1 Jenazah korban speedboat tabrakan di Sungai Musi ditemukan, 1 masih hilang
Jenazah yang ditemukan tersebut adalah H Abdul Hamid (46) yang mengapung di perairan Pulau Borang, Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (1/6) pukul 07.30 WIB. Lokasinya berjarak 20 kilometer dari lokasi tabrakan.
Tim gabungan kembali menemukan satu korban lagi yang hilang akibat tabrakan dua speedboat di Sungai Musi. Dengan penemuan jenazah ketiga itu, satu korban tersisa yang masih hilang.
Jenazah yang ditemukan tersebut adalah H Abdul Hamid (46) yang mengapung di perairan Pulau Borang, Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (1/6) pukul 07.30 WIB. Lokasinya berjarak 20 kilometer dari lokasi tabrakan.
-
Kapan kapal Situbondo-Madura ramai penumpang? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
-
Kenapa Lak masuk ke Palembang? Konon, Lak masuk ke Palembang diperkirakan pada zaman awal berdirinya Kerajaan Palembang sekitar abad 16.Saat itu, banyak dijumpai gaya arsitektur rumah Palembang yang dibangun dalam bentuk limas.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
Humas Basarnas Palembang Rio Taufan mengatakan, jenazah korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum. Korban adalah orang pertama yang dinyatakan hilang bersama istrinya, Hj Jubaidah (43) usai tabrakan.
"Korban ketiga kita temukan tadi pagi dalam keadaan meninggal dunia. Posisinya cukup jauh, 20 km dari TKP," ungkap Rio, Jumat (1/6).
Dengan demikian, kata dia, korban hilang tinggal satu lagi. Sebab, tadi malam dua korban lebih dulu ditemukan di sekitar TKP dan proyek pembangunan Jembatan Musi IV.
"Dari empat korban hilang, 3 sudah ditemukan. Satu korban yang masih dicari bernama Hanifah, sesuai laporan keluarga," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, speedboat Rahendi Putra yang mengangkut 35 penumpang bertabrakan dengan speedboat Lima Saudara berpenumpang tujuh orang di Sungai Musi Palembang, tepatnya di sekitaran Jembatan Ampera, Rabu (30/5).
Akibat kejadian, dua korban ditemukan tewas di lokasi dan empat lainnya hilang.
Dalam proses pemeriksaan, pengemudi speedboat Rahendi Putra berinisial RH ditetapkan sebagai tersangka.
Dia dianggap lalai karena minimnya alat keselamatan dan tidak bisa menghindari tabrakan saat speedboat Lima Saudara menyalip.
Baca juga:
2 Korban speedboat tabrakan di Sungai Musi ditemukan tewas
Polisi tetapkan pengemudi speedboat tersangka kecelakaan di Sungai Musi
Tabrakan speedboat di Sungai Musi terjadi usai Menhub bagikan life jacket
Korban hilang tabrakan speedboat di Palembang bertambah, total 4 orang
Polisi amankan sopir & kernet speedboat yang tabrakan di Jembatan Ampera
4 Korban tewas & hilang usai tabrakan speedboat di Palembang adalah pasutri