175 Pengungsi Kerusuhan Wamena Tiba di Medan
Para pengungsi menempuh perjalanan sekitar 10 hari dari Papua hingga tiba di Medan.
Sebanyak 175 pengungsi akibat kerusuhan di Wamena, Papua, tiba di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Senin (21/10). Sebagian besar warga Sumut ditambah warga Aceh dan Riau.
Para pengungsi menempuh perjalanan sekitar 10 hari dari Papua hingga tiba di Medan. Mereka menumpang kapal laut dari Jayapura menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Selanjutnya, pengungsi ini diangkut 8 unit bus Antar Lintas Sumatera (ALS) menuju Medan.
-
Apa itu Wayang Papua? “Menurut saya wayang itu merupakan hal yang simbolis dari Jawa. Maka dari itu saya gabungkan saja dengan buat wayang Papua,” kata Lejar, mengutip kanal YouTube Seni dan Sekitarnya.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
-
Bantuan apa yang diberikan oleh Kemendag kepada masyarakat di Papua Tengah? Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Puncak, khususnya Distrik Agandugume dan Lembawi. Serah terimanya dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Bupati Puncak Willem Wandik di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabupaten Puncak di imika, Papua Tengah pada Selasa (19/9) lalu. Bantuan 2.000 Paket Kebutuhan Pokok Bantuan yang diserahkan berupa barang kebutuhan pokok sebanyak 2.000 paket.
-
Apa yang terjadi pada Desa Wonorejo di Kalimantan Selatan? Di Kalimantan Selatan, ada sebuah desa yang kini telah hilang. Dulu desa itu bernama Wonorejo. Desa tersebut dulunya ditempati oleh orang-orang transmigran yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Di antara 175 pengungsi, 166 orang di antaranya merupakan warga 12 kabupaten/kota di Sumut. Sementara 5 orang merupakan warga Aceh Tenggara dan 4 orang warga Riau. Selama ini mereka bekerja dan berusaha di Wamena.
Kedatangan para pengungsi ini disambut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama pejabat terkait. Dia menegaskan, pendidikan anak-anak pengungsi ini harus menjadi prioritas untuk segera diurus. Dia meminta pihak terkait melakukan pendataan dan memfasilitasi administrasinya.
“Saya minta ini tolong fasilitasi, kalau tidak mampu tolong sampaikan ke saya segera, nanti akan kita fasilitasi seragam sekolah, buku, dan sepatunya. Jangan sampai anak-anak putus sekolah,” ucap Edy.
©2019 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Dia juga meminta agar pemerintah kota/kabupaten membantu warganya yang baru tiba dari Wamena. Kehidupan mereka harus ditopang setidaknya hingga 3 bulan ke depan.
Gubernur Sumut juga memberikan tali asih dan bingkisan untuk para pengungsi. Selanjutnya, mereka akan dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing, didampingi para penjemput yang mewakili kabupaten/kota.
Edy pun berpesan agar para pengungsi selalu semangat menjalani hidupnya dan menyesuaikan diri dengan tempat tinggal baru. "Saya senang kalian bisa tertawa-tawa lagi, saya tak senang kalian susah, hadapi hidup dengan pasti," pesannya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis memaparkan, data awal pengungsi yang terdata dan akan dipulangkan berjumlah 264 orang. Jumlahnya kemudian berkurang menjadi 202 orang.
©2019 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Awalnya kapal direncanakan mengantar pengungsi sampai Belawan, Medan. Namun dikarenakan kapal yang digunakan diperbaiki, maka perjalanan dilanjutkan dengan 8 bus ALS dari Tanjung Priok.
Selain itu, ada keluarga yang turun di Jakarta lantaran ada seorang ibu yang sudah hamil tua. "Jadi yang tiba di Medan, pengungsi berjumlah 175 orang karena turun di Makassar 2 orang, dan di Jakarta 25 orang," kata Riadil.
Ini merupakan pemulangan terakhir pengungsi Wamena ke Sumut, karena tidak ada lagi warga asal Sumut yang minta pulang. Sebanyak 94 pengungsi asal Sumut di Jayapura memilih kembali ke Wamena, setelah suasana kondusif.
"Dan mereka semua sudah kita terbangkan lagi ke Wamena pakai Hercules," terang Riadil.
Baca juga:
Usut 10 Korban Tewas Tertembak, Komnas HAM Lanjutkan Investigasi Kerusuhan Wamena
Selamatkan Warga Saat Kerusuhan Wamena, Dua Tokoh Papua Terima Penghargaan
Kemensos Alokasikan Dana Bantuan Pasca-Kerusuhan Wamena Rp4,6 Miliar
Pada Jokowi, Paguyuban Warga Pendatang di Papua Minta Jaminan Tak Ada Lagi Kerusuhan
Situasi Berangsur Membaik, 293 Pengungsi Sudah Kembali ke Wamena