2 Santri asal Malaysia tepergok masuk Nunukan secara ilegal
Keduanya hendak pulang kampung dengan biaya murah.
Dua santri asal Malaysia, Mohd Zulkifli (25) warga Taman Permai Negeri Sembilan dan Nasrul bin Ambo Tuwo (21) warga Taman sri Titingan Tawau, tepergok masuk Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara secara ilegal. Keduanya ditangkap Kepolisian Sektor Sei Nyamuk, Senin (12/10).
Kapolsek Sei Nyamuk Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Iptu Oman membenarkan penangkapan kedua WNA tersebut karena ditemukan memasuki wilayah itu tanpa menggunakan dokumen keimigrasian (paspor).
"Benar, anggota (polisi) menangkap dua warga asing karena tidak menggunakan paspor masuk wilayah hukum RI di Pulau Sebatik," kata Oman kepada Antara, Selasa (13/10).
Dia menguraikan kronologis penangkapan kedua WNA asal Malaysia itu yakni saat tiba di Pelabuhan Sei Nyamuk sekitar pukul 09.30 waktu setempat, dengan menggunakan speedboat dari Tawau Negeri Sabah, Malaysia.
Ketika dilakukan pemeriksaan, keduanya tidak mampu menunjukkan paspor selaku pendatang asing di wilayah hukum RI, sehingga dinyatakan keduanya pendatang asing secara ilegal sehingga diamankan dan dilakukan interogasi di Polsek Sei Nyamuk sebelum diserahkan kepada imigrasi.
Berdasarkan hasil interogasi yang dilakukan aparat kepolisian setempat, keduanya berencana melanjutkan perjalanan ke Kota Tarakan, Kalimantan Utara menggunakan speedboat dengan tujuan akhir Negeri Sembilan, Malaysia.
"Jadi keduanya berencana melanjutkan perjalanan ke Kota Tarakan, kemudian menggunakan pesawat menuju Jakarta selanjutnya ke Negeri Sembilan," ujar Oman.
Oman menambahkan, karena kedua WNA ini melanggar keimigrasian, maka diserahkan ke Kantor Imigrasi Nunukan untuk ditindaklanjuti sebagaimana hukum yang berlaku di Indonesia.
Mohd Zulkifli yang berhasil ditemui mengatakan, dirinya bersama rekannya rencananya menuju Negeri Sembilan melalui Pulau Sebatik secara ilegal karena membawa barang melebihi ketentuan yang berlaku di Malaysia.
"Saya hendak pulang ke Semenanjung (Negeri Sembilan) melalui Indonesia, karena biaya transportasi lebih murah dibandingkan dari Tawau langsung Negeri Sembilan," sebut dia.