Pembunuhan terungkap karena petunjuk mimpi
"Korban datang dalam mimpi saya, dia mencoba kasih petunjuk bahwa pembunuhnya adalah pria yang tinggal di kos-kosan."
Perintah dan tekanan segera membereskan kasus kejahatan, bagi seorang penyidik polisi itu seperti makanan sehari-hari. Mereka rela begadang semalaman, bahkan tidak tidur selama tiga hari tiga malam untuk mendapatkan bukti-bukti baru dijalani agar kasus segera terungkap.
Seorang perwira polisi di salah satu Mapolres di daerah Jakarta menceritakan pengalamannya saat mengungkap kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang perempuan di sebuah rumah kos-kosan beberapa tahun silam.
"Tahun 2010 seorang pemilik kos-kosan melaporkan ada kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Barang bukti dan beberapa petunjuk sangat minim untuk mencari tahu siapa pelakunya," ujar polisi berpangkat Kompol itu kepada merdeka.com, pekan kemarin.
Berikutnya, setelah melalui proses penyelidikan yang panjang dan hasil identifikasi jenazah korban, polisi akhirnya mencurigai salah seorang pria yang berprofesi sebagai tukang ojek sebagai pelaku. Pria tersebut diketahui sering disewa korban untuk antar jemput saat pulang dan pergi bekerja.
"Kami lakukan pemeriksaan secara intensif selama 24 jam, ternyata tidak cukup bukti untuk menentukan bahwa dia adalah pelakunya," katanya.
Usai memeriksa tukang ojek tersebut, polisi berumur 39 tahun ini lalu tidur di ruang kerjanya karena merasa lelah. Dia mengaku saat tidur mendapat petunjuk dari korban melalui sebuah mimpi. Dalam mimpi tersebut, korban mencoba memberitahu bahwa pelakunya tinggal di kos-kosan tersebut.
"Korban datang dalam mimpi saya, dia mencoba kasih petunjuk bahwa pembunuhnya adalah pria yang tinggal di kos-kosan itu. Besoknya saya kumpulin semua pria dan saya periksa secara intensif," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, polisi akhirnya mencurigai beberapa orang, namun demikian tim penyelidikan belum memiliki alat bukti cukup untuk menjadikan seorang tersangka. Polisi pun kembali dipusingkan untuk mencari alat bukti kuat penyebab kematian korban.
"Kita kan berkerja sesuai prosedur, tak bisa langsung tersangkakan orang. Waktu itu mereka tidak mengaku karena semua alibi menguatkan kalau mereka tidak ada di lokasi saat kejadian," katanya.
Malam harinya, dia kembali tertidur dan kembali bermimpi bertemu korban. Dalam mimpi korban mengaku telah diperkosa dan dibunuh oleh pemilik kos yang memiliki alibi telah menemukan korban pertama kali. Sedangkan korban sendiri tewas karena telah dicekik menggunakan sprei yang dikubur di dalam tanah oleh pelaku.
"Alat bukti yang menentukan adalah kain sprei korban yang digunakan untuk mencekik korban. Saat itu kami temukan terkubur di halaman depan oleh pelaku untuk menghilangkan alat bukti. Setelah itu pelaku baru mengaku bahwa dia nafsu melihat korban sehari-hari sehingga berniat menyetubuhinya. Tapi korban melawan dan akhirnya dibunuh," tutur si kompol polisi itu.
Baca juga:
Didatangi korban saat salat
Jalan 'terang' penyidik polisi itu bertanya ke dukun
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kenapa polisi itu disekap? Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11).
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.