10 Jam terbakar, lahan dan hutan di PPU mulai diberi patok oleh pemilik
Lahan yang terbakar bervariasi. Mulai dari hutan, lahan kavlingan, area pembukaan lahan tanaman palawija, maupun berada di sekitar lahan sawit, yang merupakan lahan gambut tipis. Dari pantauan di lokasi saat ini, di sekitar wilayah area yang terbakar justru sudah berdiri patok-patok kavlingan tanah pemilik lahan.
Kebakaran hutan dan lahan kembali melanda Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Sekitar 31 hektare hangus dalam waktu 10 jam. Pagi tadi, lahan yang hangus terbakar terpantau sudah dipatok pemilik lahan.
Hutan dan lahan dilaporkan terbakar sejak Minggu (23/9) sore sekitar pukul 16.00 WITA. Setelah ditelusuri, berada di wilayah RT 11 dan RT 19, di kelurahan Petung, kecamatan Penajam.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Dimana pondok perambah hutan dibakar? Pondok pertama ada di koordinat 0.241583 S, 101.912962 E.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
"Di RT 11 ada sekitar 12 hektare dan di RT 19 sekitar 19 hektare. Keseluruhan sekitar 30 hektare," kata Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten PPU, Nurlaila, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (24/9).
Nurlaila menerangkan, lahan yang terbakar bervariasi. Mulai dari hutan, lahan kavlingan, area pembukaan lahan tanaman palawija, maupun berada di sekitar lahan sawit, yang merupakan lahan gambut tipis.
"Juga semak belukar, dan tanaman pakis. Kondisinya sangat kering sekali, dan api cepat merambat. Kita padamkan sampai jam 2 dini hari tadi, baru pulang," ujar Nurlaila.
"Itu pun belum benar-benar padam. Karena, tim di lapangan, sudah sangat kelelahan sekali. Karena masuk ke areal yang terbakar, jalan kaki 400-500 meter, kita tarik selang sejauh itu," tambahnya.
Hingga siang ini, tim BPBD PPU, Dinas Pertanian, Satpol PP, Damkar, Polri dan TNI bersama warga disibukkan dengan upaya pemadaman sumber api di bawah permukaan lahan gambut.
"Kalau asap, masih ada, karena bara di bawah. Kita pastikan benar-benar clear," ungkap Nurlaila.
"Warga pemilik lahan kebun sawit, ikut membantu, menghalau api supaya tidak merembet ke kebun sawit mereka. Kalau pemilik lahan yang terbakar, sudah lari semua orangnya. Dugaan kuat, lahan memang dibakar. Tapi itu rekan kepolisian yang memastikan nanti," tegas Nurlaila.
Dari pantauan di lokasi saat ini, di sekitar wilayah area yang terbakar justru sudah berdiri patok-patok kavlingan tanah pemilik lahan.
Baca juga:
Kebakaran lahan di Kalsel sudah mencapai 2.400 hektare
Polisi tangkap pembakar lahan di kawasan TNTN
KLHK kembali segel 400 hektare lahan lebih yang terbakar di Kalbar
Kekurangan personel, BPBD kesulitan padamkan kebakaran di Gunung Ceremai
Pembakar hutan kawasan Gunung Sindoro adalah petani yang mau buka lahan