Cerita di Balik Sikap Ramah Satpam Bank
Kaget bukan kepalang. Seperti mimpi di siang bolong. Shandi Shalahudin bisa bertemu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. Bukan cuma disapa, Shandi yang berprofesi sebagai Satpam Bank DKI itu juga dipuji dan dibanggakan orang nomor satu di Polda Metro Jaya.
Kaget bukan kepalang. Seperti mimpi di siang bolong. Shandi Shalahudin bisa bertemu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. Bukan cuma disapa, Shandi yang berprofesi sebagai Satpam Bank DKI itu juga dipuji dan dibanggakan orang nomor satu di Polda Metro Jaya.
Shandi sama sekali tak menyangka hari itu. Selesai salat, dia hanya dikabari akan ada sidak dari Irjen Fadil ke Bank DKI cabang Samsat Polda Metro Jaya. Tak ada harapan apa-apa. Dia hanya berjaga seperti biasanya, Namun sebelum meninggalkan lokasi, Irjen Fadil tiba-tiba menegurnya.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
-
Apa yang dilakukan Fadil Jaidi bersama Rafathar dan Rayyanza? Fadil Jaidi memandang Rafathar dan Rayyanza seperti adik sendiri, dan momen kebersamaan mereka tak luput dari sorotan penuh kasih netizen.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Siapa yang terlibat dalam tim terpadu pembebasan lahan IKN? Tim terpadu itu terdiri dari komponen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Badan Pertanahan Nasional.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
"Saya mau belajar bagaimana caranya bisa melayani dengan baik," kata Fadil sambil memuji Shandi.
Kapolda merasa bangga dengan Shandi. Pakaiannya rapih, ikat pinggangnya bersih. Rambutnya pun tampak tertata bagus.
Fadil mengakui, tak ada salahnya polisi belajar dari keramahan Satpam dalam melayani nasabah yang datang ke bank. Shandi pun menjawab siap dengan tegas dan keras.
Jawaban tersebut membuat Irjen Fadil meledek Shandi. "Jangan galak-galak gitulah, takut nanti saya," ledek Irjen Fadil.
Shandi pemuda asli Jakarta. Sudah empat tahun mengabdi menjadi satpam di Bank DKI. Dia pun sempat mengukir asa menjadi PNS di Polri maupun TNI. Namun kandas.
Dia bangga sekali dengan pujian Irjen Fadil. Apalagi, video tersebut viral di media sosial. Keluarga hingga tetangga ikut senang melihat momen tersebut.
"Itu ada rasa bangga di dalam diri saya sendiri, karena bisa ketemu sama Jenderal Fadil," kata Shandi saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (22/12).
Tak segan, Shandi pun berbagi cerita tentang pendidikan yang diembannya sebagai satpam. Dari pelatihan tersebutlah, satpam bank dikenal ramah dan sangat sopan.
Prinsip penuntun satuan jadi pegangan. Ada lima poin yang wajib dipegang bagi seluruh satpam. Misalnya soal displin, jujur dan bertanggung jawab.
Menjaga kehormatan diri dan satuan, selalu bersikap waspada dan menjaga ketertiban. Kemudian, tidak menganggap remeh masalah kecil apapun yang terjadi di lingkungan. "Jadi satpam juga punya prinsip dasar. Kalau di polisi kan Tri Brata, kalau di TNI Sapta Marga. Kalau kita juga punya," jelas Shandi.
Sudah menjadi kewajiban seorang satpam untuk menjadi pelayan sekaligus pengaman. Misalnya di Bank, bersikap ramah terhadap nasabah. Begitu juga di tempat lain, melakukan pengamanan. Sebut saja di pabrik atau di perkantoran.
Shandi bercerita, di dalam pelatihan, para mentornya juga bukan orang sembarangan. Mereka merupakan para mantan polisi yang sudah pensiun. Banyak ilmu yang didapat selama melakukan pelatihan menjadi satpam.
"Kaya latihan senam lalu lintas, latihan bela diri Polri, senam borgol, senam tongkat. Itu kita pelajari juga di sana. Bahkan sampai olah TKP, kalau kita sebutnya PPTKP gitu," cerita Shandi.
Shandi mengemban pendidikan dan pelatihan satpam selama satu bulan penuh. Dalam periode itu, dia dilarang sama sekali memegang telepon genggam. Saat itu, pelatihan dilakukan di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.
Seperti layaknya pelatihan militer, sebelum subuh, seluruh calon satpam sudah dipaksa bangun. Olahraga naik turun bukit. Ilmu bela diri juga masuk materi. Bahkan, dalam pelatihan tersebut, Shandi sempat diajarkan menembak. Mentornya berasal dari anggota Brimob. "Waktu itu saya diajarin nembak juga," kata dia.
Tidak cuma ilmu dasar pengamanan dan latihan fisik, calon Satpam juga diberikan ilmu psikologi. Tujuannya, agar para satpam bisa memahami kondisi orang sekitar. "Terus cara memperlakukan orang yang kita ajak ngomong itu juga kita diajarin," kata Shandi.
Hingga Pukul 21.30 WIB, para calon satpam selesai pelatihan. Tapi, tak sampai di situ, jika kebagian piket malam, maka mereka terpaksa harus jaga malam.
