Sejarah Unik PO Haryanto, Rintisan Pensiunan TNI yang Bermula dari Bisnis Angkot.
PO Haryanto merupakan jasa transportasi AKAP dari Kudus, Jawa Tengah yang dirintis oleh Haryanto, mantan anggota TNI yang sempat menarik angkot.
Mari kita lihat bagaimana Haryanto berhasil menjalankan PO-nya dengan sukses sampai saat ini. Ayo, dengarkan cerita lengkapnya!
PO Haryanto, Bisnis Angkot yang Bermula dari Rintisan Pensiunan TNI
Bagaimana perjalanan Haryanto sehingga ia berhasil menjalankan PO hingga saat ini? Yuk, jangan penasaran, mari kita simak cerita lengkap yang telah disajikan oleh Otosia!
-
Di mana Pak Haryono tinggal? Ia tinggal menetap pada salah satu lorong goa itu.
-
Siapa kekasih Rio Haryanto? Incess sengaja merekam saat Rio bersama kekasihnya, Athina Papadimitriou.
-
Apa yang menjadi julukan PO Bus Handoyo? Dengan reputasi dan pengalamannya di dunia bus malam, Bus PO Handoyo mendapat julukan sebagai “Raja Jalanan dari Lembah Tidar” Magelang.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Siapa Bapak Harto? Saat itu ada Bapak Harto, ayah dari Gilga Sahid.
Sebelumnya berjualan es keliling, Haryanto kini menjadi seorang tentara
Meskipun demikian, sejak dulu Haryanto sudah berjualan es keliling sebelum akhirnya membangun perusahaan transportasi yang sukses.
Meskipun masih bersekolah dasar, Haryanto merasa terpanggil untuk membantu orang tuanya dengan menjual es keliling. Ia berjalan tanpa alas kaki, membawa termos es dalam perjalanan yang jauh.
Setelah mengenyam pendidikan di SMP Sekolah Teknik Negeri, Haryanto mulai memimpikan menjadi tentara.
Dengan usaha keras dan keringatnya yang tercurah, ia berjuang untuk mewujudkan impian tersebut.
Pada tahun 1979, Haji Haryanto berhasil bergabung dengan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan menjabat sebagai Kopral Kepala Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad TNI-AD di Tangerang.
Dimulai dari Usaha Tambahan
Walaupun sudah memiliki gelar terpandang, pada saat itu gajinya sebagai tentara hanya Rp18 ribu yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian.
Tetapi, Haryanto tidak menyerah dengan keadaannya. Dia mencari cara untuk menjalankan bisnis sampingan selain tugasnya sebagai anggota TNI.
Karena dia adalah seorang pengemudi di batalyon, dia punya ide untuk berbisnis angkot.
Pendapatan yang terbatas itu kemudian dia gunakan untuk membeli angkot.
Meskipun sering mengalami kegagalan, ia tetap harus meminjam uang karena tabungannya tidak mencukupi. Setelah itu, ia berhasil memiliki armada angkot sendiri pada tahun 1980-an. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia dengan penuh semangat menarik angkot setiap pulang dari dinas hingga tahun 1997-an.
- Berawal dari Usaha Angkutan Barang, Intip Sejarah PO Bus Siliwangi Antar Nusa dari Bengkulu
- Berawal Bisnis Angkot PO Haryanto, Sukses dijalankan oleh Rintisan Pensiunan TNI
- Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
- Perusahaan Bus Pariwisata ini Ternyata Milik Jenderal TNI, Sosoknya Pernah Jadi Kasad di Era 3 Presiden RI yang Berbeda
PO Haryanto didirikan
Setelah melihat perkembangan usaha angkotnya, Haryanto menyadari peluang bisnis transportasi AKAP yang menjanjikan.
Dengan mantap, ia memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan Perusahaan Otobus.
Untuk memulai usahanya, ia memutuskan untuk menjual sekitar 100 angkot yang dimilikinya.
Dengan uang hasil penjualan tersebut, ia kemudian mengajukan kredit untuk membeli bus-bus berukuran besar.
Pada tahun 2002, ia berhasil mendirikan Perusahaan Otobus yang dikenal dengan nama PO Haryanto. Awalnya, PO Haryanto hanya memiliki lima armada perintis yang melayani trayek Cikarang-Tangerang. Namun, setelah dua tahun, Haryanto mengubah strategi dengan memindahkan rute perjalanan ke Jawa Tengah. Meskipun kondisi busnya belum seperti sekarang, bus-bus PO Haryanto selalu penuh dengan penumpang saat melayani trayek Jakarta-Kudus, Jakarta-Pati, dan Jakarta-Jepara.
Terus Berkembang Hingga Saat Ini
Bisnis Haryanto terus berkembang pesat dengan penambahan unit bus setiap tahunnya. Pada tahun 2022, PO Haryanto hampir memiliki 300 armada bus, dengan sebagian besar berupa bus AKAP dan sisanya adalah bus pariwisata. Selain itu, PO Haryanto juga melakukan ekspansi bisnisnya hingga ke Pulau Madura. Perusahaan Otobus ini semakin besar dan terus berkembang berkat kerja keras para pejuangnya.
Perusahaan tersebut sudah mempekerjakan sekitar 2000 karyawan pada saat ini.