandirian dan Pemerataan, serta Mendukung Korporasi Indonesia Berhasil di Negeri Sendiri dan Bertumbuh di Kancah Global
a) Penciptaan Lapangan Kerja Berkualitas
• Menciptakan minimal 15 juta lapangan pekerjaan baru termasuk pekerjaan hijau/ green jobs pada 2025-2029
• Menciptakan lapangan kerja berkualitas di seluruh sektor, termasuk di sektor industri manufaktur, guna menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 5,45% (Feb 2023) menjadi 3,5%-4,0% (2029)
• Menciptakan lapangan kerja berkualitas dan menurunkan proporsi pekerja sektor informal dari 60,12% (Feb 2023) menjadi 50% (2029)
• Memberikan dukungan permodalan bagi wirausahawan muda, untuk menekan tingkat pengangguran terbuka
MISI 5: Mewujudkan Manusia Indonesia yang Sehat, Cerdas, Produktif, Berakhlak, serta Berbudaya
a) Akses Pendidikan Berkeadilan
• Memastikan siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat dapat melanjutkan pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat, dengan meningkatkan daya tampung di se kolah negeri maupun melibatkan sekolah swasta.
• Mempercepat pelaksanaan Wajib Belajar 1+12 tahun dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat
• Memfasilitasi program Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C, dan homeschooling untuk memperluas akses pendidikan bagi semua
• Menekan angka anak putus sekolah dengan menyediakan bantuan pendidikan bagi yang membutuhkan dan menangani faktor-faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya putus sekolah
• Melanjutkan pemberian bantuan operasional sekolah berbasis kebutuhan di antaranya untuk memastikan kelayakan sarana prasarana lingkungan belajar termasuk WC, air bersih, sanitasi dan higiene (WASH)
b) Keterjangkauan Biaya Pendidikan Tinggi
• Memastikan setiap Perguruan Tinggi Negeri menerapkan biaya operasional yang transparan dan berkeadilan sehingga seluruh masyarakat dapat mengakses pendidikan tinggi
• Menghadirkan kesempatan beasiswa yang setara bagi anak yang memiliki potensi, termasuk yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin
• Memberikan kemudahan akses untuk persiapan proses penerimaan calon mahasiswa ke perguruan tinggi, termasuk yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin
• Memeratakan layanan pendidikan tinggi berkualitas melalui pengayaan program studi yang sudah ada atau pembukaan program studi baru sesuai dengan kebutuhan dan keunggulan wilayah
c) Pendidikan Vokasi dan Lulusan Berdaya Saing
• Mendirikan institusi yang bertanggung jawab dalam pengembangan vokasi untuk memastikan partisipasi dunia industri dalam Pendidikan dan Pelatihan Vokasi yang adaptif dengan kebutuhan dan relevan dengan potensi wilayah
• Memfasilitasi kemitraan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dengan dunia industri dan dunia kerja serta merevitalisasi peran Balai Besar Vokasi sebagai sistem pendukung
• Mendorong dunia industri dan dunia kerja untuk hadir mengajar di SMK/PTV
• Mendorong serapan lulusan SMK/PTV oleh dunia industri dan dunia kerja berbasis insentif
• Memberikan insentif bagi setiap dunia industri dan dunia kerja yang berinvestasi pada SMK/PTV, serta untuk memfasilitasi guru/dosen memperoleh pengalaman industri.
