Emirsyah Satar: Kami merancang MatahariMall agresif di Indonesia
Emirsyah bergabung ke Lippo Group, sebagai Board of Executive dan Chairman MatahariMall.com sejak Mei 2015.
Masih menjadi tanda tanya publik, mengapa seorang Emirsyah Satar (60) mau menjadi Chairman MatahariMall.com, situs e-commerce baru milik Lippo Group, selepas menjabat President dan Chief Executive Officer (CEO) PT Garuda Indonesia Tbk. Apalagi bisnis digital adalah bisnis baru yang belum pernah sekalipun dijajal seorang Emirsyah. Publik kadung mengenal Emirsyah sebagai banker dan transformer korporasi yang sukses di Garuda Indonesia.
Emirsyah masuk kali pertama di Garuda sebagai Executive Vice President Finance pada 1998. Pria penggemar bersepeda ini sukses membawa Garuda keluar dari krisis moneter masa itu dengan program restrukturisasi keuangan. Sempat keluar 2003, pada 2005 Emirsyah kembali ke Garuda sebagai Presiden Direktur dan CEO. Dengan ‘pilot’ Emirsyah, Garuda banyak meraih award bergengsi internasional hingga berhasil melakukan initial public offering (IPO) pada 2011. Pada akhir 2014, Emirsyah Satar tidak lagi memimpin Garuda Indonesia. Sejak itu pula publik menebak-nebak badan usaha milik negara (BUMN) mana yang bakal dipimpin Emirsyah. Ternyata ekspektasi publik keliru. Alih-alih menjadi CEO BUMN besar, Emirsyah justru bergabung ke kelompok usaha lokal, Lippo Group, sebagai Board of Executive dan Chairman MatahariMall.com sejak Mei 2015. Dengan alokasi anggaran hingga US$ 500 juta selama lima tahun, MatahariMall bercita-cita menjadi pemain e-commerce nomor satu di Indonesia.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan antara Kominfo dan CEO XL Axiata? Budi mengatakan bahwa pertemuan tersebut, salah satunya, memang membahas soal rencana merger yang akan dilakukan kedua operator seluler tersebut.
-
Apa yang terjadi pada Bumi saat menjauh dari Matahari? Astronom di University of California, Brian DiGiorgio, menjelaskan, saat Bumi menjauh dari matahari, Bumi akan lebih redup.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut? Diperkirakan pertemuan kali ini turut membahas siapa sosok cawapres yang akan disandingkan dengan Prabowo. Sebab dari semua kandidat pasangan capres-cawapres, hanya Prabowo yang belum mengumumkan secara resmi siapa sosok pendampingnya tersebut.
-
Siapa yang bertemu dengan President of Global ICT HR Huawei? Secara terpisah, saat meet and greet dengan President of Global ICT HR Huawei, Ding AI Long, di Shenzen, Ida Fauziyah menyampaikan terima kasih kepada Huawei atas komitmen dan kolaborasi yang konsisten dalam Kemitraan Pemerintah-Swasta (KPS) jangka panjang.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Erick Thohir, Shin Tae-yong, dan Sumardji? Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas persiapan menghadapi Australia.
-
Di mana Taman Wisata Matahari berada? Taman Wisata Matahari mudah diakses dari berbagai arah karena lokasinya yang memang berada tepat di tepi jalan raya Puncak KM 77 Cilember, Cisarua, Bogor.
Dalam dua kesempatan pertemuan, Emirsyah Satar membagi cerita soal alasannya masuk ke Lippo Group dan tugas khususnya dari keluarga Mochtar Riady, pemilik Lippo Group, kepada M Syakur Usman, Anwar Khumaini, Fauzan Jamaludin, dan M Lutfhi Rahman dari KapanLagi Network (KLN), baru-baru ini. Berikut petikannya:
Mengapa memilih bergabung ke Lippo Group?
Saat selesai bertugas sebagai CEO Garuda Indonesia pada akhir 2014, saya mengambil sikap tidak ingin mengerjakan apa-apa dulu. Karena hampir 10 tahun di Garuda. Sambil menunggu apa yang mau dikerjakan dan tawaran di BUMN lain, saya pikir cukuplah. Kemudian saya ngobrol-ngobrol dan bertemu dengan beberapa pengusaha. Lalu timbul pemikiran, saya ingin bisnis sendiri. Intinya saya ingin melakukan sesuatu yang saya enjoy dan enjoy what I am doing, seperti building own business atau joint to big group.
Lantas?
