2 Penyebar Video Mesum Ditangkap, Model asal Surabaya Blak-blakan pernah jadi Korban Casting Palsu
Video itu sebenarnya diambil saat GN mengikuti casting pada tahun 2017 silam.
Polda Jatim menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam penyebaran video porno sejumlah artis dan model di Surabaya. Pelaku masih dalam pemeriksaan.
"Benar, semalam kami amankan terduga pelaku, dan saat ini penyidik masih mendalami peran serta keterlibatan mereka," ujar Kasubdit II Ditressiber Polda Jatim, AKBP Charles P Tampubolon, kepada wartawan di Surabaya.
- Kasus 7 Bocah Bekasi Dicabuli, Pelaku Sengaja Rekam Diduga Video Dijual ke Forum Pornografi
- VIDEO: Siap Tempur Pengacara Pegi Datangi Kejagung, Bawa Bukti Kuat Kasus Vina Cirebon
- Bikin Mata Melotot, Potret Cantik dan Putih Sopir Truk Tangguh Demi Mencari Nafkah
- Momen Seorang Fotografer Bertemu Biksu Kecil yang Jadi 'Model' 6 Tahun Lalu, Senyum Manisnya Bikin Meleleh
Sayangnya, polisi belum mau mengungkap identitas kedua pelaku."Kami mohon agar teman-teman bersabar, karena kami akan mengungkapkan informasi lengkap setelah pemeriksaan selesai," tuturnya.
Sementara itu, seorang model berinisial GN (29) mengaku menjadi korban penipuan casting palsu yang terjadi di Surabaya pada tahun 2017. Videonya yang diambil saat sesi pemotretan kini telah menyebar di media sosial.
GN menyatakan bahwa dia memiliki identitas dan foto pelaku, dan berencana untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jatim.
"Saya merasa sangat terganggu dengan hal ini dan ingin pelakunya segera ditangkap," ujarnya.
Kronologi GN Korban Penipuan Casting
GN menceritakan awal mula dirinya menjadi korban penipuan casting. Pada 2017 lalu, dia mendapat tawaran untuk terlibat casting iklan snack dan diminta datang ke suatu komplek pergudangan di Gresik, Jawa Timur.
Di sana, dia menjalani sesi foto. Beberapa hari kemudian, pelaku menghubunginya dan menginformasikan lolos ke tahap selanjutnya. GN diminta datang ke sebuah apartemen di Surabaya Barat.
"Saya ingat betul, saat itu saya pulang kuliah pada siang hari, antara pukul 11 hingga 13," kenangnya.
Setibanya di unit kamar apartemen, GN diminta untuk mengisi buku daftar hadir. Proses ini terlihat sangat profesional, seolah-olah ini adalah proses casting yang sebenarnya.
Saat mengisi daftar hadir, dia melihat banyak nama perempuan lainnya. Dia pun bertanya kepada pelaku,
"Kenapa sepi? Apakah yang lain sudah selesai casting?"
Pelaku menjawab, "Iya, mereka sudah pulang," ucapnya menirukan jawaban pelaku.
Setelah itu, GN diminta untuk mengganti baju yang sudah disediakan. Di dalam kamar ganti, dia melihat kamera kecil yang mengarah ke dirinya.
"Saya tidak mengecek apakah kamera itu menyala atau tidak. Tanpa berpikir panjang, saya melempar baju ke arah kamera," jelasnya.
Dia kemudian bergegas ke kamar mandi yang bersebelahan, tanpa memeriksa apakah ada kamera tersembunyi lainnya.
"Setelah itu, saya langsung menghubungi teman-teman di lobi untuk meminta mereka naik menemani saya, karena saya merasa ada yang tidak beres," tambahnya.
Setelah berganti baju, GN mendapatkan instruksi dari seorang pria yang dia sebut pelaku untuk melakukan adegan yang aneh dan tidak senonoh. Setelah sesi tersebut, GN pamit untuk pulang. Namun, sebelum pergi, dia melihat peserta casting lainnya berada di kolam renang, mengenakan baju renang dan melakukan adegan yang tidak pantas.
Tujuh tahun berlalu, GN terkejut ketika mendengar dari temannya bahwa video saat casting itu telah menyebar di media sosial.
"Ternyata teman saya menemukan video dan meng-capture saya saat memegang papan yang berisi identitas saya," ungkapnya.