Simpul ke-19 dari 28 Simpul Kesejahteraan - Gen Z dan Millenial: Generasi Emas Bukan Generasi Gemas
1. Menghadirkan lebih dari 15 juta lapangan pekerjaan baru, termasuk pekerjaan hijau/green jobs
2. Mengembangkan kewirausahaan di kalangan Gen Z dan millennial, melalui pelatihan, pendampingan dan dukungan permodalan
3. Tersedia berbagai beasiswa di dalam dan di luar negeri
4. Menyediakan minimal 2 juta hunian terjangkau di pusat kota, yang tersambung dengan transportasi umum
5. Layanan pendidikan, kesehatan fisik, dan kesehatan mental terjangkau dan mudah diakses
6. Terbukanya peluang magang seluas-luasnya di instansi pemerintah, BUMN dan swasta hingga ke luar negeri bagi Gen Z dan Millenial
7. Dukungan pemerintah bagi sandwich generation melalui penciptaan lapangan kerja dan jaminan hari tua bagi orang serta bantuan bagi belajar
PASANGAN CALON NOMOR URUT 2
Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka
8 Program Hasil Terbaik Cepat
Program ke-4: Membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten, dan memperbaiki sekolah-sekolah yang perlu renovasi.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas lulusan dan infrastruktur sekolah dan sarana pendukungnya, akan dibangun sekolah-sekolah unggulan di setiap kabupaten.
Sekolah unggulan yang akan dibangun mengikuti model sekolah unggulan tanpa asrama (non-boarding school) dan asrama, serta terintegrasi dari sekolah dasar hingga ke menengah atas. Di samping itu, akan dilaksanakan perbaikan untuk sekolah-sekolah yang saat ini dalam kondisi kurang dan tidak layak.
17 Program Prioritas
Program ke-5: Pemberantasan Kemiskinan
Kemiskinan merupakan cerminan dari kurangnya akses terhadap hasil pembangunan bagi masyarakat. Kemiskinan juga menjadi akar masalah dari tumbuhnya berbagai tindak kriminal dan permasalahan sosial, termasuk lahirnya generasi yang kurang berkualitas. Untuk itu, pemberantasan kemiskinan harus menjadi prioritas utama kebijakan pemerintah.
Upaya pemberantasan kemiskinan ekstrim menuju 0% perlu dilakukan sesegera mungkin dalam 2 tahun pertama pemerintahan. Sementara untuk kemiskinan relatif ditargetkan di bawah 6% di akhir 2029.
Program ke-8: Penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi
Kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan, serta penguasaan sains dan teknologi.
Inovasi akan lahir seiring dengan kemajuan di bidang tersebut. Untuk itu, dana riset dan inovasi akan diupayakan mencapai 1.5-2.0% dari PDB dalam 5 tahun.
Untuk itu, kebijakan pemerintah dalam berinvestasi yang mendukung pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi merupakan suatu keharusan dalam memperkuat kemandirian bangsa. Ini dilakukan di antaranya melalui pengembangan dana abadi pendidikan, dana abadi pesantren, dana abadi kebudayaan, dan dana abadi lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Program Kerja Asta Cita
Program Kerja Asta Cita 3: Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur. Mendorong kewirausahaan untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas
1. Mendorong perusahaan untuk menempatkan angkatan kerja berusia 18-24 tahun sebagai karyawan tetap melalui subsidi premi asuransi untuk pekerja selama 12 bulan.
2. Menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dengan mengutamakan tenaga kerja lokal untuk mengurangi tingkat pengangguran.
3. Memberikan bantuan dan insentif untuk membuka usaha melalui Gerakan Ekonomi Kerakyatan dengan membangun pusat kewirausahaan di tingkat kabupaten untuk memperkuat produk-produk UMKM.
4. Mendorong digitalisasi UMKM sebagai salah satu jalan utama dalam memperkuat perekonomian Indonesia dan menghasilkan manfaat sosio-ekonomi yang lebih luas bagi komunitas dan masyarakat.
5. Mendorong pertumbuhan usaha dengan menghapus birokrasi dan regulasi yang menghambat serta melakukan pendampingan bagi wirausaha pemula
Mendorong industri kreatif
1. Meluncurkan Kartu Usaha Startup untuk pengembangan bisnis baru berbasis teknologi dan inovasi.
2. Memperkuat konektivitas digital di seluruh wilayah untuk seluruh kelompok masyarakat
3. Mendorong pertumbuhan usaha rintisan berbasis inovasi digital yang membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Tujuannya untuk membangun industri berbasis digital yang berorientasi global, yang akan dicapai dengan memberikan insentif dan modal kepada para pelakunya, termasuk juga memberikan jaminan dan kepastian hukum atas inovasi-inovasi yang dihasilkan.
