120 Pengungsi Kerusuhan Wamena Tiba di Lanud Malang
Khofifah tampak menggendong seorang anak dan berkeliling bersalaman dengan para pengungsi. Suaranya tampak parau menahan haru, sambil terus mengulurkan tangannya bersalaman.
Sebanyak 120 Orang pengungsi kerusuhan di Wamena, Papua tiba di Malang. Pengungsi terdiri dari 105 orang dewasa dan 15 orang anak-anak mendarat di Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh Malang.
Para pengungsi diangkut pesawat Hercules C-130 dengan nomor lambung A-1305. Mereka disambut oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa kesulitan yang dialami ibu Persit di Wamena? Kesulitan Menyalakan Kompor Ibu Persit yang tidak diketahui namanya itu sempat kesulitan menyalakan kompor minyak tanah yang sedikit rumit dibandingkan dengan kompor gas. Beberapa kali api yang sudah dinyalakan harus mati, sehingga ia harus menyalakan api berkali-kali.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Siapa yang kesulitan menyalakan kompor minyak tanah di Wamena? Ibu Persit yang tidak diketahui namanya itu sempat kesulitan menyalakan kompor minyak tanah yang sedikit rumit dibandingkan dengan kompor gas. Beberapa kali api yang sudah dinyalakan harus mati, sehingga ia harus menyalakan api berkali-kali.
-
Di mana ibu Persit ini tinggal di Wamena? “Nah yang uniknya juga di Wamena adalah kompor minyak tanah. Jadi di rumah dinas pak Gading masih pakai kompor minyak tanah guys. Tapi katanya ada juga yang sudah pakai kompor listrik dan kompor gas. Tapi harga gas di Wamena itu lumayan tinggi,” kata ibu Persit tersebut.
Begitu pesawat mendarat, para pengungsi diarahkan menuju tempat yang sudah disediakan. Tampak di antara mereka melakukan sujud syukur setelah menuruni pintu belakang pesawat.
Seorang warga juga terlihat harus menggunakan kursi roda dan mendapat perawatan sesaat sebelum dibawa dengan ambulance. Di antara pengungsi yang datang terlihat lusuh dan kelelahan karena perjalanan.
Sesaat mereka beristirahat sambil sekadar minum air, sebelum menuju dua bus yang disediakan. Para pengungsi selanjutnya akan dibawa ke Kantor Bakorwil di Jalan Jakarta Kota Malang, untuk dihubungkan dengan keluarganya di kota masing-masing.
"Tidak usah khawatir nanti diantarkan sampai di rumah, sekarang yang penting ditenangkan hatinya, istirahat dulu," kata Khofifah, Rabu (2/10).
Khofifah tampak menggendong seorang anak dan berkeliling bersalaman dengan para pengungsi. Suaranya tampak parau menahan haru, sambil terus mengulurkan tangannya bersalaman.
Para pengungsi rata-rata berasal dari Lumajang, Pasuruan, Bangkalan, Sumenep. Tidak hanya dari Jawa Timur, seorang pengungsi dengan dua anak balitanya juga berasal dari Aceh.
"Yang penting selamat dulu dari sana. Saya sempat dikejar dan lari ke Polres. Semua orang berkumpul di Polres, Kodim," kata Surahman, warga Pasuruan.
Para pengungsi selanjutnya menuju Kantor Bakorwil Malang untuk menjalani pendataan. Hingga saat ini para pengungsi masih menjalani pendataan.
Baca juga:
Pengungsi Wamena di Jayapura Mencapai 6.520 Orang
Ditolong Warga Wamena, Keluarga Ramadani Selamat dari Kerusuhan
Edy Rahmayadi Libatkan Mantan Anak Buah di Kostrad Urus Warga Sumut di Wamena
38 Warga Jatim di Wamena Telah Dipulangkan ke Daerah Asal
Diangkut Hercules, 170 Pengungsi dari Wamena Tiba di Makassar
Layani Korban Demo Anarkis, 28 Dokter Pilih Bertahan di Wamena