Upaya Delta Electronics Indonesia Mempercepat Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Delta Electronics secara resmi mengumumkan rencana ekspansi bisnis di Indonesia.
Delta Electronics telah resmi mengumumkan rencana ekspansi bisnisnya di Indonesia. Salah satu inisiatif yang ingin mereka kembangkan adalah mendukung pembangunan infrastruktur Electric Vehicle (EV) di negara ini.
Perusahaan yang fokus pada inovasi produk hemat energi dan ramah lingkungan ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dari kendaraan.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Bagaimana kata "mobil" muncul di Indonesia? Penggunaan istilah "mobil" dalam bahasa Indonesia dimulai sejak kendaraan bermotor masuk ke tanah air.
-
Bagaimana Presiden Soeharto membangun industri otomotif di Indonesia? Presiden Soeharto punya cara pandang baru membangun ekonomi Indonesia. Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
-
Kapan Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Kenapa industri otomotif Indonesia berkembang pesat di era Soeharto? Saat kepemimpinan nasional berganti ke Presiden Soeharto, kebijakan otomotif Indonesia pun berubah: impor mobil CBU dilarang, mobil mesti dirakit lokal, dan kebijakan kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) pada 1970-an.
"Peluncuran PT Delta Electronics Indonesia lebih dari sekadar langkah ekspansi bagi kami. Ini merupakan wujud nyata komitmen kami untuk mendukung visi Indonesia dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," kata David Leal, Vice President SEA Business Delta Electronics, saat konferensi pers di Jakarta pada Kamis (7/11/2024).
Lebih lanjut, David menambahkan bahwa Delta telah berkolaborasi dengan berbagai mitra lokal untuk mendukung infrastruktur EV. Mereka telah menjalin kerja sama dengan PLN untuk menyediakan solusi pengisian daya EV yang berkualitas tinggi.
Di sisi lain, Johnny Tam, Country Manager Delta Electronics Indonesia, menjelaskan bahwa perusahaan telah mengirimkan lebih dari 3 juta unit pengisi daya EV ke berbagai negara. Di Indonesia sendiri, lebih dari 20.000 unit pengisi daya telah terpasang di berbagai lokasi.
"Kami telah mengirimkan lebih dari 3 juta unit pengisi daya dan jumlahnya terus bertambah di seluruh dunia. Di Indonesia, lebih dari 20.000 unit telah kami distribusikan. Kami sangat menghargai dukungan pemerintah Indonesia yang mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan mengajak masyarakat untuk lebih menggunakan mobil dan sepeda motor listrik. Dengan demikian, kami telah memasang lebih dari 20.000 unit dan menyuplai kepada PLN serta produsen mobil listrik," jelas Johnny Tam.
Pengembangan pengisi daya kendaraan listrik oleh Delta Electronics
Dalam pengembangan infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik, perusahaan ini telah meluncurkan sepuluh jenis pengisi daya (EV charger) yang telah tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia. M
- Inovasi Digitalisasi dan Teknologi Percepat Transisi Menuju Energi Bersih
- Pangsa Pasar Mobil Listril Tinggi, Delta Electronics Indonesia Bakal Dirikan Pabrik EV Charger
- Ratusan Produsen Mesin dan Elektronik China Jajaki Peluang Pasar Indonesia
- Klarifikasi ESDM: Dua Raksasa Eropa Tak Mundur Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Maluku Utara, Mereka Hanya Menunda
enurut laporan dari Delta-emea pada Kamis (7/11/2024), Delta menawarkan beragam jenis dan ukuran EV Charger, mulai dari model AC MAX BASIC yang merupakan varian paling sederhana dengan ukuran kecil, hingga ultra-fast charger yang mampu menghasilkan daya 500 kWh.
Jika membahas spesifikasi, AC MAX BASIC tersedia dalam dua pilihan output daya, yaitu 3,7 kW hingga 11 kW untuk koneksi listrik single-phase, dan 7,4 kW hingga 22 kW untuk three-phase.
Charger ini dapat diinstal pada jaringan listrik dengan tegangan 230 V / 400 V serta frekuensi 50 Hz / 60 Hz, sehingga sangat cocok digunakan di berbagai lokasi, baik itu di rumah, perkantoran, maupun fasilitas komersial.
Di sisi lain, untuk pengisian daya yang lebih tinggi, Delta's UFC mampu menghasilkan daya hingga 500 kW DC. Charger ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pengisian cepat dengan koneksi AC three-phase dan mendukung tegangan antara 200 V hingga 920 V DC, sehingga sangat ideal untuk kendaraan listrik terbaru yang memerlukan daya besar.
Dari segi dimensi, charger ini memiliki ukuran 859 x 2079 x 998 mm dan berat sekitar 700 kg. Perangkat ini juga dilengkapi dengan sistem pendinginan forced air untuk menjaga suhu tetap stabil selama proses pengisian daya.
Delta Electronics berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan infrastruktur pengisian daya EV guna mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, Delta menyediakan berbagai jenis pengisi daya, mulai dari pengisi daya cepat hingga sistem yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan pengguna.