Hampir setiap malam bahkan, ada pelatih yang iseng tiba-tiba membangunkan para calon satpam. Seluruh anggota harus dalam posisi siap. Meskipun baru bangun dari tidur dan belum berpakaian.
"Tengah malam itu biasanya pas anak-anak sudah tidur, sekitar jam 02.00 WIB gitu," kenang dia.
Baca juga:
Berstatus Perwira Tinggi, Jenderal Polisi Ini Santai Belajar Cara Melayani ke Satpam
Tak Kalah Sama Polwan, Kenalkan Satpam Cantik Ini Punya Paras Ayu & Imut Banget
Pelatihan Satpam tersebut dilakukan dari berbagai perusahaan. Sementara Shandi mewakili anak perusahaan Bank DKI yang mengikuti pelatihan Satpam. Jumlahnya puluhan sekali melakukan pelatihan untuk satpam.
Shandi awalnya hanya iseng ingin coba ikut pelatihan satpam. Dia sendiri kala itu sudah punya pekerjaan. Namun, kontraknya diputus karena tak ada kabar. Sebab, HPnya disita selama pelatihan.
Sementara untuk pelatihan lanjutan dari bank DKI, Shandi menambahkan, hanya tinggal mengembangkan apa yang sebelumnya didapat di tempat pendidikan satpam. Di setiap enam bulan diadakan tes. Tapi selama pandemi tes dilakukan secara online. Tesnya meliputi standar penampilan, standar pelayanan dan pengetahuan produk bank DKI. Di kantor tempat Shandi bertugas pun juga d adakan kegiatan Role play 2 kali dalam seminggu.
"Sekarang selama pandemi itu testnya secara online, jadi melalui aplikasi, kita test online, pengetahuan produk kita gimana, terus cara penampilan kita gimana. Terus juga itu ada standarnya kita. Jadi setiap enam bulan sekali ada pertemuan offline maupun online gitu selama pandemi ini," kata Shandi.
Tidak ada pelatihan khusus cara menyambut nasabah yang datang ke Bank DKI. Menurut dia, basic pelayanan tersebut sudah diajarkan dalam pelatihan satpam.
Shandi bercerita, pendidikan satpam bank justru lebih ke pelayanan teknis. Misalnya, ada nasabah yang lupa nomor pin. Hal tersebut yang diajarkan oleh pihak Bank DKI.
"Di situ satpam berperan juga bagaimana satu menyambut nasabahnya, terus ngasih solusi ke nasabahnya. Kalau masih bisa dihandle sama satpam gitu. Tapi kalau emang udah enggak bisa, ya salah satunya kan ada yang pakai sistem ya, salah pin kan by sistem, itu harus ke CS. Jadi kita layanin, ibu ini harus ke customer service, ini saya kasih nomor antrean, ibu silahkan tunggu dulu ya," kata Shandi.
Pelatihan yang diterima satpam bank, kata dia, lebih kepada produk bank untuk membantu nasabah yang memiliki kendala.
Saat bertemu Irjen Fadil di Bank DKI, Shandi mengaku tegang. Bahkan sampai lupa bertanya. Dia ingin sekali masuk polisi lewat jalur pendidikan. Sebab, dia kini telah mengantongi ijazah S1.
"Karena cita-cita saya juga ingin mengabdikan diri saya untuk masyarakat luas lebih luas lagi," cerita Shandi.
Sejak dulu, Shandi bermimpin ingin menjadi polisi. Tapi apa daya, rezeki belum terbuka. Kini, setelah mengantongi ijazah S1 dan dibanggakan Kapolda Metro, mimpi tersebut datang lagi.
Harapannya cuma satu, ingin mengabdi kepada bangsa dan negara. “Pengennya ke depannya ilmu saya bermanfaat lah buat masyarakat lebih luas gitu,” kata pria lulusan Manajamen Ekonomi di salah satu kampus di Jakarta itu.
Rasa bangga juga disampaikan oleh keluarganya. Kala itu, orangtuanya kaget anaknya viral di media sosial. Apalagi, bisa bertemu dan dipuji oleh seorang jenderal polisi bintang dua.
"Saya seorang Satpam bisa ngobrol, dapat apresiasi langsung dari Kapolda, itu jadi kebanggaan. Jadi keluarga senang juga, meskipun seorang satpam, tapi dapat apresiasi yang sangat bagus dari seorang Jenderal bintang dua," tambah Shandi.
Baca juga:
Cuit soal Polisi Diganti Satpam BCA, Netizen Ini Diancam dan Akunnya Coba Diretas
Nenek-nenek Kesal Dagangan Disapu Bersih Satpam, Banting Meja & Todong Pisau
Curhatan Satpam Berbadan Kekar Sejak Pakai Seragam Mirip Polisi, Bikin Nyesek
Pesona Para Satpam Cantik Tak Kalah Manis dari Polwan, Ada yang Mantan Model
Tak kalah Cantik dari Polwan, Kecantikan Satpam Ini Bikin Mata Males Kedip
Potret Satpam Cantik Oktavia Chalalikah Memakai Tiga Seragam, Bikin Enggak Kedip