Saya kenal Pak James Riady, CEO Lippo Group, sudah lama, saat kami sama-sama di industri perbankan. Pak James katakan, a banker is always a banker. Intuisi banking pasti tetap ada. Lalu James bilang, join with us, build the group. Kata dia, sekarang Lippo Group sedang memasak usaha baru, namanya Mataharimall.com. Lalu saya tanya apa itu, karena saya tak tahu sama sekali. Saya belum pernah berkecimpung di bisnis e-commerce. Selain ini juga satu hal baru. Akhirnya saya mencari tahu. Ternyata bisnis ini potensinya besar sekali. Dari situlah Pak James melihat saya, katanya, sekalian bantu di Lippo Group.
Apa tanggung jawab yang diminta James Riady kepada Emirsyah Satar?
Intinya, saya board of executive Lippo Group yang ditempatkan di Mataharimall. Inilah tanggung jawab saya. Pesan Pak James, membangun MatahariMall menjadi big company dan major player di industrinya. Kami benar mulai-mulai dari nol. Awal saya join, kantor saja belum ada.
Apa aja tugas khusus buat Anda dari James Riady?
Intinya, untuk tugas khusus, sebagai chairman, saya mempunyai tugas memastikan good corporate governance berjalan di MatahariMall . Kemudian membuat planing dan strateginya bagaimana. Tapi saya tidak involved day to day operasional perusahaaan, karena itu tugas Hadi Wenas, CEO MatahariMall. Saya berdiskusi banyak hal dengan Hadi, seperti soal strategi dan masalah-masalah perusahaan apa. Saya fokus di masalah-masalah perusahaan. Apakah masalah itu terkait pemerintah (goverment related) atau non-goverment related. Itulah fokus saya, tujuannya supaya pertumbuhan perusahaan bisa lebih cepat.
Bagaimana Anda menilai pertumbuhan perusahaan sejak diluncurkan September 2015?
Apa yang kami capai per Desember 2015, berdasarkan rencana bisnis perusahaan, seharusnya baru dicapai pada Juni 2016. Jadi ini lebih cepat. Jadi topline perusahaan lebih cepat dengan cost di bawah yang diestimasikan.
Apa saja fokus Anda di tahun ini?
Di 2016, kami makin memastikan pertumbuhan usaha tetap jalan dan fulfillment terhadap customer bagus. Kemudian bagaimana bisa lebih efisiensi terhadap segala macam biaya, karena ini perusahaan e-commerce, kami mencari volume gain; how to increasing volume. Kemudian terhadap seller, tidak semua diterima, tapi dikurasi dulu. Itu tantangan ke depan. Saat launch, kami menjual di lebih dari 400 kota dari total 500 kota di seluruh Indonesia.
Perusahaan baru kok sudah bicara efisiensi biaya?
Maksudnya begini, banyak pengiriman barang di MatahariMall.com tidak dilakukan sendiri, bekerja sama dengan pihak ketiga. Jadi kami perlu memastikan biaya-biaya tersebut reasonable. Untuk startup mana pun, komponen biaya perlu dimonitor. Kami kan startup, meski big skill startup. Jadi kami perlu memastikan pihak ketiga itu berkomitmen dengan standar pelayanan MatahariMall. Kami juga ada tim sendiri yang mengingatkan soal standar-standar tersebut.
Apakah pertumbuhan saat ini sesuai dengan target perusahaan?
Dengan tim yang ada sekarang, rencana yang dibuat, saya optimistis target bisa dicapai. Dengan asumsi, ekonomi Indonesia tidak resesi. Dengan pertumbuhan yang tidak besar pun, target profit dan initial public offering (IPO) bisa dicapai.
Kapan persisnya rencana IPO itu?
Kami memang ada rencana melakukan IPO, tapi as soon as possible. Yang jelas pertumbuhan MatahariMall hingga kini on the track.
Seberapa agresif Lippo Group bermain di bisnis baru digital?
Sphere head Lippo Group di bisnis digital adalah anak James Riady sendiri, yakni John Riady. Dan MatahariMall menjadi salah satu vehicle yang dipakai Lippo Group secara sungguh-sungguh dan menyeluruh mengarah ke era digital. Di group sendiri, masih banyak bisnis secara offline. Untuk itu, James Riady, membagi/split menjadi dua, karena melihat digital adalah masa bisnis depan. Namun bukan berarti di bisnis offline Lippo Group berhenti. Kami tetap ekspansi, misalnya Matahari Department Store mau buka 20 outlet baru. Kami masih merasa kurang, karena Indonesia negara besar. Saya selalu berpendapat era digital sudah mulai dan sekarang ini perkembangannya sangat cepat. Mau tidak mau, jika ingin survive, perusahaan harus memikirkan bagaimana mengoptimalkan teknologi digital ini.
Proyeksi Anda, kapan bisnis baru digital ini berkontribusi signifikan di Lippo Group?