Memperkuat pendidikan, sains, dan teknologi
1. Melanjutkan program Kartu Indonesia Pintar dan memperluas cakupan program hingga ke pesantren dan perguruan tinggi.
2. Penguatan sistem Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing global.
3. Membenahi kurikulum Perguruan Tinggi, Pendidikan Vokasi dan Politeknik berbasis riset, inovatif, aplikatif, dan inkubasi yang terhubung dengan industri.
4. Menyediakan beasiswa bagi putra-putri petani, nelayan, guru, dan buruh, untuk melanjutkan jenjang pendidikan S1 hingga S3.
5. Mendorong pendidikan yang membantu peningkatan literasi digital pada berbagai tingkat pendidikan untuk mendukung digitalisasi ekonomi.
6. Meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren dan memberikan beasiswa bagi para santri untuk melanjutkan pendidikan baik di tingkat nasional maupun internasional
7. Menggandeng perusahaan swasta bermitra dengan BUMN untuk membuka program beasiswa dan magang bagi lulusan di perguruan tinggi dan sekolah kejuruan
8. Membangun sistem pendidikan nasional yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa dengan melaksanakan program pengembangan budi pekerti sejak dini
PASANGAN CALON NOMOR URUT 3
Ganjar Pranowo – Mahfud MD
MISI 1: Mempercepat Pembangunan Manusia Indonesia Unggul yang Berkualitas, Produktif, dan Berkepribadian
Kesehatan Jiwa dan Raga
Penguatan Kesehatan Mental
Penyediaan nomor darurat 24 jam 7 hari seminggu bebas biaya dan membentuk lembaga komunikasi krisis untuk menangani masalah kesehatan mental secara responsif dan holistik, dengan membangun pos-pos konseling di semua kampus, layanan kesehatan jiwa di semua puskesmas, dan fasilitas layanan jiwa di seluruh rumah sakit umum.
Pendidikan Berkualitas dan Merata
1. Integrasi Pendidikan & Pelatihan Vokasi – Dunia Usaha
Menyambungkan kebutuhan dunia usaha dengan kurikulum pendidikan, pelatihan disertai dengan dukungan pemagangan yang nyata terhadap sekolah vokasi.
2. Wajib Belajar 12 Tahun Gratis: Pintar Tanpa Biaya
Transformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata, berkualitas, dan produktif, di sekolah negeri dan swasta yang memenuhi persyaratan bantuan dari pemerintah, termasuk bagi santri dan pesantren.
MISI 5: Mempercepat Pembangunan Sistem Digital Nasional
Infrastruktur Digital Hebat dan SDM Digital Andal
1. Zero Blank Spot
Semua bisa terhubung internet untuk memastikan akses digital bagi seluruh rakyat di setiap pelosok tanah air
2. Internet Kuat, Cepat, Murah
Koneksi internet kuat, cepat, dan murah akan mendorong aktivitas digital berkembang, produktif, dan memiliki daya saing di tingkat internasional.
3. Program CERAH Digital – Cerdas dan Ahli Digital
Program pendidikan dan beasiswa yang mendukung peningkatan SDM digital yang berdaya saing dan peningkatan literasi digital bagi aparatur pemerintah dan seluruh rakyat
Ekosistem Digital Berdaya Saing
1. Dukung Rintisan Usaha Digital (Start Up)
Mewujudkan Indonesia yang subur digital melalui dukungan nyata terhadap rintisan usaha digital, seperti kemudahan pembiayaan, insentif pajak, dan inkubasi bisnis
2. Regulasi Platform Digital yang Berkeadilan
Meregulasi platform digital, baik nasional maupun multinasional, untuk kepentingan nasional yang dilandasi kepribadian bangsa
3. Digital Berdaulat
Memastikan kedaulatan digital dengan mengedepankan perlindungan setiap warga negara di ruang digital, baik melalui penjaminan hak-hak digital serta proteksi terhadap ancaman seperti judi online dan penyebaran misinformasi.