2 Guru Ditembak KKB, Kompolnas Desak Polri Perketat Keamanan di Daerah Konflik
Menurutnya dengan motif yang beragam, perlu adanya pendekatan berbeda dalam menuntaskan aksi teror dari para KKB ini. Terlebih, Target serangan adalah aparat TNI-Polri dan orang-orang yang dituding dekat dengan dua instansi tersebut.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai sulitnya memberantas aksi teror yang dilancarkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di daerah pegunungan tengah, seperti di Kabupaten Puncak, Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Nduga. Diduga Karena adanya motif menuntut kemerdekaan, ekonomi, maupun kepentingan politik lokal.
Hal itu menyusul tewasnya dua guru dalam waktu sepekan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua yang ditembak oleh para anggota KKB pada Rabu (7/4) dan Jumat (9/4).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kodok baru apa yang ditemukan di Papua Barat? Spesies baru itu dikenali berbeda berdasarkan ukuran, warna, bentuk tubuh, dan garis-garis di tangannya.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
-
Bantuan apa yang diberikan oleh Kemendag kepada masyarakat di Papua Tengah? Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Puncak, khususnya Distrik Agandugume dan Lembawi. Serah terimanya dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Bupati Puncak Willem Wandik di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabupaten Puncak di imika, Papua Tengah pada Selasa (19/9) lalu. Bantuan 2.000 Paket Kebutuhan Pokok Bantuan yang diserahkan berupa barang kebutuhan pokok sebanyak 2.000 paket.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
"Ada kelompok-kelompok yang berbeda pandangan politiknya dengan Pemerintah Indonesia dan menuntut kemerdekaan. Tetapi dari kelompok-kelompok tersebut, ada juga yang melakukan perlawanan karena memiliki motif ekonomi dan ada juga yang memiliki kepentingan politik lokal," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti ketika dihubungi merdeka.com Minggu (11/3).
Menurutnya dengan motif yang beragam, perlu adanya pendekatan berbeda dalam menuntaskan aksi teror dari para KKB ini. Terlebih, Target serangan adalah aparat TNI-Polri dan orang-orang yang dituding dekat dengan dua instansi tersebut.
"Untuk menangani kelompok- kelompok tersebut diperlukan pendekatan yang berbeda. Misalnya, Pimpinan daerah setempat - dalam hal ini Bupati dan DPRD - diharapkan dapat merangkul kelompok tersebut agar tidak melakukan tindakan kriminal terhadap masyarakat," jelasnya.
Pasalnya ada kelompok-kelompok dari KKB yang dilatar belakangi, karena motif ekonomi. Oleh sebab itu, perlu kiranya dilakukan pembimbingan keterampilan terhadap mereka.
"Memang lebih mudah merangkul kelompok yang bermotif ekonomi karena pendekatannya adalah diberikan peluang untuk bisa bekerja, dibangunkan rumah dan diberikan modal kerja serta dibimbing untuk dapat meningkatkan ketrampilannya," katanya.
Sementara itu, Poengky menilai untuk kelompok dengan motif politik lokal dapat dilakukan pendekatan kepada para pimpinan kelompok agar diakomodir dan diimbau berhenti melakukan teror. Akan tetapi yang sulit kepada para kelompok yang menginginkan kemerdekaan.
"Untuk kelompok yang motifnya politik lokal, dapat didekati oleh patronnya agar mereka tidak melakukan tindakan kekerasan yang kontra produktif," jelasnya.
'Yang sulit adalah pendekatan kepada kelompok yang punya keinginan merdeka. Perlu memunculkan trust kepada Pemerintah. Hal tersebut bisa dilakukan melalui pendekatan dialogis yang bisa dilakukan oleh Bupati, DPRD, tokoh-tokoh adat, serta tokoh agama setempat," tambahnya.
Sementara dari pihak kepolisian, Poengky menegaskan agar menjaga seluruh unit maupun pasokan senjatanya agar tidak jatuh ke tangan para KKB. Atas gal itu perlu dilakukan peningkatan penjagaan
"Untuk aparat Kepolisian, sangat penting menjaga jangan sampai kelompok-kelompok tersebut mendapat pasokan senjata api, amunisi dan senjata tajam. Perlu meningkatkan operasi keamanan di semua jalur (darat, laut, udara) guna memutus pasokan senjata api, amunisi serta senjata tajam kepada KKB," tuturnya.
Selain itu, dia menyoroti perlunya ada penambahan personel di daerah-daerah yang dinilai rawan terjadi konflik maupun serangan dari para anggota KKB. Termasuk daerah Kabupaten Nduga, Puncak Jaya, dan Intan Jaya yang dirasa masih terbatas jumlah personelnya.
"Keberadaan Polri di Kabupaten Nduga, Puncak dan Intan Jaya juga terbatas, karena Polres Nduga, Puncak dan Intan Jaya baru didirikan akhir 2019. Sehingga jumlah personel serta peralatannya masih sangat terbatas. Oleh karena itu Kompolnas merekomendasikan penguatan Polres di wilayah-wilayah yang diganggu keamanannya oleh KKB agar dapat mencegah dan mengatasi gangguan kamtibmas," tegasnya
Polisi Buru KKB dan Evakuasi Warga
Sebelumnya, baku tembak antara aparat kepolisian dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pasca insiden penambakan terhadap dua guru dalam sepekan di distrik Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
"Kami masih melakukan pengejaran, dan semalam terjadi kontak tembak pasca penembakan kedua (kepada guru). Kemarin malem terjadi kontak tembak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal ketika dihubungi merdeka.com, Minggu (11/4).
Sampai sekarang, lanjut dia, pihaknya juga telah menambah personel guna memaksimalkan pengejaran terhadap para anggota KKB yang terus melakukan aksi teror.
"Sampai sekarang masih diburu, dan kita sudah tambahkan kekuatan lagi untuk pemburuan," terangnya.
Selain melakukan pengejaran, Mustofa menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan evakuasi terhadap para warga yang berada di distrik Beoga untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.
"Selain melakukan pengejaran, kita juga sedang konsentrasi untuk mengevakuasi masyarakat dari Boega ke Intan jaya. Karena Beoga ke Intan Jaya lebih dekat, dari pada dari Beoga ke Puncak," tuturnya.
Proses evakuasi juga dilakukan terhadap masyarakat pendatang yanh berada di Distrik Beoga. Dia mengatakan alasan dievakuasinya para penduduk ke Intan Jaya, karena akses yang tidak mendukung untuk ke Puncak Jaya.
"Pasalnya tidak ada akses mumpuni untuk ke Puncak. Kita juga evakuasi warga masyarakat pendatang, karena korban kemaren itu juga warga pendatang ya," jelasnya.
"Maka warga disana kita evakuasi ke tempat yang paling aman, tempat yang paling deket ke Intan Jaya," tambahnya.
Sebelumnya, dua tenaga pendidikan yakni Oktovianus Rayo (42) seorang guru yang tinggal di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua ditembak KKB hingga tewas pada Kamis (8/4).
Sementara korban kedua yakni Yonatan Randen seorang guru SMP Negeri 1 Beoga yang beralamat di Kampung Julukoma yang juga tewas ditembak oleh KKB pada Jumat (9/4) petang.
Sementara untuk kondisi dua jenazah guru korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker telah dilakukan evakuasi ke Timika, Papua. Keduanya telah dievakuasi pada Sabtu (10/4).
"Pada Sabtu, 10 April 2021 pukul 12.32 Wit Pesawat SAS PK FSE yang membawa dua jenazah korban penembakan tiba di Terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Sabtu (10/4).
(mdk/rhm)