MatahariMall kami rencanakan secara agresif di Indonesia. Tapi tentu makan waktu sekitar 3-5 tahun. Di bisnis digital, we are not the first, but attacker. Kami crazier, faster, and different. Kami percaya 5-10 tahun ke depan, di pasar modal Indonesia, mungkin perusahaan yang kapitalisasi pasarnya terbesar nanti berasal dari perusahaan berbasis digital. Contoh saja, Alibaba di China, valuasinya mencapai US$ 200 miliar. Paling tidak, may be based business is same, but all the proccess and how they do the business is digital. (Saat perkenalan MatahariMall di Februari 2015, John Riady pernah menyatakan bisnis MatahariMall ditargetkan mencapai US$ 1 miliar dalam 2-3 tahun ke depan).
Bagaimana dukungan pendanaan sampai sejauh ini?
Kami sedang raise fund. Saat bertemu dengan calon investor, respons calon investor cukup positif terhadap MatahariMall. Karena mereka yakin ini bisnis yang bakal berkembang di jangka panjang. (MatahariMall melakukan roadshow ke calon investor global pada November 2015). Data yang saya peroleh, estimasi market size di ASEAN. Pada 2014, Indonesia mencatat penjualan ritel online di bawah 1% dari total ritel nasional. Namun pada 2015 persentasenya naik menjadi 3,4%. Secara nilai juga naik dari US$ 1 miliar menjadi US$ 1,7 miliar. Secara persentase, Singapura tertinggi, tapi nilainya hanya US$ 1 miliar. Thailand 3,8% dengan nilai US$ 1,4 miliar dan Malaysia sekitar US$ 500 juta. Kemudian secara global, kalau dilihat, e-commerce ini dimulai dari Amerika Serikat. Kemudian berlanjut ke Eropa, China, dan India. Penjualan ritel online di Amerika Serikat tercatat 14% dengan nilai US$ 270 miliar. Inggris lebih tinggi dengan 25% dan nilai US$ 71 miliar. China, lebih tinggi dari Amerika dengan nilai US$ 293 miliar, tapi penetrasinya hanya 14%. Dan India, penetrasinya baru 8,2% dengan nilai US$ 16 miliar. Nah, sekarang Indonesia.
Coba Anda bayangkan Indonesia, sebagai negara berpopulasi keempat terbesar di dunia. Artinya, potensinya sangat besar. Ini salah satu alasan saya terima tawaran Lippo Group, karena ini akan sangat menarik. Sebelum saya gabung di MatahariMall, saya tidak tahu soal ini. Jadi di Asia Tenggara, Indonesia sudah yang terbesar di pasar ritel online. Sekarang tantangannya bagaimana meningkatkan perdagangan online ini.
Investornya dari mana saja?
Investornya asing semua. Mereka akan investasi di MatahariMall.
Jadi apakah MatahariMall juga akan ekspansi ke ASEAN?
Ekspansi ke ASEAN? Belum, buat apa. Kami ingin melakukan eksplorasi terhadap pasar domestik. Pasar ASEAN itu 50% ada di Indonesia. Jadi kami fokus di Indonesia dulu. Di sini saja kami belum menang.
Anda juga aktif di Kadin Indonesia sebagai Wakil Ketua Umum. Apa yang menjadi concern Anda?
Di Kadin, kami ingin memastikan bagaimana regulasi e-commerce bisa menunjang para pemain lokal. Misalnya di venture capital, kami sedang membahasnya dengan Otoritas Jasa keuangan (OJK). Jangan membuat banyak aturan yang berpotensi menghalangi pemain lokal. Misalnya, tidak bisa aturan perdagangan dimasukkan ke e-commerce, karena ini berbeda sekali. Kadin ingin memastikan hal itu, supaya menghindari dominasi pemain asing. Jangan sampai kejadian seperti di industri penerbangan terkait kompensasi kepada penumpang. Jika maskapai lokal delay sekian menit atau jam, wajib memberikan kompensasi kepada penumpang seperti makanan-minuman, hotel, dan lain-lain. Tapi apakah maskapai asing kena kewajiban itu? Tidak, kenapa, karena aturannya begitu. Ini yang ingin Kadin ingin hindari. Kadin paham kemampuan pemerintah membuat regulasi ini tidak bisa mengikuti perkembangan kecepatan teknologi dan bisnis digital.
Baca juga:
Dari 5 startup yang diinvestasi East Ventures, satu mati
'Kami perlu effort lebih karena bersaing dengan Facebook dan Google'
Mau jadi perusahaan Big Data, Analytic & Engagement nomor 1 di Asia
Bukalapak.com ingin meng-online-kan 55 juta UKM Indonesia
Bhinneka.com siap go public 3-5 tahun lagi